webnovel

KEGELISAHAN

catatan tentang kegelisahan saya mengenai berbagai hal. agama, cinta, sosial, keluarga, lingkungan, budaya, dan lain-lain. tulisan ini semata mata adalah opini saya. saya tidak mewakili golongan atau kelompok tertentu. ini murni opini saya pribadi.

Anjas_Nitiaksoro · Realista
Classificações insuficientes
2 Chs

Kebebasan

sebagai Manusia, kita memiliki sesuatu yang namanya freewill, yang berarti kita diberi kebebasan untuk memilih kita mau jalan kemana.

tidak ada satupun manusia di dunia ini yang berhak menentukan atau mengatur arah jalan kita. karna arah jalan kita ya milik kita sendiri.

Bagiku ya, kita bebas melakukan apapun, kita bebas berbicara apapun, kita bebas sebebas bebasnya. selama, tidak melanggar hukum, tidak melukai kebebasan orang lain, tidak menyakiti orang lain, dan tidak merugikan orang lain.

menurutku sah-sah saja orang mau melakukan apapun ya, selama tau batasan dan konsekuensinya. dan batasan dari kebebasan kita adalah, kebebasan orang lain. itu opini pribadi gw ya.

karna ada satu hal yang paling tidak bisa diNegosiasikan dalam hidup gw, yaitu adalah kebebasan.

ada beberapa temen gw yang bilang gini ke gw.

"lo itu terlalu banyak ngomongin hal ngga penting, itu yang ngebuat hidup lo menjadi terasa sulit, kalau lo lebih banyak diem, menurutku lo akan lebih menemukan kedamaian dalam diri lo"

bagiku, itu gak valid ya, karena ketika gw merasa resah dengan sesuatu, gw akan berbicara mengenai hal yang gw resahkan itu walaupun hal yang gw bicarakan mungkin adalah hal yang dianggap kebanyakan orang adalah hal tabu. sebagai contoh adalah Agama, tapi soal Agama, akan gw bahas nanti.

sekarang yang mau gw bahas adalah kebebasan berbicara. gw sebenernya tau ketika gw berbicara mengenai keresahan gw, maka itu akan mengurangi value gw. gw juga tau bahwa dengan diam, itu akan membuat kehidupan gw mungkin akan sedikit lebih damai ketimbang gw berbicara hal yang gw resahkan itu.

Tapi, ada sisi Idiealis dalam hati kecil gw yang terus mendorong gw buat ngomong, ada semacam dorongan yang terus memaksa buat ngasih tau ke orang-orang bahwa, "ada lo hal semacam ini, bahwa kita bisa kok bergerak bebas sesuai dengan kemauan kita tanpa terkungkung agama ataupun dogma" walaupun gw juga tau, omongan gw ga ada ngaruhnya ke banyak orang. mungkin circle gw yang ngga punya kapabilitas space otak yang cukup buat nerima itu , gw juga gatau.

trus pernah ada lagi yang bilang,

loh kok kamu baca ini, kok kamu nonton ini, kok kamu ngikutin ini.

ini kan sesat, ini kan tidak pantas, ini kan bla bla bla.

gini ya, bukankah segala sesuatu itu ada baik dan buruknya ?

dan bukankah lebih tidak pantas kalau kita merendahkan orang lain berdasarkan apa yang dia tonton/ merendahkan tontonan orang lain ?

seolah olah dia memandang rendah pikiran kita, dengan secara tidak langsung mengatakan bahwa otak kita tidak mampu untuk memfilter baik / buruknya suatu tontonan, peristiwa, atau karya.

jadi kan daripada bilang kok kamu gini gini gini,

lebih baik kamu pahami dulu apa yang di tonton, lalu diskusikan apa yang positif dari tontonan tersebut, kara pasti tontonan yang paling sesat sekalipun, akan ada nilai yang bisa diambil.

at least kalau gamau nonton, ya jangan mencibir orang kenapa menonton itu, jangan melarang, dan jangan merendahkan.

karna ketidaktahuan kita memahami sesuatu, dan bagaimana kita bertindak pada ketidak tahuan tersebut, itu akan menjadi penilaian orang lain terhadap diri kita.

kalau tidak tau bagaimana cara bersikap yang elegan. ya diem aja.

tapi balik lagi ke kebebasan, kamu bebas melakukan apapun, dan orang lainjuga bebas bereaksi terhadap perilakumu itu,

jangan menyalahkan kalau ada orang yang melihatmu wadididaw, kemudian dibalas dengan wadididaw juga.

dan ada satu pemikiran lagi yang ingin gw sampaikan tentang kebebasan berbicara ini,

ini soal kedamaian yang tadi dibicarakan, temen gw bilang gw mungkin akan merasa sedikit lebih damai ketika gw memilih diam daripada berbicara.

nah. bagiku.. Kedamaian yang bertumpu oleh kedewasaan beberapa orang, itu adalah kedamaian semu. karna ketika sedikit orang dewasa itu pergi, kedamaian itu akan hilang lagi. karna itu kita harus meninggikan batas nalar kedewasaan kita untuk lebih bisa memahami.

kenapa statement itu gw bilang gak valid. karna dengan diam gw mungkin lebih damai, tapi apakah itu menghilangkan Kegelisahan yang selama ini gw pendam ? kan engga. meskipun bersuara juga engga menghilangkan itu.

tapi ada satu harapan kecil dalam diri gw bahwa ketika gw bersuara, setidaknya gw ingin mungkin ada satu atau beberapa orang menjadi lebih memahami,

karna ketika kita semua menjadi dewasa, maka gw yakin kehidupan akan lebih menyenangkan dan kita bisa tenang dalam menyuarakan banyak hal, kita akan lebih bisa menikmati banyaknya perbedaan, karna orang orang ini sudah dewasa dalam memahami.

itulah harapan kecil gw, dan kenapa gw terus bersuara tentang opini opini gw. walaupun semakin kesini gw merasa semakin sulit ya kalau melihat space otak dari orang orang yang mendengar suaraku itu sudah terlanjur tertutup.

itu adalah opini gw tentang kebebasan, mungkin kurang kompleks atau bagaimana ya itu wajar karna saya masih perlu banyak belajar untuk menulis.

tapi terlepas dari seberapa kacaunya tulisan gw, ya gw harap ada yang bisa dipetik gw harap ada sisi positifnya tulisan gw.

intinya ambil aja yang menurutmu bisa diambil, dan buang aja yang tidak perlu.

kalau ada yang kurang jelas, bisa tanyakan langsung ke saya.

TERIMA KASIH.

Creation is hard, cheer me up!

Anjas_Nitiaksorocreators' thoughts