Dinda merasa kaget bukan main mendengar penuturan dari Mamih.
Sejujurnya saat ini Dinda sangat ingin marah, hanya saja itu tidak mungkin Dinda lakukan.
Dinda harus bisa menahan kekesalannya itu di dalam hatinya.
'Kenapa Mamih malah mengatakan hal itu sih? Kenapa Mamih malah katakan kalau Cinta dan juga Rico itu sebuah takdir cinta? Ck, aku ga suka. Telingaku sangat sakit sekali saat mendengar itu semua. Aku tidak mau tahi lagi, pokoknya Cinta itu harus segera dijauhkan dari Rico. Aku tidak ingin mengambil resiko berbahaya. Aku tidak ingin kehilangan Rico karena Cinta. Aku harus meminta kepada Rico agar Cinta segera dipecat saja. Atau kalau nggak, aku akan melakukan sebuah rencana yang bisa membuat Rico begitu marah kepada Cinta dan akhirnya nanti dia akan memecat Cinta. Aku harus segera memikirkan cara apa yang tepat'. Batin Dinda.
"Sayang," ucap Mamih.
"Iya, Mih," sahut Dinda.
"Menurut kamu Cinta itu bagaimana sih?" tanya Mamih.
"Hah? Maksud Mamih apa?" bingung Dinda.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com