webnovel

Dua

setelah aku membersihkan pakaianku di rumah sahabatku nailah,kami berbinjang binjang nailah menceritakan kelu kesahnya kepadaku dia berkata menjadi seorang anak orang kaya itu tidak enak

"Liana aku ingin hidup sepertimu,aku tidak mau hidup seperti ini" ujarnya

"maksutnya"ujarku

"aku tidak suka hidup menjadi anak orang kaya,menjadi anak orang kaya itu tidak enak,iya sih jika kami menginginkan sesuatu itu terujud tapi aku juga ingin merasakan bagaimana rasanya makan bersama dengan ayah dan bunda,tertawa bersama aku mau keluarga seperti itu"katanya

"tapi kalau kau ingin hidup seperti ku itu susah kamu akan di bully sama tema teman SMA mu seperti aku sekarang"jawabku

"paling tidak kan aku bisa merasakan rasanya punya orang tua"katanya

"naila kamu kan bisa anggap ibu aku sebagai ibu kamu"kataku

dan setelah kami berbincang bincang Naila mentadapatkn telfon dan iya pun terlihat senang,aku berasa itu pacarnya dan aku pun berasa iri padanya dia itu cantik,pintar,kaya, mempunyai pacar yang tampan dan iya juga punya banyak teman bedah dari ku, aku yang kurang menarik,tidak punya pacar,dan bukan anak orang kaya

"Liana aku akan jalan sama Brayen"katanya dengan rauk wajah yang senang

"iya kamu hati hati ya"kataku

dan Naila pun bergegas menganti pakainya dan pergi dan aku pun mulai kesepian aku pun keluar dari rumah Naila dan berjalan menuju kerumah

"aku kesepian lagi"kataku

aku berjalan seperti orang yang tidak punya tujuan untuk pulang dan disaat tengah perjalananku aku melihat sebuah mobil sport merah yang sangat mewah seperti mobil Julian dan mobil itu pun berhenti pas di depanku dan orang dalam mobil itu pun turun dan aku sungguh terkejut itu ternyata benar benar Julian

"Julian"kataku

aku sungguh sungguh terkejut melihatnya dia sangat tampan

"hay"sapanya

aku benar benar ingin meledak saat dia menyapaku

"hay"jawabku

"ngapain jalan sendiri"katanya

"ah...mmm...aku...mau"kataku

aku tidak tau mau ngomong apa aku kehabisan kata kata di depannya aku merasa akan pinsan di depannya

"Hay,kok ngalamun sih,"katanya

"aku,aku..."kataku

"kamu mau jalan enggak sama aku"katanya

"apa"kataku

aku sungguh sungguh terkejut saat Julian ngajakku jalan mimpi apa aku semalam sampai sampai Julian mengajakku jalan

"bagaimana"katanya

"baiklah"kataku

"ayo"katanya

dan aku pun masuk kedalam mobilnya dan kami mulai berangkat dan hati ku mulai dagdegang dan wajahku mulai memerah karena merasa malu didekatnya ,wajahnya yang tampan,hidungnya yang mancung,mata yang bulat indah,bulu mata yang lebat,bibir yang seksi itu lah Julian cowok yang sangat kusukai,tapi bukan cuma aku yang menyukainya mungkin orang lain di sekolahku pun menyukainya

"kita akan kemana"kataku

"kita akan kesuatu tempat yang kamu sukai"katanya

"benarkah"kataku

"yah"katanya

aku pun terdiam dan akhirnya aku sampai di suatu tempat

"tempat apa ini?kenapa kita kerumah sakit jiwa"kataku

aku merasa kaget karena dia mengajakku kerumah sakit jiwa pertama aku fikir dia mengira aku orang gila tapi teryata aku salah paham

"tenang aja aku tidak akan mendaftar kan mu"katanya

dan kami pun masuk di salah satu kamar dan Julian mendekati salah satu pasien sakit jiwa dia adalah seorang wanita tua yang cantik tapi rambut yang sedikit berantakan dan aku terkejut saat Julian berkata ibu

"apakah itu ibumu"kataku

"iya dia ibuku"katanya

"oh"kataku

aku pikir tempat yang ingin Julian dan aku pergi tempat yang romantis tapi tempat seperti ini toh aku pun duduk di salah satu kursi di pojok dan melihat Julian yang memberi makan ibunya aku pun mendekatinya

"Julian"panggilku

"iya"jawabnya

"bolehkah aku ya g menyuap ibu mu"kataku

"boleh"katanya

dan aku pun menyuapi ibu Julian aku ketakutan karena ibu Julian menatapku terus dan aku terkejut tiba tiba ibu Julian mengelus rambut dan pipi ku dan iya berkata

"cantik"katanya

Julian yang mendengarkan itu terkejut karnah baru pertama kali ibunya berbicara

"ibu"katanya

dan Julian pun mengambil makanan ibunya dari tanganku dan menyimpannya di meja dan Julian pun duduk di pinggir tempat tidur ibunya

"ibu apakah menurutmu dia cantik"katanya

aku tersipu malu karena Julian berkata begitu dan ibunya pun kembali terdiam dan melamun dan muka senang Julian yang tadi tiba tiba berubah menjadi sedih dan aku pun memengang pundaknya dan mengajaknya keluar

"julian"kataku

"iya"katanya

"apakah aku boleh tanya sesuatu"

"apa"katanya

"kalau boleh tau ibumu kenapa bisa jadi seperti itu"kataku

"..."

"maaf kalau aku.."kataku

"tidak apa aku akan menjawabnya waktu itu aku mempunyai adik perempuan yang bernama qila,qila ini baru umur 2 tahun kalau sekarang mungkin udah umur 12 tahun,qila ini anak perempuan ibu satu satunya kami satu keluarga sangat menyayanginya tapi saat itu ayah,ibu dan qila mengalami kecelakaan ayah meninggal,qila juga dan ibu selamat tapi yah ibu jadi gini gila"katanya

"dan kamu"kataku

"aku tidak ada saat itu karna aku di titip di rumah nenek karna saat itu aku lagi demam dan saat itu juga aku terakhir kali melihat qila dan ayah"katanya

"maaf sudah mengingatkan mu"kataku

"tidak apa,mungkin ini sudah takdir,oh iya jangan tanya ini pada siapa siapa yah cuma kamu yang tau"ujarnya

"hah,iya iya"kataku

setelah kami berbincang bincang Julian pun mengajakku pulang dan kami pun pulang.

author

Hay all,semoga kalian suka ya sama cerita/novel aku ini kalau suka jangan lupa comen ya makasih😊😊😊