webnovel

Pandai Besi Legendaris (Bagian 2)

Editor: Wave Literature

"Kakek Lian, Aku menemukan bijih yang sangat berharga. Berdasarkan perkiraanku, bijih logam ini pasti High Xian Grade." Kalimat pertama Qin Yu tiba-tiba membuat Lian Yan terkejut.

Mata Lian Yan penuh dengan keheranan. Dia melihat ke arah Qin Yu dengan pandangan tidak percaya. Hanya setelah berapa lama dia baru berkata. "Xiao Yu, kamu tidak bisa bercanda soal ini. Bijih High Xian Grade, adalah sesuatu yang bahkan sangat diimpikan oleh petarung Xiantian. Senjata hasil tempaan dari Bijih ini akan benar-benar sangat menakjubkan. Bagaimana bisa bijih kualitas nomor satu seperti ini bisa ditemukan dengan mudah?"

Bagi mereka yang ada benua Qian Long, senjata dengan mudah bisa dibedakan menjadi Mundane Grade dan Xian Grade. Xian Grade masih dibedakan menjadi 3 sub grade, dan begitu juga dengan bijih besi. Bahkan Sang Pangeran Penakluk dari Timur dengan pengaruh sebesar itu hanya memiliki beberapa puluh senjata di Gudang Penyimpanan Senjata. Sebagian dari mereka adalah Low Xian Grade, beberapa adalah Middle Xian Grade dan hanya 2 dari mereka yang High Xian Grade.

"Kakek Lian, bagaimana bisa aku menipumu? Aku sudah mencoba memotongnya dengan pedang Yuchang untuk mengetesnya, dan hasilnya bahkan tidak terdapat bekas goresan pada Bijih tersebut. Apa lagi jika bukan bijih kelas High Xian Grade?" Qin Yu langsung menjelaskan.

"Kamu bahkan tidak bisa meninggalkan bekas goresan dengan pedang Yuchang?" Lian Yan mengerti, bahkan jika pedang Yuchang tidak bisa meninggalkan bekas, potongan bijih ini bisa sangat dipastikan adalah logam kelas High Xian Grade. "Xiao Yu, seperti apa penampakan bijih besi ini? Seberapa besar, jika diperkirakan apakah sebesar kepalan tangan?"

Secara umum, ukuran dari sepotong bijih sebanding dengan nilainya. Jika seukuran kepalan tangan, maka bijih ini sudah cukup untuk menempa senjata seperti pedang pendek atau pisau pendek.

"Kepalan tangan?" Kata Qin Yu kaget.

Kristal merah menyala yang dia temukan memiliki tinggi hampir 1 meter dan setebal paha manusia. Ini jauh lebih besar dari kepalan tangan.

"Apa logam ini bahkan lebih kecil dari sebuah kepalan tangan? Berarti logam ini hanya bisa di buat senjata seperti pisau belati dan sejenisnya. Tetapi ini masih sangat bagus. setidaknya kamu akan mendapatkan senjata kelas High Xian Grade." Lian berkata sambil tertawa. Sekarang Qin Yu yang ada di sebelahnya mulai mengerti apa yang dimaksud. Dia tidak bisa menahan tawanya.

"Kamu salah, Kakek Lian. Bongkahan bijih yang aku temukan sangat besar, dan terlihat seperti batang pohon. Tingginya sekitar 1 meter dan tebalnya setebal paha manusia. Jauh lebih besar daripada kepalan tangan." Kata Qin Yu sambil menggambarkannya dengan tangannya.

Mata Lian Yan melotot seperti akan keluar dari kepalanya. Pipinya bahkan berubah memerah

"Sebuah batang.. bahkan dengan tinggi 1 meter?"

Lian Yan bukan Qin Yu. Dia berpikir tentang banyak hal. Bijih yang sangat besar dan bahkan kelas High Xian Grade. Bijih dengan ukuran seperti ini cukup untuk membuat beberapa puluh senjata. Senjata-senjata ini setidaknya akan menjadi senjata High Xian Grade, tidak kurang!

Beberapa puluh senjata, ide seperti apa ini?

"Tentu saja itu benar, Kakek tidak perlu terus bertanya." Qin Yu merasa bingung saat Lian Yan terus bertanya berulang-ulang. Namun, dia tidak mengerti ini karena Lian Yan tidak percaya dengan apa yang dikatakannya. Jika ada yang mengatakan sebuah kue pai jatuh dari langit, siapapun yang mendengarnya juga akan sangat susah mempercayainya.

"Cepat, tunjukkan padaku seperti apa bijiih itu." Lian Yan dengan segera berkata pada Qin Yu, yang langsung mengangguk tanda setuju. Dia lalu memimpin Lian Yan menuju ruang rahasia bawah tanah.

Dalam ruang rahasia bawah tanah, mata Lian Yan berkilauan saat dia melihat kristal merah bersinar tersebut.

Kristal merah bersinar ini memancarkan cahaya merah terang. Cahayanya sangat berkilau dan jernih. Bahkan butiran kristal di dalamnya juga bisa terlihat. Begitu Lian Yang melihat penampilan kristal itu, dia tahu bijih ini adalah harta yang tidak ternilai harganya. Bila dibandingkan dengan ini, bahkan mutiara dan batu permata menjadi tidak ada harganya.

Lian Yan menarik pinggangnya. Sebuah pedang fleksibel berwarna ungu muncul tiba-tiba di tangannya. Dia membuat gerakan dengan tangannya dan pedang fleksibel tersebut menjadi turus dengan sempurna. Pedang tersebut lalu menjadi seberkas sinar yang membelah kristal merah terang.

"Seperti yang aku duga." Mata Lian Yan bersinar ganas saat dia melihat langsung ke arah kristal merah menyala di depannya. "Bahkan pedang lentur Purple Core milikku tidak bisa menggoresnya. Benar-benar kelas High Xian Grade." Lian yan berputar ke arah Qin Yu yang ada di salah satu sisinya dan berkata dengan serius. "Xiao Yu, harta karun yang tidak ternilai harganya ini harus segera dibawa ke Mansion Pangeran. Jika kamu ingin senjata yang luar biasa, kamu bisa meminta Tuan Hei , seorang Penempa hebat untuk membuatkan mu senjata. Dengan kristal sebesar ini, setelah menempa baju besi dan senjata pilihanmu, pasti masih ada sisanya. Aku rasa bukan ide buruk untuk memberikan sisa logamnya ke ayahmu, bagaimana menurutmu?"

Mendengar kata-kata Lian Yan, Qin Yu langsung memahami semuanya.

Senjata yang dibuat dari bijih logam yang sangat berharga ini akan menjadi senjata yang luar biasa. Jika senjata ini dikirimkan ke ayahnya, ayahnya pasti akan bisa memanfaatkan kekuatan penuhnya dalam perang, dan Qin Yu tidak pernah peduli tentang uang atau harta karun.

"Tidak masalah, aku hanya butuh sepersepukuh dari kristal merah ini. Sisanya akan aku berikan pada ayah." Kata Qin Yu sambil tersenyum.

Melihat Qin Yu, mata Lian Yan penuh dengan kebanggaan. "Xiao Yu, kamu masih sangat muda tetapi kamu tidak tersihir oleh harta yang tidak ternilai harganya. Pikiranmu telah benar-benar melampaui pikiran orang biasa." Saat seseorang bisa tidak bergeming di depan sebuah harta karun yang tidak ternilai harganya, pikiran orang ini tidak bisa disamakan dengan pikiran orang biasa. Jika seseorang seniman bela diri ingin melakukan terobosan, maka pikiran mereka harus sesuai dengan kecakapan bela diri mereka.

Melihat cara menatap Lian Yan kepadanya, Qin Yu berkata. "Kakek Lian, jangan melihatku seperti itu, atau aku akan merasa malu." Dia bahkan terlihat sangat malu saat mengatakan ini. Melihat Qin Yu bereaksi seperti ini, Lian Yan lalu tertawa keras.

Seseorang harus membuat pikiran mereka dewasa. Selama ini Qin Yu telah mengalami masa sulit berkali-kali. Qin Yu adalah orang yang seperti itu. Setiap kali dia melewati batasnya, pikirannya dilatih dan dia sudah melakukan latihan batas dari umur 8 tahun, oleh karena itu, pikirannya lebih tangguh dari orang biasa.

Pada umumnya, setiap orang yang biasa sendirian, biasanya adalah orang yang bebas dan mandiri. Hal ini karena, jika orang yang biasa sendiri, biasanya mereka akan menjadi suka merenung.

Merenungkan tentang hidup, merenungkan nilai mereka sendiri, semakin mereka merenung, semakin mereka dapat mengerti tentang sesuatu.

Qin Yu juga seperti itu, sejak kecil, sering kali dia seorang diri melihat langit. Kemudian, setelah beberapa peristiwa, pikirannya benar-benar telah berubah sepenuhnya. Sekarang dia benar-benar mengerti orang seperti apa dia seharusnya, baginya tidak ada di dunia yang lebih kental dari darah atau sepenting hubungan keluarga. Sejauh menyangkut uang dan harta karun, jika dia sudah cukup dengan apa yang dimilikinya, untuk apa dia membutuhkan lebih?. Jika 20.000 keping perak cukup untuk seseorang membiayai hidupnya. Buat apa dia menginginkan 100.000 keping? Oleh karena itu, dia bukan jenis orang yang serakah.

Setiap orang memiliki mimpi, Qin Yu pun juga memiliki mimpi. Baginya, cintanya terhadap keluarga adalah yang pertama dan mimpinya adalah yang kedua. Sedangkan untuk hidupnya sendiri, tanpa cinta keluarga dan impian, hidupnya tidak akan ada bedanya dengan seorang mayat hidup.

Qin Yu menyukai perasaan mendidih di dalam darahnya setiap kali dia melampaui batasnya. Dia menyukai teknik pertempuran jarak dekat dan emosi yang muncul saat dimana hidup dan mati bisa ditentukan. Mimpi Qin Yu adakah untuk membakar gairahnya seperti meteor. Baginya, hidup harus mendebarkan, memacu adrenalin seperti ini.

"Kakek Lian, sudahkah kakek mengatur siapa yang akan mengantar kristal merah ini ke mansion?" Kata Qin Yu sambil tersenyum.

"Baik, aku akan mengatur pengirimannya segera." Kata Lian Yan dengan terburu-buru. Dalam menghadapi masalah serius, Lian Yan tidak boleh membuat pikirannya santai sedikitpun, dia harus segera mengatur beberapa persiapan sekaligus. Qin Yu melihat ke arah kristal merah di depannya dan berpikir. "Aku sungguh tidak berpikir kalau kristal ini akan begitu berguna untuk ayah. Ini benar benar sebuah keuntungan." Lalu dia berbalik dan meninggalkan ruang rahasianya sambil tersenyum.

****

Di tempat terpisah di halaman mansion Sang Pangeran Penakluk dari Timur, beberapa orang sedang berkumpul saat ini, termasuk ketiga anak dari Sang Pangeran Penakluk dari Timur, Lian Yan dan Manajer Ge Min. Terdapat juga tiga orang yang bertelanjang dada dan seorang pria paruh baya yang berpakaian hitam. Mereka semua melihat ke arah kristal merah menyala di bagian tengah.

"Sanggupkah anda untuk menempanya tuan Hei?" Lian Yan bertanya kepada pria paruh baya berpakaian hitam di depannya.

Pria paruh baya berbaju hitam itu tidak menjawab. Dia mendekati kristal merah menyala tersebut lalu membuka matanya lebar-lebar dan dengan hati-hati memeriksa setiap bagian dari kristal tersebut. Perhatian dan konsentrasinya sangat tinggi. Melihatnya bertingkah seperti itu, Qin Yu dan yang lainnya yang berdiri di salah satu sisinya semuanya paham dan tidak mengganggu Penempa legendaris ini.