webnovel

Efektivitas 24 Jam (9)

Editor: Wave Literature

Ada sedikit rasa sakit di hati Gu Qingqing. Telah begitu banyak wanita yang dicari Leng Sicheng. Mereka semua memiliki pinggang ramping, kaki jenjang, dan rambut agak keriting yang mengembang—termasuk dirinya.

"Seperti… dia."

Baru Gu Qingqing mengeluarkan satu suku kata dari kata terakhirnya, suasana kamar itu seketika kembali hening. Ekspresi terkejut, melolong, menghindar, dan ragu-ragu di wajah Leng Sicheng sirna begitu saja. Matanya sedikit tenggelam.

Tiba-tiba, Leng Sicheng memegang dagu kecil Gu Qingqing dengan erat dan kasar, memaksa wajah wanita itu untuk menghadapnya. "Katakan seperti ini dan itu sepanjang hari. Apa kamu tahu bagaimana mereka menyenangkanku?"

Mata Leng Sicheng menyusut tajam seperti ujung jarum. Kemeja kian menjadi sesak karena dadanya yang naik-turun dengan garang. Bak sebuah gunung berapi, Leng Sicheng yang penuh emosi kini bergemuruh dan akan meletus.

"Aku..."

Tangan besar Leng Sicheng masih memegang dagu Gu Qingqing. Tapi jika tangan itu memegang lehernya, Gu Qingqing sama sekali tidak akan ragu. Leng Sicheng mungkin akan lebih ingin mencekik lehernya.

Gu Qingqing benar-benar bisa gila. Ia sudah menikah selama tiga tahun, tapi nama itu selalu dihindari seperti sesuatu yang najis. Ia tidak berani menyentuh apalagi menyebutkannya. Memang, ia pikir dirinya siapa? Hanyalah seorang gadis biasa yang dinikahi Leng Sicheng dengan 'niat baik'. Jika bukan karena masalah itu, Gu Qingqing tidak akan bisa menikah dengan Leng Sicheng dan tidak akan berhubungan dengannya sama sekali.

"Kau adalah istriku!" Leng Sicheng tiba-tiba menarik Gu Qingqing ke sisi sofa dan mendorongnya dengan keras. Gu Qingqing jatuh di sofa tanpa kendali. Tubuh tinggi Leng Sicheng perlahan-lahan mendekat. Dengan suara sedingin es, ia berkata, "Antara suami dan istri, melakukan hal-hal selayaknya suami dan istri itu sebuah kewajiban! Tidakkah kau sengaja datang ke sini untuk melihat seperti apa wujud wanita ini? Kau juga harus belajar dari mereka bagaimana cara 'melayani' suamimu!"

Gu Qingqing belum pernah melihat Leng Sicheng sekalut ini sebelumnya. Alisnya yang tampan namun sarat kemarahan merupakan pemandangan yang belum pernah ia saksikan. Leng Sicheng kini tampak seperti iblis yang datang langsung dari neraka.

Leng Sicheng membungkuk untuk semakin mendekat. Napas mereka kini menerpa wajah satu sama lain. Tatapan kasihnya justru membuat Gu Qingqing takut padanya. Mau tak mau, Gu Qingqing mendorongnya menjauh lalu mundur dengan panik sampai ke sudut kamar.

"Aku… Aku sudah mau pergi!"

Di saat yang bersamaan, terdengar ketukan sepatu hak tinggi melewati pintu, diikuti suara teriakan seorang wanita. "Tuan Leng! Tuan Leng! Apakah kamu di sana?"

Ini Chen Wenjie! pikir Gu Qingqing. Ia menatap Leng Sicheng sejenak. Dengan suara bergetar yang sulit untuk dikendalikan, ia segera berkata, "Leng Sicheng, selebriti wanita itu ada di sini. Kamu…"

Tanpa menjawabnya, Leng Sicheng semakin menekan tubuh Gu Qingqing tanpa ampun. Ia memanfaatkan kaki dan tangan panjangnya untuk menghentikan perlawanan Gu Qingqing. "Kenapa? Kau ingin dia masuk untuk membimbingmu melayaniku?" tanya Leng Sicheng dengan sinis sambil menekan tangan Gu Qingqing di atas kepalanya.

Ekspresi wajah Gu Qingqing membeku sepenuhnya. Ia tak menyangka bahwa Leng Sicheng bisa berkata seperti itu. Bahkan, memiliki pikiran tak tahu malu seperti itu. Melihat Gu Qingqing yang tak lagi membantah, bulu mata Leng Sicheng yang sedikit bergetar kini menyembunyikan semua emosi di bola matanya. Tanpa ragu-ragu lagi, ia menarik paksa tali bra Gu Qingqing hingga memperlihatkan kulitnya yang bersih. Tak cukup sampai di sana, ia meraih resleting gaun wanita itu untuk dibuka paksa.

"Leng-Leng Sicheng..."

Gu Qingqing belum pernah melihat Leng Sicheng kesetanan seperti itu. Seperti perpaduan binatang buas, ular berbisa, dan iblis. Leng Sicheng bisa merobeknya, dan dia bisa mencabik-cabik Gu Qingqing seketika.