“Ayo kita pulang! Tak ada gunanya mengkhawatirkan putri menyebalkan itu!” gerutu Kyra.
Emosi yang sudah ditahan selama berhari-hari meledak sudah. Dia mendengkus kasar, lalu berbalik dan berjalan cepat menuju kereta. Perjalanan melelahkan hanya berujung kesia-siaan. Menurut perkiraan Kyra, Putri Kheva sudah tidak lagi bernyawa. “Aku pun setuju dengan Nona Kyra. Sebaiknya, kita pulang saja,” timpal Delaram.
Dia juga memendam rasa kesal terhadap Putri Kheva sejak melihat wanita itu tega meninggalkan pangeran kecil. Ingatan tentang usaha-usaha kerasnya untuk mendapatkan anak terasa mencekik jika mengingat sikap sang putri. Delaram hampir ikut berbalik ke kereta. Namun, Farzam menahan langkahnya.
“Aku akan memeriksa dulu. Kita harus memastikan keadaan Putri Kheva dengan sebenarnya-benarnya. Kalau memungkinkan bisa diselamatkan.”
“Biar saya dan Kyra saja, Tuan Farzam. Tekanan sihir hitam di dalam terlalu kuat. Anda bisa berada dalam bahaya,” sergah Ava.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com