"Mas, Zelsa belum tahu jika Avin yang akan menjadi tunangannya nanti malam. Saat nanti tahu lalu Zelsa menolak bagimana mas?" tanya Zahra dengan khawatir.
"Bunda tenang saja, dan jangan berpikir yang tidak-tidak. Rafael sudah mengatur semuanya yah," ucap Senno berusaha menenangkan istrinya.
"Apa gak sebaiknya kita kasih tahu sebelum acara di mulai yah?" usul Zahra.
"Tidak bund. Semua akan menjadi kejutan. Dan Zelsa akan tahu siapa yang menjadi tunangannya saat acara di laksanakan," jelas Senno seraya tersenyum pada Zahra.
Zahra hanya menghela napasnya pasrah, ia tahu jika Rafael ingin memberi kejutan pada putrinya. Namun yang Zahra pikirkan, apakah Zelsa akan menerima Avin atau menolaknya, mau bagaimana pun ia belum mengetahui bagaimana perasaan Zelsa terhadap Avin. Dengan sebisa mungkin Zahra membuang pikiran negatifnya dan mencoba untuk tetap tenang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com