webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Realista
Classificações insuficientes
279 Chs

Sakit Banget (2)

Rendra terisak sambil menekan dadanya. Sakit banget. Dia sudah gak tahan. Sesakit itu saat dia melihat Dirga marah kepadanya. Sesakit itu dia melihat Dirga pergi begitu saja.

"2 hari lagi Bapak balik, Bapak akan temani kamu. Bapak akan peluk kamu. Jadi bertahan ya nak."

Rendra mengangguk dalam tangisannya. Walaupun dia sadar Juna tidak melihat dia.

"Udah gak usah nangis lagi ya, nanti Bapak beliin moomin yang gede di sini." Bujuk Juna.

"Rendra udah gede...hiks.." Ucap Rendra disela-sela tangisnya.

"Bukain pintu kamar kamu, dokter Riski ada di depan kamar."

Rendra mengangguk patuh. Dia berdiri walaupun sempat merasakan pusing, tapi dia berusaha baik-baik saja. Dia membuka pintu kamarnya, benar saja sudah ada dokter Riski yang kaget melihat kondisi Rendra. Tidak hanya Dokter Riski, di sana juga ada Ema dan Haekal yang sejak tadi khawatir sama kondisi Rendra.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com