Para peserta berkumpul di arena yang luas dan menunggu aba-aba dimulainya pertempuran hari itu. Ada beberapa yang menunjukkan ekspresi khawatir ada juga yang acuh tak acuh. Beberapa merasa gugup dan yang lain sangat tenang.
Seorang giant menyiapkan sebuah gada yang berada di punggungnya dan bersiap-siap untuk bertempur. Seorang kesatria yang memiliki armor ringan di tubuhnya juga mengambil senjata pedang panjangnya dan bersiap-siap. Semua orang mulai menyiapkan perlengkapan mereka dan mengaktifkan buff-buff yang akan membantu mereka untuk bertahan di arena selama mungkin.
Saat atmosfir sudah berada di puncaknya pembawa acara lalu mengumumkan.
"Silahkan tuan kota" Tuan kota lalu berdiri dari kursinya dan memandang ke arah arena dan melambaikan tangannya.
"Mulaai" Saat kata-katanya selesai di ucapkan para pejuang yang ada di arena langsung menerjang ke depan atau melambai ke samping mereka mencoba menyerang siapapun di dekat mereka dengan sekejap.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com