webnovel

Kembali Ke Dunia Kultivasi Melalui Sebuah Game

Qin Tian, seorang jenius di dunia kultivasi yang gagal menjadi Kaisar Surgawi akhirnya mati di tangan musuhnya yang berhasil menjadi Kaisar Surgawi. Tapi setelah kematiannya, dia dilahirkan kembali di sebuah dunia fana yang disebut bumi. Itu adalah dunia yang maju dalam teknologi. Tapi pada suatu hari, tiba-tiba muncul sebuah game yang bernama (Enam Belas Surga). "Mengapa nama game ini sama dengan nama dunia asalku?" Qin Tian bertanya-tanya dengan bingung saat dia pertama kali mendengar tentang game itu. ... Ini memiliki Romance Harem yang cukup bagus, jika kamu suka itu, kamu mungkin suka ini.

Saubi1234 · Oriental
Classificações insuficientes
218 Chs

Masalah selesai dengan cepat

Buk...

Wanita itu terhuyung dua langkah sebelum jatuh di lantai setelah wajahnya dipukul oleh Shui Yingyue.

Tidak diketahui seberapa kuat pukulan Shui Yingyue, tapi wajah wanita itu langsung menjadi hijau karena marah.

Meskipun Shui Yingyue mungkin tidak menyukai apa yang telah dilakukan oleh ibunya, tapi dia akan selalu marah jika ibunya dihina.

"Dasar kau pelacur, beraninya kau memukulku." Shui Ying segera berteriak. Dia berteriak dengan sangat keras sehingga orang-orang di lobi terkejut.

Dia jelas tidak mempedulikan tatapan orang-orang di lobi karena setelah itu dia langsung berbicara dengan nada tinggi pada dua pria yang sebelumnya berdiri di sampingnya.

"Hajar pelacur itu." Ucapnya.

Dua pria itu lebih muda darinya. Kenyataannya, salah satunya adalah adiknya sementara yang satunya lagi adalah sepupunya.

Mereka juga terlihat marah saat mereka melihat Shui Yingyue memukul wajah kakak perempuan mereka.

Setelah mendengar kata-kata kakak perempuan mereka, mereka langsung bergerak ke arah Shui Yingyue.

Shui Yingyue mungkin dapat memukul seorang wanita, tapi dia jelas tidak bisa melawan dua orang pria.

Qin Tian yang melihat itu secara alami tidak bisa diam, dia langsung berlari ke arah mereka.

Mereka bahkan belum mencapai Shui Yingyue dan dia sudah tiba tepat di samping Shui Yingyue.

Tanpa pikir panjang, dia langsung maju ke depan. "Kalian dua bajingan kecil benar-benar berani mencoba memukul adikku di depan mataku."

Setelah mengatakan itu, dia segera mengayunkan telapak tangannya ke wajah mereka.

Ping... Ping...

Dia menahan kekuatannya saat dia memukul mereka, tapi itu masih membuat mereka terlungkup ke lantai pada saat itu juga.

"Aduh." Mereka menjerit kesakitan.

"Kamu. Beraninya kamu." Shui Ying berteriak sekali lagi saat dia melihatnya.

Tapi dia tidak mempedulikan wanita itu, dia segera berbalik ke arah Shui Yingyue.

Dia jelas yang paling terkejut diantara mereka.

Ekspresinya tertahan dan dia menatapnya dengan mata tertegun. Butuh beberapa saat sebelum ekspresinya pulih kembali.

Setelah itu, dia tiba-tiba mengucapkan kata-kata yang membuat mulut Qin Tian terbuka lebar.

"Terimakasih." Ucapnya dengan suara pelan sementara kepalanya sedikit tertunduk.

Setelah mengatakan itu, dia segera berlari ke dalam.

Di saat yang sama, Clara tiba di sampingnya. Dan dia kemudian berkata. "Apakah ini hubungan antara seorang siscon dan brocon?"

"...."

Qin Tian mengabaikan wanita itu, dia segera berlari untuk mengejar Shui Yingyue. Tentu saja, Clara masih mengikuti di belakangnya.

Tidak lama kemudian, dia melihat sebuah kamar rumah sakit yang dijaga oleh beberapa pengawal yang terlihat seperti prajurit militer.

Saat Shui Yingyue tiba di depan mereka, para pengawal membungkuk kepadanya sebelum mempersilahkannya masuk ke kamar yang mereka jaga.

Masalah ayahnya bukan satu-satunya alasan mengapa keluarga Shui sangat membenci Shui Yingyue, tapi itu karena kakeknya yang merupakan patriarch keluarga Shui paling menyayangi Shui Yingyue diantara semua cucu-cucunya.

Perceraian ayah Shui Yingyue menyebabkan keluarga Shui kehilangan banyak kekayaan, tapi itu mungkin hanya sekitar satu perenam dari seluruh kekayaan mereka. Kekayaan yang didapatkan oleh ibu Shui Yingyue hanyalah kekayaan atas nama ayahnya. Sedangkan sisa kekayaan mereka, sebagian besar dari mereka dipegang oleh lelaki tua itu.

Justru karena itulah mereka sangat khawatir. Mereka khawatir jika pria tua itu mewariskan semua kekayaannya pada Shui Yingyue.

Saat dia melihat pengawal-pengawal itu memberi hormat pada Shui Yingyue, Qin Tian segera berhenti. Jelas mereka adalah bawahan langsung kakeknya yang berarti kakeknya juga ada di dalam sana.

Melihat Shui Yingyue memasuki kamar rumah sakit itu, Qin Tian segera berbalik.

Dengan keberadaan kakeknya, anggota keluarga Shui lainnya pasti tidak akan berani melakukan sesuatu pada Shui Yingyue.

Dia tidak memiliki hubungan dengan keluarga Shui, dia secara alami tidak akan masuk ke sana selama keamanan Shui Yingyue terjamin.

Dia, bagaimanapun, adalah keponakan Qin Wuxin.

Lelaki tua itu mungkin sangat menyayangi Shui Yingyue, tapi dia pasti sangat membenci Qin Wuxin.

Sebagai keponakan wanita itu, bahkan jika dia tidak bersalah, dia pasti juga dibenci.

Ding...

Aplikasi Telegram di smartphonenya tiba-tiba menerima sebuah pesan. Itu dari Shui Yingyue.

(Pulanglah sekarang! Aku baik-baik saja di sini. Aku akan cukup lama, kau bisa kembali menggunakan mobil ku, kuncinya ada di dalamnya.)

Melihat pesan itu, Qin Tian segera berbalik untuk pergi.

Dia juga tidak ingin bersikap terlalu protektif pada gadis itu, yang mungkin akan menyebabkan gadis itu merasa tidak nyaman.

"Apa kau akan kembali?" Tanya Clara.

"Ya, bisakah kau menemani Yingyue."

Dia tidak bisa masuk tapi tidak ada masalah dengan Clara. Sebagai sahabat dekat Shui Yingyue, kakek Shui Yingyue pasti akan menerimanya dengan ramah.

"Hmm, aku datang ke sini memang untuk menemani Yingyue!" Jawab Clara.

Setelah mengatakan itu, dia segera melangkah menuju pintu kamar rumah sakit dengan langkah-nya yang feminim.

Dia terlihat berbudi luhur saat dia berjalan.

'....'

....