"Mas Erlan!" Sari terbangun dari tidurnya di tengah malam, tiba-tiba ia teringat di malam saat tangannya terluka, terkena serpihan kaca, ya malam itu.
Saat ini Dion kembali terlelap yang diperlukan Sari, sedangkan Sari, ia belum juga bisa memejamkan matanya, meskipun kamar ini bagus dan sangat nyaman, namun tetap tempat yang paling nyaman di tiduri baginya adalah kamar kecil di asramanya.
Sedangkan Erlan yang sudah bergelut dengan pekerjaannya nya, tak teringat lagi akan Dion yang bermain dengan Sari, bila sudah berhadapan dengan layar laptopnya,Ia akan begitu serius hingga tak sadar dengan waktu.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Erlan barulah menyadari kalau sekarang telah pukul sepuluh malam, barulah ia teringat kalau Dion tadi sedang bermain di kamar Sari.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com