Rumah Tahanan Wanita Kota X
Kinara turun dari mobil dengan pak Supri yang tidak diperkenankan membukakan pintu. Di luar kebetulan sudah ada papa dan juga mama, yang menunggu kedatangannya untuk nanti masuk ke dalam bersama-sama menemui Aliana.
Ceklek!
Blam!
"Nara!" seru Betari, memanggil sang putri dengan nada senang. Sehingga, Kinara yang baru saja menutup pintu mobil segera menyahuti dengan lambaian tangan semangat.
"Mama Tari!"
Dengan langkah semangat, Kinara menghampiri dan menyalami bergantian punggung tangan orang tuanya, bonus dengan Betari yang menyapu pipi Kinara dengan kecupan kanan-kiri sebagai tanda kangen.
Mama yang dulunya membenci kini berubah sangat mengasihi seorang Kinara.
"Baby tidak ikut?" tanya Betari dengan wajah sedikit kecewa, ketika tidak menemukan eksistensi cucu tampan, yang biasa memberikan cengiran lebar jika sedang senang.
Ah! Rindu sekali dengan si Tuan kecil yang menuruni rupa menantunya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com