Aku sudah Mencoba Untuk Melupakan kisah kasih bersama Kak Jamal yang mungkin itu adalah kenangan terburuk ku di masa pubertas.
Setelah sekian lama aku beristirahat di rumah, aku pun mencoba untuk memberanikan diri untuk memutuskan pergi ke pondok pesantren lagi. Namun,hanya saja jarak yang aku pilih tidak terlalu jauh dan itu tempat di mana Kak Malik mengaji di Pesantren itu.
"Mak, Mei pengen kembali mondok lagi deh" ucapku kepada emak.
"Emang kamu yakin? kamu udah sehat?nanti kalau kamu sakit lagi gimana?" ucap emak khawatir.
"Aku kan sudah lama di rumah, dan sekarang juga aku sudah tidak sakit kayak dulu lagi,Jadi ,boleh ya? aku mondok lagi?!" rengekku kepada emak.
"Ya sudah, kamu izin dulu sama abah ya!?" ucap emak.
Aku tahu tanda bahwa Emak mengizinkan untuk kembali mondok lagi. Dan setelah itu akupun bergegas untuk menghampiri Abah untuk meminta izin kepada beliau.
"Abah boleh nggak Mei mondok lagi ?" sambil menunduk karena takut tak diizinkan.
"mau mondok di mana?" ucap Abah penasaran.
"kalau emang Abah mengizinkan, Mei mau mondok di Pesantren deket rumah saja" ucapku.
"Oh boleh Atuh, nggak apa-apa Abah izinin" ucap abah.
"Alhamdulillah, Terima kasih Abah" dengan leganya aku diizinkan untuk kembali mondok di pesantren yang sama dengan Kak Malik.
Tinggal dua hari lagi aku berada di rumah, kebetulan dia hari Rabu Aku akan pergi untuk berangkat ke pondok pesantren itu dan diantar juga oleh Emak Abah.
Aku pun bersiap-siap di kamar mengemas barang-barang yang akan aku bawa ke pondok pesantren itu ,apa yang ku butuhkan peralatan belajar untuk di sana.
"Mei ada yang dibutuhkan lagi nggak?" tanya emak sambil membantuku berkemas.
"kayaknya enggak ada deh Mak, ini udah ada semua, peralatan buku ,baju ,mukena, alat mandi juga ada Mak, sudah semua" ucapku.
"tinggal nanti kalau berangkat uang sakunya aja ya Mei?!" jelas emak.
"Ya udah ,emak pergi ke dapur dulu, emak belum masak buat Abah" ucap emak sambil melangkah pergi ke dapur.
"Iya Mak, nanti Mei ke dapur ya selesai beres beres" ucap ku sambil membereskan sisa-sisa barangku yang akan ditinggal di kamar.
Setelah selesai berkemas aku pun pergi ke dapur untuk membantu Emakku memasak untuk makan siang kami di rumah.
Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar rumah sambil mengucapkan salam dengan lantang .
"Assalamualaikum!" terdengar suara salam itu dari luar rumah.
"Waalaikumsalam" ucap emak dan juga aku dari dalam rumah.
Lalu akupun bergegas untuk membuka pintu rumah, Karena penasaran Siapa yang datang bertamu ke rumah.
"Iya sebentar..!" ternyata Setelah Kau bukakan pintu, di situlah terlihat sesosok perempuan yang tidak lain adalah kakak kandungku yang perempuan Kak Mira.
"siapa Mei yang datang?" ucap emak penasaran dari dalam rumah.
"ini mah Kak Mira datang ke rumah!" ucapku dengan raut wajah yang gembira.
"Mira ! masya allah , Apa kabar nak?" ucap emak sangat gembira saat melihat Mira.
"Alhamdulillah baik mak, gimana kabar emak di sini? Abah mana?" ucap Mira karena tidak melihat Abah di semua sudut ruangan.
"kebetulan Abah lagi ke kebun Mir ,kamu mau nginep di sini kan?" tanya emak meyakinkan kak mira untuk menginap.
" Iya mah, kebetulan suami Mira lagi kerja di luar kota, jadi Mira mau di sini beberapa hari" jelas Mira pada emak.
"ya udah kamu nginep disini aja dulu beberapa hari ya!" ucap emak sambil tersenyum senang kepada Mira.
Kami pun berbincang lama sekali di dapur bercanda bercerita saya kesana kemari karena sangat rindu satu sama lain karena tidak saling bertemu.
Setelah adzan Dhuhur berkumandang ,akhirnya tiba Abah pun pulang ke rumah dan melihat Mira yang ada di rumah. Abah pun senang sekali karena bisa melihat putri nya yang bekunjung ke rumah nya.
"assalamualaikum" ucap abah.
"waalaikumhssalam" ucap kami berbarengan dari dapur.
"eh , ada Mira , kamu kapan ke sini mir ?" ucap abah
"baru saja , abah apa kabar ?" ucap kak mira sambil mencium tangan abah.
"Alhamdulillah baik , suami mu ikut mir ?" tanya abah karena tidak melihat suami mira.
"suami mira lagi kerja , kebetulan lagi tugas ke luar kota , jadi mira ke sini takut di rumah sendirian" jelas nya
"oh ya udah ,kamu nginep saja sampai suami mu pulang" ucap abah sambil berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badan.
Tak lama , kak Malik pulang dari pesantren .
karena kak malik tidak menginap di pesantren , jadi kak malik pulang pergi hanya untuk mengaji saja pada malam hari , lalu siang hari nya kak malik di rumah.
"assalamualaikum,eh ada kak Mira"sambil menyalami semua yang ada di rumah.
"waalaikumsalam" ucap kami.
"iya dek , kamu baru pulang ngaji dek?" ucap kak Mira.
"iya kak , kakak dari kapan ke sini ?" ucap kak malik sambil duduk di meja makan.
"baru tadi kok , belum lama dek" ucap kak mira sambil membantu emak dan aku menyiapkan makan siang .
"oh , mau nginep juga ?" ucap Malik menggoda nya karena kak Malik sangat usil sekali.
"iya dek , kenapa emang , ga boleh ?" sambil nada bercanda.
"ya gak boleh lah , ntar aku tidur dimana kalo kak Mira nginep haha" ucap nya sambil mengunyah tahu dan tempe yang ada di meja makan .
"oh gitu , awas ya nanti gak aku kasih jatah THR kalo idul fitri!"sambil menunjuk gemas malik.
Setelah makanan sudah siap di meja makan dan hanya kak Malik yang asik mengambil tahu dan tempe di meja makan .
"ih kak Malik dari tadi ngambilin tahu sama tempe , nanti yang lain ga kebagian kakak !" ucap ku dengan nada sedikit kesal .
"apaan sih mei ,bawel bangett!" ucap Malik mengejek bercanda.
"iya , udah dulu Malik , tungguin abah!" ucap emak
"iya mak !" Malik seketika langsung menelan kunyahan nya.
Setelah abah datang dan duduk di kursi meja makan , kami pun makan siang bersama .
"ini masakan siapa ya mak ? ko beda rasa nya,tapi enak" ini tanya abah penasaran karena masakan yang dihidangkan berbeda rasanya.
"iya , itu tadi mei yang masak ,abah!" ucap emak.
aku hanya bisa tersenyum malu.
"tumben enak dek , biasa nya asin" ucap kak malik menggodaku.
"ya gak apa apa asin , yang penting masakan aku sekarang di puji sama abah" ucap ku melawan.
abah , emak dan kak mira tersenyum saat memperhatikan kami yang bertengkar .
"udah udah , ayo makan nya abisin !" lerai emak kepada kami.
Lalu kami melanjutkan makan siang kami dengan tenang dan sesekali mengobrol .