webnovel
#COMEDY
#SLICEOFLIFE
#BEAUTY
#BL
#SWEETLOVE
#LOVEATFIRSTSIGHT
#POWERFULCOUPLE
#FAMILY
#SWEET
#THESTRONGACTINGWEAK

Kembalinya Pembunuh Tingkat Dewa [BL]

Begitu Luo Yan lulus, dia langsung mendapat tawaran dari sebuah perusahaan gaming bergengsi. Dia berpikir seluruh kerja kerasnya akhirnya terbayar. Dan dia akan segera mencapai puncak kehidupan. Tapi kemudian, di hari pertama kerja, sebuah pot tanaman jatuh di kepalanya dan dia meninggal. Yang mengejutkan, saat dia pikir dia akan menyeberang Sungai Kuning, dia tiba-tiba terbangun dan mendapati dirinya dalam tubuh seorang remaja lelaki berusia 17 tahun. Tubuh ini memiliki nama yang sama dengan dirinya namun latar belakang yang sangat berbeda. Karena yang asli adalah pemuda kedua dari Keluarga Luo - salah satu keluarga paling berpengaruh di Kota S. Luo Yan hampir menangis. Mungkin Tuhan merasa kasihan padanya dan memutuskan untuk memberinya keluarga yang penuh kasih dengan latar belakang yang kaya raya. Dia tidak perlu bekerja keras lagi. Belajar seperti nyawanya tergantung padanya dan berpura-pura menjadi ayah yang suci hanya untuk menyenangkan orang lain. Jadi Luo Yan memutuskan untuk menjadi ikan asin dan hanya dengan tidak malu-malu menjual meng. Seorang dewa pria yang selalu membeli meng Luo Yan: Yan Yan lucu sekali! Kenapa Yan Yan bisa sebegitu lucunya?? Bersikap dingin di luar, hati seperti roti kayu manis di dalam Gong X Super cantik, Shou yang berperut hitam.

Tyramisu · LGBTQ+
Classificações insuficientes
599 Chs
#COMEDY
#SLICEOFLIFE
#BEAUTY
#BL
#SWEETLOVE
#LOVEATFIRSTSIGHT
#POWERFULCOUPLE
#FAMILY
#SWEET
#THESTRONGACTINGWEAK

MEYAKINKAN AYAH

"BIBI Xiulan, apakah itu akan kamu bawa ke Ayah dan Paman?" Luo Yan bertanya ketika dia dan Bai Ye bertemu dengan bibinya yang sedang memegang nampan kopi.

"Iya. Mereka sudah kembali ke ruang kerja. Serius deh, ini kan libur, tapi mereka tetap aja nggak bisa berhenti ngomongin bisnis," Sun Xiulan berkata sambil menghela napas pasrah.

"Kalau begitu, biar saya yang bawa ke ruang kerja," Luo Yan menawarkan diri. "Saya juga ada yang mau dibicarakan dengan Ayah."

"Baiklah," Sun Xiulan menyetujui sambil memberikan nampan tersebut kepadanya. "Kamu tahu di mana ruang kerjanya?"

Luo Yan mengangguk. "Iya."

Dia melihat mereka pergi ke sana lebih awal, jadi dia tahu di mana letaknya.

"Saya juga ikut," Bai Ye berkata.

Saat Bai Ye hendak berjalan ke sisi Luo Yan, Sun Xiulan tiba-tiba mengangkatnya.

"Nggak, kamu ikut saya," katanya.

"Tapi, Ibu—"

"Kamu bau keringat," Sun Xiulan berkata sambil mencium Bai Ye. "Jadi, yuk kita mandikan kamu biar jadi ganteng dan bersih lagi, oke?"