webnovel

Adi Luluh

Waktu bergulir, jarum jam pun tetap berputar. 

Teriknya Mentari di Ibukota Jakarta hari ini, tak menyurutkan niat Adi untuk memutar gas motornya menuju kantor Tuan Sandjaya. 

Untuk yang kedua kalinya, Adi mengunjungi kantor itu demi melancarkan rencana Bosnya. 

Lima belas menit Adi menempuh perjalanan, sampainya ditempat tujuan ia bergegas kembali menghampiri Friska di mejanya.

"Siang, Mbak. Tuan ada?" tanya Adi. 

"Ada, Pak. Bukannya Bapak tadi pagi kesini,ya? Sebentar ya, saya telepon Tuan Sandjaya dulu. Silahkan duduk di sebelah sana, Pak." Friska mempersilahkan Adi untuk duduk. 

Namun hal tersebut di tolak oleh Adi. "Nggak usah, Mbak. Saya tunggu disini aja, terima kasih sebelum nya. Iya Mbak saya yang tadi pagi kesini. Saya mau ngasih berkas lagi buat Tuan Sandjaya."

Receptionis itu pun segera menghubungi Tuan nya. "Tuan, Pak Adi datang lagi membawa berkas. Apakah beliau boleh masuk?" 

"Boleh, suruh langsung ke ruang saya saja, ya." kata Tuan Sandjaya. 

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com