webnovel

Kisah Putri SANG KIAI

Season 1. Muhammad Barrak, pergi dari rumah karena merasa malu, sebagai putra Kiai dia tidak berguna dan hanya membuat kedua orang tuanya malu. Dia pergi dari rumah dengan dua tujuan, satu memperbaiki diri, dua supaya perjodohannya gagal. Apakah rencananya berhasil? Season 2. Chafiya Afrin Zahraya, adalah putri dari Barrak dengan istrinya tercinta, nama yang memiliki arti orang yang diperhatikan serta ramah, berani dan memiliki karakter yang kokoh. Gadis bercadar ini adalah motivator para pencari Tuhan juga penulis novel Religi. Suatu ketika dia terpesona oleh pemuda bernama Adib, yang tidak lain adalah santri dari Abah yang sudah menjadi Ustadz. Selain itu, editor Faris Hamzah juga sangat ambisius untuk mendapatnya. Namun, pemuda yang memikatnya adalah santri dari sang Abah. Gadis bercadar ini harus meredam perasaannya dalam-dalam, karena sang Abah memilih putra sahabatnya, pemuda yang tidak lain adalah dokter muda, anak dari seorang dokter ternama di Jakarta. Putra dokter itu bernama Muhammad Alif Raffa, pemuda tampan namun juga terkenal sering keluar masuk penjara akibat narkotika, walaupun dia seorang dokter. 'Aku meredam perasaanku, karena Abah. Semoga Allah memberikan jalan terbaik ketika aku memantapkan hati dan bersedia menikah dengan Mas Alif, karena aku ingat kisah cinta Abah dan Umi.' Bagaimana kisah putri Kiai ini? Apakah dia bisa jatuh cinta kepada Alif, yang memiliki kebiasaan buruk? Semoga menikmati cerita ini. Hanya di Kisah Putri Sang Kiai.

Ririnby · História
Classificações insuficientes
228 Chs

Season2. Menantang Gus Azmi

Setelah berbincang dan bercanda soal kemeranaan Gus Alif. Mereka berhenti di salah satu masjid untuk melaksanakan salat dhuhur.

***

Setelah salat dhuhur, Chafiya melihat kakek tua keluar dari masjid lalu mendorong grobak

"Kakek, jual rujak buah?" tanya Chafiya.

"Iya."

"Kakek, beli tiga bungkus," kata Chafiya penuh semangat dan Kakek pun segera meracikkan.

Setelah selesai Chafiya memberi uang lebih dan sangat banyak. Alif yang baru saja keluar, menyaksikan Chafiya yang sedang membujuk.

'Ya Allah ... aku akan menjadi pria beruntung jika bisa mencintainya dan tulus kepadanya,' batin Alif.

Chafiya lalu masuk mobil, setelah beberapa menit Alif dan Azmi masuk ke mobil.

"Ehem. Rujak Gus, Mas," tawar Chafiya.

"Alhamdulillah seger," kata Gus. Mereka lalu menikmati rujak itu.

"Em ... MasyaAllah." Alif lalu minum,melihat Azmi selesai. "Gus jelaskan fardu whudlu," pinta Alif.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com