Sani melihat dengan jelas, bagaimana Dikta selalu membuat semua wanita disekitarnya mengincar perhatiannya sebegitu dalam. Padahal Sani tahu sekali kalau Dikta bukanlah orang yang dengan mudah memberikan timbal balik yang sepadan. Dia orang paling tidak tahu terima kasih.
Makanya Sani sangat sebal dengannya. Lihat saja sekarang, dirinya sibuk berkutat dengan teman lelakinya dibanding berbicara langsung dengan teman wanitanya. Dia cuek bebek banget.
Rani yang berada disebelah tempat duduknya berniat memanggil Sani untuk meminjam buku tapi malah dirinya melihat Sani terus terfokus pada Dikta yang ada di bawah sana. Rani tertawa. "Ciyee yang udah mulai kesemsem liatin Dikta." ujar Rani, Sani mencoba berikan klarifikasi. "Apanya yang kesemsem? Gue liatin mereka tuh yang oada keganjenan deketin Dikta. Sama aja kayak lo." belanya.
"Nah terus lo keberatan liatin Dikta digituin? Atau lo merasa cemburu?" tanya Rani.
Sani mendecak sebal. "Akh tauk."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com