webnovel

Berbelanja

Setelah menyelesaikan pembayaran Diablo di berikan sebuah cincin,cincin tersebut bernama cincin tuan yang mana di gunakan untuk mengendalikan kalung budak yang di pakai oleh seseorang.

"Terima kasih paman kalau begitu aku pergi dulu."Kata Diablo beranjak meninggalkan tempat di ikuti kedua pelayan dan gadis budak yang baru di belinya.

Setelah berjalan cukup lama Diablo sampai di sebuah bangunan cukup besar.Bangunan ini adalah tempat pajak di dermaga ini seluruh pelaut nelayan dan orang-orang yang melakukan yang memiliki kapal dan bertransaksi di sini harus membayar pajak.

Dan lagi tempat ini adalah milik keluarga De Valin itulah menjadi penyebab Diablo waspada terhadap semua orang apalagi setelah pemimpin keluarga saat ini adalah dirinya yang berusia 12 tahun setidaknya itulah yang orang-orang pikirkan tentang dirinya.

"Tuan muda selamat datang!"Ujar salah seorang laki-laki paruh baya menghampiri Diablo.

"Aku hanya ingin mengambil hasil tahun ini setelah itu aku akan segera pergi!"Kata Diablo dingin membuat pria paruh baya tersebut kesal tapi dengan cepat dia menyembunyikannya.

"Hahaha jadi begitu bagaimana kalau tuan muda masuk keruangan saya terlebih dahulu!"

"Tidak perlu serahkan saja hasil tahun ini."

"A-anak sialan ini sombong sekali!"Pikir pria tersebut menatap Diablo tidak suka."Oh kalau begitu ini tuan muda!"Katanya mengeluarkan sebuah kantong besar dari dalam cincinnya."Di dalamnya terdapat 6000 koin emas."

Tanpa banyak bicara Diablo mengambil kantong tersebut dengan satu tangan membuat beberapa orang yang melihatnya terkejut.

"Memang benar di dalamnya terdapat 6000 koin emas kalau begitu terima kasih!"Kata Diablo memasukan kantong yang di bawanya ke dalam cincin penyimpanan setelah menghitung menggunakan mata sihirnya.

"Dasar bocah itu awas saja kau akan kubalas!"Pikir pria paruh baya menatap punggung Diablo tidak suka.

Diablo pun langsung kembali ke kediamannya dan saat ini dia berada di ruang santai bersama anak perempuan yang baru di belinya.

"Duduklah!"Suruh Diablo menatap anak perempuan di depannya.

"Tapi-"

"Kubilang duduk!"Kata Diablo menekan membuat anak itu sedikit takut.Dengan segera dia duduk menuruti perkataan Diablo."Jadi siapa namamu dan dari mana kau berasal!"

"Perkenalkan nama saya Alfa dari kerajaan Nerfsa."Kata anak perempuan itu memperkenalkan dirinya sebagai Alfa.

Untuk ciri-ciri Alfa dia adalah anak perempuan berumur 14 tahun dengan tinggi 154 berambut kuning dan bermata biru muda.

Sedangkan untuk Diablo dia adalah seorang anak berumur 12 tahun memiliki tinggi 141 berambut hitam dan bermata merah tajam membuat dirinya di takuti oleh siapapun.

"Kau bukan dari keluarga bangsawan!"

"Orang tua saya hanyalah seorang warga biasa yang menjadi petani dan seorang pelayan salah seorang bangsawan."

"Lalu kenapa kau dapat menjadi seorang budak dan di mana kedua orang tuamu!"

"Mereka sudah mati!"Kata Alfa dengan nada bergetar.Diablo yang melihat itu hanya diam tidak bersuara menunggu kelanjutan cerita."Mereka dibunuh akulah penyebab dia mati."

"Apakah keluarga bangsawan itu yang membunuh kedua orang tuamu!"

"Ba-bagaimana tuan muda tahu?"Kejut Alfa menatap Diablo.

"Apa alasan mereka melakukan itu!"

"Itu karena saya tidak sengaja melukai tuan muda dengan sihir ketika dia meminta saya berlatih tanding."

"Baiklah sudah cukup aku bisa menebak akhirnya bagaimana!"Kata Diablo menatap Alfa."Apa kau membenci mereka?"

Di berikan pertanyaan tersebut Alfa hanya diam tidak berani menjawab membuat Diablo menghela nafas.

"Katakan saja apa kau takut ku hukum karena kau membenci mereka!"

"I-itu-"

"Tidak usah takut lagi pula itu adalah hak mu jadi bagaimana apa kau membenci mereka?"

"A-aku membenci mereka!"Kata Alfa dengan tegas,hal itu membuat Diablo tersenyum senang.

"Baiklah kuberikan sebuah pilihan untukmu pertama kau akan kubebaskan menjadi budak dan aku akan memberimu uang dan sebuah tempat tinggal agar kau dapat hidup di luar sana dan hidup dengan tenang.

"Kedua kau masih akan menjadi budakku lebih tepatnya adalah alat bagiku dan akan kulatih kau menjadi kuat sehingga kau memiliki sebuah kekuatan yang cukup.Aku tidak perlu menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari dua pilihan tadi kau bisa memilih itu adalah hak mu!"Kata Diablo panjang lebar membuat Alfa terkejut.

"A-aku.....!"Alfa sangat bimbang dengan pilihan yang di berikan padanya di satu sisi dia ingin hidup bebas dan tidak ingin menjadi budak tapi di satu sisi dirinya menginginkan balas dendam untuk keluarganya.

Dia mulai mengingat kenangan dirinya bersama kedua orang tuanya dan saat mereka di bunuh juga hari-hari saat dirinya menjadi seorang budak.

"Tuan muda saya memilih pilihan kedua!"Kata Alfa menatap Diablo.

"Kau yakin jika kau memilih pilihan kedua kau bisa saja kusiksa dan kupukul setiap harinya sedangkan untuk pilihan kedua kau bisa hidup dengan tenang dengan uang serta tempat tinggal yang akan kuberikan!"

"Meskipun saya harus merasakan sakit saya tetap akan memilih pilihan kedua saya harus membalaskan dendam mereka jadi saya akan tetap menjadi budak tuan muda!"Kata Alfa tegas membuat Diablo tersenyum senang tapi segera dia sembunyikan.

"Baiklah kalau itu pilihanmu!"Kata Diablo menyentuh cincin budaknya.

Klik! Clang! Kalung budak yang Alfa gunakan terlepas dan terjatuh membuat dirinya terkejut.

"Tuan muda apa yang anda lakukan!"Tanya Alfa bingung.

"Aku tidak memerlukan kalung itu meskipun begitu kau tetap masih menjadi milikku!"Kata Diablo santai sambil menghancurkan cincin tuan miliknya."Baiklah sekarang mari kita pergi ke kota!"

Dengan menggunakan kereta kuda Diablo dan Alfa pergi menuju kota lebih tepatnya ke toko pakaian.

"Anu tuan muda apa yang akan kita lakukan di sini?"Tanya Alfa mengikuti Diablo yang berjalan masuk ke dalam toko.

"Tentu saja membeli pakaian apalagi!"Kata Diablo santai melihat ke dalam toko yang cukup ramai.

"Selamat datang tuan muda ada yang bisa kami bantu!"Tanya seorang pegawai toko sopan ketika melihat ke datangan Diablo.

"Aku mencari semua ini!"Kata Diablo menyerahkan secarik kertas kepada pegawai tersebut.

"Tentu saja tuan kami memilikinya kalau begitu silahkan ikuti saya!"

"Bukan untukku tapi untuk dirinya!"Kata Diablo menunjuk Alfa yang berada di samping nya.

"Eh dia!"Kejut pegawai tersebut memandang ke arah Alfa.

"Berikan 4 stel setiap barang yang ku inginkan kecuali untuk yang terakhir."Kata Diablo berjalan ke arah tempat tunggu sambil mengeluarkan sebuah buku."Alfa ikuti dia!"

"Eh tapi kenapa-"

"Ini perintah!"Kata Diablo menatap Alfa kemudian beralih ke pegawai tersebut."Ada apa cepat Carikan semua yang ada di kertas itu!"

"Hai tuan!Nona cepat ikuti saya!"

Setelah kepergian mereka berdua Diablo segera membaca buku miliknya tidak memperdulikan orang-orang yang melihat dirinya.

Tiga jam kemudian Alfa kembali bersama dengan dua pegawai lainnya di belakang.Diablo yang melihat itu bernafas lega karena dia sudah sangat bosan menunggu.

"Hah inilah kenapa aku tidak suka jika harus menemani seorang wanita berbelanja."Pikir Diablo melihat penampilan Alfa yang telah berubah."Lumayan suatu saat pasti dia akan menjadi wanita yang cantik!"

"Bagaimana tuan!"Tanya Alfa malu-malu yang telah menggunakan gaun berwarna biru muda seperti warna matanya.

"Cantik dan cocok untukmu!"Kata Diablo tanpa ekspresi tapi meskipun begitu membuat Alfa senang karena di puji."Berapa total semuanya!"

"Semua yang harus di bayar sebesar 56 koin perak tuan muda!"Jawab pegawai tadi dengan sopan.

"Kalau begitu ini sisanya untuk kalian saja!"Kata Diablo memberikan satu koin emas membuat tiga pegawai toko senang.

"Terima kasih tuan!"

"Tidak perlu berterima kasih maaf jika sudah merepotkan kalian sebelumnya!"

Setelah itu barang-barang yang mereka beli langsung di masukkan ke dalam kereta kuda.

"Tuan muda terima kasih karena telah membelikan semua ini untukku!"Kata Alfa yang masih malu.

"Tidak usah berterima kasih meskipun kau adalah seorang budak tapi juga harus memiliki pakaian yang layak."

"Baiklah sekarang mari kita mencari makan siang untuk kita berdua!"

Mereka pun melanjutkan tujuan mereka ke restoran yang ada di kota.Kedatangan mereka berdua di sambut dengan ramah oleh banyak orang terlebih lagi pemilik restoran.

Mereka langsung di berikan tempat tersendiri di restoran tersebut dan di hidangkan berbagai macam hidangan enak yang menggugah selera.