webnovel

Mengabari Dona

Cuaca terik mengiringi kepulauan Sania dan mertua dari Restoran tempat keduanya menikmati makanan. 

"Sayang, apa tidak sebaiknya kita memberitahu Dona. Supaya dia waspada sama Resty, kasihan dia. Selama ini dia suda menghindar dari Farhan, namun tetap saja dia kena imbasnya," ucap Mertua Sania. 

"Sania sependapat, Mah. Sebentar, aku hubungi Sania dulu ya," ucap Sania. 

"Kamu fokus nyetir aja, San. Biar mama yang hubungi Dona," ucap Mertuanya. 

Sania pun menyetujui saran sang mertua. "Oke, Mah."

Ibu kandung Farhan itu segera meraih handphone dari dalam tasnya. 

Ia segera mencari kontak Dona dan menghubunginya. 

Namun sayang, panggilannya itu tak langsung mendapatkan respon dari wanita lajang itu. 

"Nggak dijawab, San. Gimana dong? Mama coba telepon lagi ya," kata mertuanya. 

Menantunya itu mengangguk. "Iya, Mah."

Wanita tua itu kembali menghubungi Dona, kali ini sang primadona merespon panggilannya. 

"Halo, Mah. Apakabar?" ucap Dona. 

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com