Ini Sudah Berakhir, Katherine. Selamat Tinggal

Wanita yang memakai gaun hitam itu tidak bisa menahan omong kosong yang dikatakan oleh Katherine lebih lama lagi.

Dia benar-benar marah saat ini.

Padahal dia berharap banyak pada Katherine yang sejak kecil menunjukkan tanda-tanda kemampuan yang luar biasa dibandingkan dengan anak-anaknya yang lain. Anak itu tidak takut apa pun, buas, dan yang lebih penting, dia bisa memangsa manusia dengan baik.

Calon pemimpin keluarga yang sangat cocok untuk memimpin keluarga mereka yang sering direndahkan oleh para vampir pria yang bodoh itu.

Wanita itu sangat yakin, Katherine bisa mendominasi dan mengalahkan keluarga vampir lainnya yang dipimpin oleh para pria. Hal yang tidak bisa dia lakukan sebelumnya karena kemampuannya sedikit di bawah para pria itu.

Itu adalah alasan kenapa dia, yang mendirikan keluarga vampir khusus untuk wanita, membuat aturan untuk membenci para pria.

Kenapa harus para pria yang berkuasa ketika para wanita juga bisa melakukan hal yang sama?

Dengan pemikiran seperti itu, wanita itu mulai mengumpulkan penyihir pria untuk membuat mereka sebagai pelayannya, dan sesuai dugaannya, para pria itu benar-benar bodoh. Dia dengan mudah bisa menguasai para penyihir.

Pria manusia, pria penyihir, selanjutnya tinggal pria vampir yang harus bertekuk lutut di bawahnya!

Dia sudah memiliki sebuah rencana besar untuk melakukan hal itu ketika melihat perkembangan Katherine yang sangat pesat dibandingkan dengan vampir wanita lainnya. Namun, semua itu menjadi sia-sia ketika Katherine kabur disaat dia sedang pergi ke pertemuan para vampir.

Dia sama sekali tidak menyangka bahwa izinnya untuk membiarkan Katherine pergi berburu sesuka hatinya tanpa pengawasan akan menjadi keputusan salah yang dia buat. Dia awalnya melakukan hal itu agar Katherine bisa mandiri dan meningkatkan insting bertarungnya.

Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Katherine akan tertarik pada manusia! Seandainya dia bisa menduga hal ini sebelumnya, dia tidak akan melepaskan pengawasannya pada Katherine.

Tentu saja dia sudah berusaha untuk membawa Katherine kembali untuk pulang. Bakat seperti itu tidak bisa dibiarkan begitu saja, tapi meskipun dia sudah berusaha mencari Katherine, wanita itu sangat sulit untuk ditemukan.

Sampai akhirnya suatu hari dia mendapatkan kabar bahwa Leonardo yang merupakan kakak dari Luca, penyihir yang kabur bersama Katherine, bisa berkomunikasi dengan adiknya itu.

Awalnya dia mengira itu adalah kabar yang bagus, tapi sekali lagi dia harus kecewa karena Katherine ternyata telah melakukan hal yang benar-benar menjijikkan dan memalukan.

Wanita itu menikah dengan manusia! Makanan mereka! Jika kabar ini sampai diketahui oleh keluarga vampir yang lainnya, reputasi yang selama ini dia coba bangun akan benar-benar hancur dan keluarganya akan direndahkan!

Makanya, dia membuat suatu rencana untuk membuat agar Katherine bisa kembali pulang. Dia tidak pernah menyangka bahwa penyihir yang kabur bersama Katherine akan semudah itu membujuk Katherine.

Sungguh benar-benar bodoh!

Namun dia benar benar tidak menyangka bahwa kedatangan Katherine kali ini untuk meninggalkan keluarganya.

Tidak hanya dia menikah dengan makanan mereka tapi wanita itu juga ingin meninggalkan keluarga mereka?

Ini benar-benar penghinaan!

"Ya, sepertinya kita tidak perlu memaafkan lagi. Ini benar-benar sangat disayangkan, Katherine," ucap wanita itu dengan dingin.

Apa yang dilakukan oleh Katherine sudah melewati batas. Dia bisa memaafkan Katherine yang menikah dengan makanan mereka, tapi tidak ketika wanita itu ingin meminta keluar dari keluarga mereka.

Dia harus memberikan contoh agar yang lain tidak mengikuti apa yang dilakukan oleh Katherine.

Wanita itu harus disingkirkan.

Katherine mengerutkan dahinya ketika wanita itu pergi setelah mengatakan sesuatu seperti itu, dia benar-benar bingung saat ini. Apakah mamanya akhirnya mau melepaskannya? Namun, detik berikutnya mata Katherine membesar ketika melihat wanita itu kembali dengan sebuah pedang perak di tangannya.

Katherine mengenali pedang itu, itu adalah senjata yang digunakan mamanya ketika pergi berperang melawan vampir lain di masa lalu.

"Kalian semua! Dengar! Kita adalah satu keluarga! Jika ada dari kalian yang berbicara omong kosong untuk meninggalkan keluarga, maka hukumannya adalah kematian," ucap wanita itu kepada yang lain yang berada di situ.

"Sayang sekali Katherine, padahal aku banyak berharap padamu," ucap wanita itu sambil menatap ke arah Katherine.yang kini telah menundukkan kepalanya, bersiap untuk segera memotong kepala wanita itu.

Tangan kanan wanita itu yang memegang pedang berhenti di udara ketika melihat Katherine yang sebelumnya menunduk, kembali menatapnya sambil tersenyum menyeringai.

Bukan senyuman Katherine yang membuatnya berhenti, tapi tatapan wanita itu.

"Leluhur Suci… ba-bagaimana mu-mungkin…" wanita itu terbata-bata ketika melihat mata Katherine yang kini berwarna merah gelap.

Katherine adalah leluhur suci? Itu sama sekali tidak mungkin! Itu hanyalah sebuah legenda!

Wanita itu kembali sadar dari pikirannya ketika melihat Katherine yang kini melepaskan borgol perak di tangannya dengan mudah.

"Kalian! Bersiap untuk bertarung! Kalian harus menghentikan Katherine!" perintah wanita itu kepada orang-orang yang berada di situ.

Jika Katherine benar adalah leluhur suci, maka wanita itu harus segera dihentikan.

Para vampir yang berada di situ sedikit kebingungan ketika mendengar perintah wanita itu, tapi kemudian mereka mulai mendekati Katherine dan menunjukkan taring mereka.

"Sesuai dugaanku, lebih mudah menyelesaikan ini dengan tindakan daripada kata-kata!" ucap Katherine yang kini telah melepaskan seluruh borgol yang menahannya. Sambil tersenyum menyeringai, dia menyerang para vampir yang datang menyerangnya.

Wanita yang sedang memegang pedang peraknya terkejut melihat bagaimana vampir yang lain langsung dikalahkan oleh Katherine. Mencabik, menusuk, menggigit, Katherine melakukan berbagai macam serangan untuk melenyapkan mereka.

"Pe-Penyihir! Aku memerintahkan kalian untuk menyerang Katherine!" ucap wanita itu yang tidak tahan melihat Katherine membunuh satu persatu keluarganya dengan begitu mudah.

Segera setelah wanita itu memerintahkan seperti itu, Katherine bisa melihat satu persatu pria masuk ke ruangan itu sambil menyebutkan sesuatu dan membentuk lingkaran dengan dirinya yang berada sebagai pusatnya.

"Arghh," Katherine memegang kepalanya ketika mendengar mantra yang pertama kali disebutkan oleh pria yang pertama. Tanpa basa basi dia langsung berniat menyerang penyihir itu, tapi sakit kepalanya terasa semakin kuat ketika para penyihir kedua datang dan hal tersebut makin parah ketika penyihir ketujuh masuk ke ruangan itu dan membentuk sebuah lingkaran.

Dia tidak tahu apa yang dilakukan oleh para penyihir itu kepadanya, tapi kepalanya terasa seperti mau pecah.

Wanita itu segera tersenyum melihat bagaimana Katherine yang kesakitan ketika para penyihir itu akhirnya datang. Dia tidak menyangka mantra yang dia temukan di sebuah buku kuno akan digunakan di saat seperti ini.

"Padahal aku berniat menyerang keluarga vampir pria yang bodoh itu untuk melenyapkan mereka, tidak kusangka akan kugunakan seperti ini," pikir wanita itu yang sedikit menyesal menggunakan sihir tersebut kepada Katherine mengingat bayaran yang harus didapatkan untuk menggunakan sihir tersebut.

"Ini sudah berakhir, Katherine. Selamat tinggal," ucap wanita itu yang kini berjalan mendekat ketika melihat Katherine yang berlutut di lantai sambil memegang kepalanya dengan mata yang terlihat tidak fokus.