Said berlutut, kemudian mendekatkan tubuhnya dan memeluk Alma. Kedua tangannya melingkar hingga menyentuh batang pohon di belakang punggung Alma. Perempuan itu tak menyangka bahwa ia akan dapat merasakan kehangatan, detak jantung, dan irama napas dari pembunuh di hadapannya itu. Ia dapat memastikan bahwa monster yang meneror jiwanya itu masih terdiri dari darah dan daging--tidak seperti hantu Melinda.
"Selamat pulang, Sayang," bisik Said.
Ia melepaskan ikatan di pergelangan tangan Alma. Perlahan, Alma dapat merasakan darah di pergelangan tangannya kembali mengalir dengan lancar. Namun mungkin karena tangannya sudah terlalu lama diikat, ia masih tidak mampu menggerakkannya. Kedua tangannya jatuh terkulai ke atas tanah.
Lama kelamaan ia menyadari bahwa ia bukan hanya tak mampu menggerakkan kedua tangannya, tapi juga mulutnya, kakinya, dan seluruh tubuhnya. Ia benar-benar merasa lumpuh.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com