webnovel

KEHIDUPAN KU RUMIT

Masalalu itu membuatku tidak ingin mengulang luka yang sama. Terlihat munafik memang, Namun memang harus seperti itu bukan? ketika orang yang aku inginkan menginginkan orang lain, ketika orang yang aku sayangi menyayangi orang lain . Dan dengan egoisnya aku menyatakan bahwa dia adalah Milikku, Padahal kenyataanya Tidak. Kehidupan yang sengsara membuat aku mundur. Rasa trauma yang menyerang ku untuk kedua kalinya membuat hatiku beku tanpa mencair kembali.

Ratu_Mutiara · Adolescente
Classificações insuficientes
21 Chs

RUMIT 1

12 Juni 2019

Setahun menjalani sekolah jurusan tekstil sungguh luar biasa bagi Rayna. Ya gimna ga luar biasa,isi kelas Ray penuh dengan perempuan tapi,ada satu cowok dan dia berkebutuhan khusus.

"RAYNAAAA"

Tiba2 saja ada yg menggebrak meja ray dan teriak Jantung Ray seperti auto copot karena kaget,padahal dirinya sedang melamun santai

"Lah lo ngapain disini na?" Kata ray yg bingung kenapa ada hanna teman smp nya, sepengatahuannya hanna juga jurusan tekstil tapi dia ada di kelas B

"Lah iya gw ngapain disini? Trus lo juga ngapain disini?" Kata hanna

"Bego lo ga berkurang na,kelas Lo kan disebelah ngapain kesini?" Kata ray yang duduk kembali di bangkunya

"Ya itu setahun lalu sekarang kelas 11 ini gw pindah ke kelas ini kelas A. Gw dipindahin karena ada pertukaran siswa dari kelas Tekstil"

"Lagian emang Lo ga tau apa?" hanna pun ikut duduk disebelah bangku ray yang emang kosong

"Eitss lo ngapain disitu hah? Yg nyuruh lo duduk sama gw siapa? Gw gapernah denger ada pertukaran gitu"

"Etdah tega bet lu mah ray ama gw,gw duduk sini aja lah ya plis lagian disini yg gw kenal cuman lo" kata hana smbil menempelkan kedua tangannya di depan muka nya

"Hmm iya deh iyaa bacot bet" Hanna hanya tersenyum sambil memperlihatkan deretan giginya.Tiba-tiba ada yang menyapanya

"Ehh Lo anak kelas B itu ya" ucap Ara yang duduk di meja depan Rayna

"Hah? Oh iya gw,gw harap kita bisa temenan" balas Hanna sambil tersenyum

"Lah Lo tau ra klo ada pertukaran siswa? Siapa yang dituker dari kelas kita?" Tanya Rayna heran

"Yaiyalah jamilah! lo ngelamun terus sih,yang dituker si putri noh" Rayna yang mendengar itu hanya ber oh ria saja lalu kembali tidak peduli dengan sekitar

"Kenalin gw Ara" Ara beralih ke Hanna untuk memperkenalkan dirinya.

"Gw Hanna"

"Nah gw Adel,seneng kenal sama Lo" ucap Adel tersenyum senang

Hari pertama Hanna di kelas A sangat baik,semua siswi menerimanya dengan sangat ramah,apalagi Hanna adalah orang yang humble dan mudah bergaul,namun sangat risih bagi Rayna Karna hanna sangat tidak bisa diam dan selalu mengganggunya

Sehari saja sudah begini apalagi nanti.mengingat Ray harus sekelas dengan Hanna sampai lulus nanti.bisa hancur hari-hari damai seorang rayna.

Pulang sekolah..

Diparkiran kelas 11

parkiran sekolah ray terbagi 2,1 didalam sekolah untuk kelas 11 dan 12. Dan yang diluar sekolah itu khusus untuk kelas 10,tidak jauh hanya depan gerbang sekolah saja.

Rayna dan hanna membawa motor jadi mereka harus menunggu parkiran agak kosong supaya bisa pulang.Berbeda dengan Ara dan Adel mereka di jemput

Saat sedang menunggu sambil asik mengobrol mereka juga sesekali tertawa sangat kencang,keduanya memang bobrok sejak SMP.Setiap tawa yang keluar dari mulut mereka selalu jadi pusat perhatian anak-anak bhakti baru yg sedang menunggu juga.

"WAHAHAHAHAHA IYAKAN ANJIR LAH NGAKAK PARAH HAHAHAHAHAHA"

Saat asik2nya mengobrol dan tertawa tiba-tiba ponsel Hana berbunyi

Kriing drrt kriing drrt (intro lagu seventeen CALL CALL CALL)

"Anjir bikin kaget aja"

"Eh Bunda gue" ucapnya terkejut dan segera mengangkatnya

Rayna terkekeh melihatnya,sembari menunggu hanna yg sedang teleponan dengan bundanya,ray pun melihat ke sekeliling dan pas saat satu titik matanya bertemu dengan mata seorang laki2 yg tengah duduk dekat pos sekolah yang berada di sebrang tidak jauh dari posisi ray duduk sekarang

Entah kenapa mata ray tidak mau teralih dari mata milik laki-laki itu dan ya sepertinya si laki-laki itu juga sma seperti ray.Ray sepertinya pernah melihat mata itu

Dan akhirnya laki-laki itu memutuskan adu tatap tersebut. Pandangannya beralih ke arah lain dan itu membuat ray sadar

"kayanya gw tau,tapi siapa? Gumamnya dalam hati,Ray sangat tidak asing dengan wajahnya

Sepertinya ray kenal tapi dia tidak tau dimana. Ray pun kembali acuh dan tak mau

memikirkan itu dulu

Disisi lain sebelum adegan tatapan

Hikmal duduk di pos untuk menunggu jemputan nya datang,ia merasa tidak nyaman karna sedari tadi beberapa pasang mata siswi perempuan memandang dan membicarakannya,mereka terpesona akan kharisma hikmal, jadi hikmal memilih untuk melamun karna dirinya rasa saat melamun wajahnya akan terlihat jelek.

Namun saat sedang asik melamun ada suara yang memecahkan lamunannya

"WAHAHAHAHAHA IYAKAN ANJIR LAH NGAKAK PARAH HAHAHAHAHAHA"

"Heran gw kenapa tu cewe ketawa bar-bar banget kek Kunti" hikmal pun melihat ke arah sumber suara tertawa itu yang ada tepat disebrang nya

Dan matanya bertemu dengan mata seorang cewek yang sedang menatapnya,mereka bertatapan, seolah kedua nya terikat satu sama lain.Namun hikmal cepat tersadar dan memandang ke arah lain,

"Kaya pernah liat sama mata itu" gumamnya dan kemudian ia memegangi dada kirinya,aneh. Jantung nya berdegup kencang saat setelah bertatapan dengan rayna

Akhirnya parkiran pun sudah lowong dan motor Hanna juga Rayna bisa keluar.rayna segera pulang dan dia melewati hikmal,hikmal menyadari jika itu gadis yang bertatapan dengannya tadi. Ia menatap Rayna hingga Rayna tidak terlihat lagi.

...

"Assalamu'alaikum" Rayna Masuk kerumahnya dan mendudukkan dirinya di sofa yang terasa keras,

"Waalaikumsalam" jawab friska,sang mama yang keluar dari arah dapur

"Loh,mama.. mama udah pulang?" Tanya Rayna terkejut dengan kehadiran mama nya,biasanya mama nya belum pulang bekerja jam segini

"Ya kamu lihatnya gimana? Cepat beli makan sana buat kamu dan adik-adik mu" suruh mama nya dengan tangan di pinggang

"Emangnya mama ga masak? Rayna masih cape banget ma"

"Ga ada penolakan,berani ya kamu sekarang. Liat! Adek-adek kamu itu belum makan dari tadi siang,mama juga. Jadi cepet sana beli makan" kini mama nya sudah marah,Ray tidak akan membantah lagi jika sudah begini.

Saat sampai di warung pecel lele langganan nya.Rayna hanya memesan untuk mama dan kedua adik nya saja karna uangnya hanya cukup untuk 3 porsi,sepertinya Ray harus berpuasa lagi hari ini.

Pesanannya pun sudah siap dan Ray segera pulang.Namun, saat sampai rumah sang mama malah memarahi Ray karena dirinya tidak mau memakan pecel lele lagi.

"Kamu ini gimana si,Masa pecel lele lagi?! Mama sudah bosan tau makan nya! Liat adek-adek kamu! LIAT! Mereka kurus kering seperti anak tidak diberi makan!" Bentak friska kepada Ray,Raihan dan Azka hanya makan dengan lahap karena daritadi siang mereka memang belum makan

"KAMU INI MAKANYA PUNYA TABUNGAN JANGAN DI HAMBUR-HAMBURKAN!" Bentak Friska kembali

"Ma,tabungan Rayna habis dipakai kebutuhan sekolah dan bayar SPP Rayna yang nunggak"

"Heh! Alasan aja kamu itu! Coba aja kamu masih jadi atlet renang itu. Hidup kita ga akan semiskin ini sekarang!"

"Sok berhenti jadi atlet. Sekarang lihat akibatnya! Kita jadi miskin kan. Papa kamu itu juga ga becus nyimpen uang. Semua uang habis dipake biaya rumah sakit nya!" Marah Friska sambil menunjuk Rayna

"Mah. Mama jangan bawa-bawa papa dong. Ini salah mama sendiri kenapa mama gabisa hidup hemat ma" Ray menjawab dengan nada gemetar karna menahan rasa tangis nya

"Heh! Kamu tau apa soal uang?! Tau apa?!" Friska menarik rambut ray kencang, Raihan dan Azka yang melihat itu sangat ketakutan sehingga lari meninggalkan meja makan menuju kamar mereka.

"Rayna denger ya. Mama susah-susah cari uang sekarang karna uang yang papa kamu kasih memang ga cukup! Kebutuhan mama juga banyak! Belum lagi untuk kebutuhan sekolah kalian. KAMU PIKIR NGURUS ANAK 3 DAN DIRI SENDIRI ITU GAMPANG?!" Jambakan Friska semakin kencang membuat Rayna menangis kesakitan

"Ma udah ma sakit lepasin..rayna mohon" mohon Rayna sambil memegangi rambutnya yang masih digenggam mama nya

"Pergi kamu sana. Gara-gara kamu semuanya jadi susah!"Friska melepas jambakannya dan pergi meninggalkan Rayna yang menangis kesakitan

"Hiks.. papa..hiks papa maafin Rayna Karna sudah bikin Mama kecewa hiks" Rayna menangis sambil terduduk lemas di dapur sendirian.