webnovel

Cap Bibir

"Neeeeeet! neeeet!!!!"

Bel istirahat berbunyi, sampai di meja pengumuman di umum kan lewat pengeras suara...

"Bagi seluruh bapak/ibu guru silahkan datang ke ruang guru untuk mengadakan rapat..."

"Yeeeeeee,,, Horeeeeee!!!"

Riuh suara 1 sekolah terdengar girang, karna kami akan menikmati jam kosong sampai pulang nanti. Banyak murid yg di luar kelas, dan hampir semua. Jam kosong ini tentunya aku bisa bareng sama si Dya ngobrol ngobrol gajelas dong. Belum saja setengah jam kelas Dya di suruh masuk oleh ketua kelasnya karna ada tugas, hmmm aku sendiri lagi, sampai Buda datang menuju ke depan kelasku sambil membawa gitar dengan muka cengengesannya seperti biasa.

"Jreeeng (suara gitar), hai Ra, aku bawa gitar nih, kamu mau aku nyanyiin apa?"

Sambil dia duduk lesehan di depanku

"Aku juga tau kamu bawa gitar bambang! emang kamu mau receh berapa?"

jawabku gurau

"Mau kamu aja, hehe"

(Aku mah gabaper, udah kebal sama gombalannya)

lalu Buda memetik gitarnya dan menyanyikan...

Bila nanti saat nya tlah tibaaa..

Ku ingin kau menjadi istrikuuu

Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan

Berlarian kesana kemari dan tertawaa🎶

(yg baca sambil nyanyi siapa hayo)

"Lumayan juga suara lu bambang" Sahutku

"Cieeeeee cieeeee"

celetukan Dewi yg ternyata dari tadi di belakang ku.

"Eh edyaan, sejak kapan kamu di sini wi?

kata ku heran

"Dari tadi wahaha"

Lalu Setiawan datang, dan kalok mereka udah ketemu pasti berduaan. mereka lalu masuk ke dalam kelas buat ngobrol entah apa topiknya.

"Kreeyoookk"

Suara nyaring keluar dari perutku

"Eh itu suara perutmu?"

Buda bertanya sambil tertawa geli

"Hehe, bentar ya aku mau ke kelas"

Aku ke kelas untuk mengambil roti lapis rasa coklat kesukaanku. Lalu aku kembali duduk di depan kelas bersama Buda. Ku buka bungkusnya, ku gigit bagian ujung rotinya sambil membenahi duduk ku. Lalu Buda menggerutu

"Oh jadi gini, makan ga nawarin nih"

"Kamu mau? tapi ini udah ada bekas gigitanku loh da"

"Mau lah, bekas gigitan sama sama manusia jugak" Jawab singkat Buda

"Nih!"

Sahutku sambil menyuapi roti coklat ke mulut Buda. Kami bergantian menggigit roti itu sampai habis. Aku masih tidak menyangka ini, 1 roti kita bagi berdua dengan saling bergantian. Buda adalah orang lelaki asing pertama yg aku suapi langsung dan memakan bekas gigitanku. Mungkin roti yg sempat aku gigit ada bekas cap bibirnya😲

Berarti kita??!!

Ah sudahlah, yg penting hari ini aku bersama Buda.