Dengan langkah ragu dan pelan, Resty memberanikan diri untuk menghampiri kedua orang tuanya.
Ayah dan ibunya menatapnya dengan tatapan pilu.
Resty segera mencium tangan kedua orang tuanya, seketika ayah dan ibunya memeluknya erat dengan meneteskan air mata.
Anak perempuan mereka berusaha untuk menghibur dan menenangkan kedua orang tuanya yang sedang terluka.
"Ayah, Ibu. Kenapa menangis? Udahlah Ini semua takdir yang harus Resty jalani. Jangan sedih, Ymyakinlah s semua ini yang terbaik untuk Resty dan Resty juga meminta doa dari kalian supaya Restimy kuat dan tabah menghadapi ujian ini."
Sang bibi yang bernama Lina itu pun membantu Resty untuk menenangkan kedua orang tuanya.
"Apa yang dikatakan Resty itu benar, Mak, Mas. Semua ini adalah jalan hidup yang sudah harus dilewati oleh Resty. Kita hanya bisa dan mendoakan dan mensuport Resty. Kita ngobrol di dalam yuk, takut ada tetangga lewat, nggak enak kalau dilihat tetangga juga."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com