webnovel

Alisa, Dan Arga Jadian.

Kini kedekatan Alisa, dan Arga semakin intens. Hingga Arga berniat menembak Alisa, malam nanti. Pagi ini, Arga bersiap

hendak berangkat ke Kampus, dan menjemput Alisa. Tak butuh waktu lama, kini Arga telah berada di dalam roda empatnya. Dengan sambil bersiul, Arga tampak tersenyum karena akan bertemu dengan Alisa, perempuan Cantik sekaligus anak Orang Kaya. Dan perempuan seperti itulah, yang Arga inginkan selama ini. Kini Arga telah sampai di depan kosan Alisa, lalu Arga turun dari Mobilnya dan langsung mengetuk pintu Alisa. "Tok, tok, tok" ceklek, suara knop pintu. Terlihat Alisa disana dengan balutan baju croptop lengan panjang, dengan kaos tanpa lengan ketat sebagai dalaman, dipadu dengan bawahan celana joger, juga sepatu Sneakers warna putih. Membuat tampilan Alisa terlihat sangat menarik, enak dipandang mata. Melihat Alisa membuka pintu, Arga langsung melontarkan sapaan.

"Selamat pagi Al, udah siap belum?"

"Pagi juga Kak, udah nih tinggal ambil tas. Duduk aja dulu Kak, kelas kan masih tiga puluh menit lagi, apa Kakak yang masuk pagi banget? Kalau aku Dosen'nya lagi ada urusan dulu katanya, jadi diundur tiga puluh menit"

"Iya nih, aku kelas pagi. Yaudah kalau gitu, aku ke Kampus duluan ya. Oi'yah Al, nanti malam aku boleh kan jemput kamu keluar jalan?"

"Gak bisa Kak, maaf aku lagi banyak tugas kenapa memangnya?"

"Yaudah, kalau gitu kita disini aja ngobrolnya gapapa kan?"

"Gapapa, yaudah kesini aja nanti malem ya"

"Iya okey, kalau gitu aku duluan ya"

"Iya, hati-hati ya Kak"

"Iya"

Arga pun berlalu dari kosan Alisa, langsung melajukan mobilnya menuju Kampus. Sedangkan Alisa, kembali duduk di kursi sofa sambil menikmati sarapan. Sambil sarapan, Alisa bertanya-tanya dalam pikirannya apa yang hendak Arga bicarakan padanya nanti malam.

~Sebenarnya apasih, yang bakal kak Arga omongin nanti malem, kelihatannya serius dia~

Gumam Alisa, dalam benaknya.

Tak terasa, kini waktu jam kuliah Alisa sebentar lagi dimulai. Alisa pun gegas keluar Kosan, taklupa menyerahkan kunci Kosan pada tetangga kos, meminta tolong untuk dirapikan, seperti biasa. Kini Alisa telah melajukan kuda besinya, menuju Kampus. Hanya sepuluh menit Alisa, telah sampai di halaman Kampus. Ketika Alisa membuka helm, dan turun dari Motor Vespa'nya, ada yang memperhatikannya dari jauh, seseorang yang masih di dalam mobilnya. Dia Raka, Dosen baru di Kampus yang hari ini baru memulai mengajar disana. Raka sangat kagum dengan Alisa, Gadis Cantik tapi naik Vespa. Setelah motor terparkir dengan Apik, Alisa langsung berjalan menuju Kantin untuk sarapan. Kedua sahabatnya, menunggu disana. Kini Alisa, bergabung disatu bangku dengan Lolita juga Aliya.

"Pagi guys, gwa udah dipesenin belum?"

"Udah Al, mungkin sebentar lagi tu jadi"

"Okey thank's ya Loli. Oi'yah, ada yang mau gwa ceritain ke loh berdua"

"Tenpang apa Al?" Tanya Loli, antusias.

"Jadi tadi pagi kan Arga ke Kosan gwa, biasa dia minta bareng ke Kampus. Tapi karena Jadwal kita aga siang, dia jadi duluan ke Kampus. Dan tahu gak, dia katanya tar malem mau ada yang diomongin sama gwa" Tutur Alisa, panjang lebar.

"Gwa rasa, tu anak mau nembak loh kali Al. Secara diakan ngedeketin loh, udah lumayan lama. Ada kali tiga bulan kan, kalian deket itu?" Jawab Aliya, menanggapi.

"Ada tiga bulan, tapi masa sih dia mau nembak? Selama ini, gwa gak ngelihat kalau dia suka sama gwa, datar-datar aja" Jawab Alisa, pada Aliya. "Emang menurut loh, dia ada effort'nya gak?" Tanya Loli.

"Ada sih lumayan, cuma ko gwa ngerasa gak yakin ya?"

"Gak yakin gimana Al, dia kan ganteng bermobil, tampilan keren, apa lagi coba Lisa?" Tanya Lolita.

"Iya sih Loli, tapi kayak ada apa gitu"

"Gini aja, kalau Arga nembak dan loh suka yaudah terima aja. Untuk nanti kedepan, lihat aja nanti Lisa"

"Okey, gwa coba deh"

Semua percakapan mereka, tak luput dari pendengaran seorang Pria yang sama-sama menikmati sarapan disana. Dan dari sana dia jadi tahu, wanita incarannya bernama Alisa dan telah mempunyai gebetan. Kini, Alisa dan kedua sahabatnya telah selesai sarapan. Alisa langsung membayarnya ke Kasir, sekaligus makanan kedua sahabatnya. Karena tanggal tua, uang mereka menipis. Al hasil, Alisa yang bayarin. Karena Alisa, sudah tak aneh lagi sudah biasa seperti itu. Kini ketiganya, telah masuk ke dalam kelas. Ketika duduk di bangku seperti biasa, Alisa mendengar bunyi notifikasi phonecell'nya. Alisa pun membukanya, dan Alisa membaca pemberitahuan di group kelas, kalau Dosen yang biasa digantikan oleh Dosen baru. Karena Dosen yang biasa, tidak bisa hadir. Alisa langsung memberitahu pada temannya, kalau mereka akan diajarkan oleh Dosen baru.

"Guys, semuanya nih gwa kasih tahu sama kalian. Dosen yang biasa, gak bisa hadir. Tapi, akan diganti oleh Dosen baru! Kira-kira, kayak gimana ya Dosen baru kita?"

"Loh dapet info darimana, Al?" Tanya Tiyo, pada Alisa.

"Dari group kelas, barusan. Loh cek aja, Tiyo" jawab Alisa, pada Tiyo.

"Okey, gwa cek dulu deh"

Tiyo'pun membuka phone'cell, begitu juga dengan yang lain. Mereka pun mengetahuinya, kalau Dosen'nya diganti sementara. Tak lama sebuah ketukan pintu terdengar, dan seorang pria masuk dengan sebuah Laptop di tangannya. Pria yang masih muda, Tampan, berwibawa. Dan berdiri di depan kelas, memperkenalkan diri.

"Selamat pagi temen-temen semua"

"Selamat pagi" jawab mereka kompaj.

"Sebelumnya, perkenalkan. Nama saya, Raka Pramudia panggil saja Raka. Saya yang akan mengajar pagi ini, untuk menggantikan Pak Abas yang berhalangan hadir. Mari kita sama-sama belajar, dan tolong kasih tahu saya sampai dimana pembahasan materi kalian, yang Pak Abas sudah ajarkan?"

Tutur Raka, panjang lebar.

Lanjut Alisa, menjawab membuat Raka sedikit menyunggingkan senyum namun tidak terlihat oleh siswanya.

"Maaf Pak Raka sebelumnya, minggu kemarin ada tugas kelompok dari Pak Abas, apa Bapak yang akan memeriksa atau pak Abas saja?" Tanya Alisa.

"Maaf sebelumnya, kalau boleh tahu nama kamu siapa dek?"

Tanya Raka, pada Alisa.

"Oi'yah maaf tadi, saya lupa tidak memperkenalkan diri. Nama saya, Alisa Pak. Jadi gimana Pak, mau diperiksa sama Bapak atau Pak Abas aja?" Tanya Alisa kembali.

"Boleh sama saya juga, tinggal kalian kumpulkan kirim ke email saya. Saya share ke Group kelas kalian, alamat emali'nya ya. Kalau gitu, sekarang sampai dimana materi kalian, kita mulai belajar sekarang" Jawab Raka, sambil membuka Laptop'nya.

Raka kini duduk, sambil menatap Alisa sekilas-sekilas secara diam-diam. Tak butuh waktu lama, proses belajar mengajar pun dimulai. Para mahasiswa, dan siswi memperhatikan dengan serius terutama para Siswi. Karena Raka yang masih muda, juga tampan membuat mereka mengaguminya.

Tak terasa, setelah empat puluh lima menit kini proses belajar mereka telah usai. Dan Raka memberikan tugas kembali pada mereka, yang harus dikumpulkan minggu depan. Tak terasa, setelah lelah belajar siang itu jam empat belas siang, mereka keluar dari kelas. Langsung pulang ke rumah masing-masing, karena hari ini cukup melelahkan bagi mereka. Diparkiran, Alisa ngobrol dengan kedua sahabatnya sebelum akhirnya pulang.

"Kalian merasa capek banget gak hari ini?"

"Capek banget, Lisa gwa pingin langsung tidur aja" jawab Aliya.

"Iya, gwa juga Lisa mau langsung cabut" sahut Loli.

"Yaudah, met istirahat ya. Gwa juga sama, mau langsung tidur siang. Jangan lupa, kerjain tugas dari Pak Raka ya" Alisa mengingatkan mereka.

"Okey Lisa, sampai besok ya" ucap Aliya.

"Okey, bye Liya dan bye Loli"

"Bye Lisa, sampai ketemu besok ya" jawab mereka serempak.

Sementara itu, Raka tengah memperhatikan Alisa dari jauh. Dia berniat membuntuti Alisa, ketika gadis itu mulai melajukan Vespa'nya.

Tak berselang lama, setelah melihat Alisa

berlalu. Raka langsung melajukan mobilny dengan kecepatan sedang, mengikuti Alisa dari belakang hingga akhirnya Raka mengetahui tempat Kos Alisa yang tak jauh dari Kampus.

Tak terasa, hari berganti mentari diupuk timur menenggelamkan cahayanya diganti dengan rembulan yang begitu terang menerangi bumi malam itu.

Sementara, disatu kamar tepatnya di kediaman ibu Dewi. Sang putra bungsu, yaitu Arga kini tengah bersiap dengan gaya style'nya malam ini, dengan memakai kaos lengan pendek warna putih, dipadu dengan jacket denim, dan celana denim panjang sebagai bawahan. Setelah siap, seperti biasa Arga kemeja makan menyusul sang Mamah, juga kedua Kakak'nya yang lagi menginap disana. Karena suami mereka, sedang keluar Kota. Seperti biasa, Arga menyapa mereka lebih dulu.

"Malam semuanya, oi'yah Kak Reisa dan Kak Reina mau sampai kapan nginep disini?" Tanya Arga, pada kedua kakaknya.

"Kita paling satu minggu disini Ga, oi'yah kamu ko tampil beda ga kayak biasanya, mau kemana Ga?" Tanya Reisa pada Arga.

"Biasa kak, aku lagi punya gebetan mau nembak cewek, doaian ya diterima Kak. Soalnya, selain dia Cantik dia juga anak Orang Kaya kak" Jawab Arga, pada Kakak'nya.

"Ohw gitu, bagus deh kalau dia anak Orang Kaya, jadi gak perlu pusing nafkahi dia kamu nantinya, dan gajih kamu buat Mamah sama Kakak deh" Jawab Reina.

"Ya tetap aja aku harus ngasih Kak, tapi tetep yang gede ke Mamah nanti"

"Tapi awas loh, beneran nanti Mamah yang paling besar di kasihnya?" Sahut Mamah Dewi, menanggapi.

"Iya dong Mam, kan Mamah nomer satu buat Arga" Jawab Arga, pada sang Mamah.

Taklama Arga pun selesai makan, dia langsung berpamitan pada sang Mamah, dan kedua Kakak'nya.

Tak butuh waktu lama, kini Arga telah sampai di depan Kosan Alisa, dengan satu buket bunga ditangannya yang dia sembunyikan dibelakang punggung.

"Tok, tok, tok. Arga mengetuk pintu, dan taklama pintu dibuka oleh Alisa. Tampak Alisa, yang malam itu menggunakan dress tidur satin warna putih tulang, aga menerawang, beruntung Alisa menggunakan dalaman malam itu. Panjangnya hingga lutut, dan dibalut kimono dengan yang serupa. Melihat Alisa di depan matanya, Arga langsung mengucapkan selamat malam.

"Selamat malam Alisa, boleh aku masuk?"

"Boleh dong Kak, ayo silahkan masuk Kak"

Arga pun masuk ke dalam, dan duduk di atas sofa. Melihat Alisa duduk, dengan berbalut dress tidur yang cukup transfaran membuat Arga menelan salivanya. Karena memang tubuh Alisa, sangat menggoda terlebih lekukan tubuh Alisa begitu indah dilihat. Begitu Arga duduk, Alisa langsung menawarkan minum pada Arga.

"Mau minum apa Kak? buar Lisa bikin dulu, dibelakang"

"Gausah Al, Lagian Kakak juga ada hal yang ingin Kakak sampaikan sama kamu"

"Iya, katakan aja Kak ada apa Kak?"

Arga menunjukan buket bunga mawar putih pada Alisa, dan berjongkok dihadapan Alisa, kemudian menyatakan perasaanya.

"Al, sebenarnya udah lama Kakak ingin mengatakan ini sama kamu. Jujur, Kakak suka sama kamu dan Cinta sama kamu. Maukah kamu, jadi pacarku dan kelak jadi Istriku? Tapi, maaf cuma buket bunga yang bisa aku kasih malam ini Sayang"

Alisa merasa tak menyangka, bahwa Arga akan mengungkapkan perasaannya malam itu. Alisa pun mengangguk, tanda mengiyakan, karena memang Alisa pun merasakan hal yang sama.

"Iya Kak, aku mau"

"Beneran Al, kamu mau jadi pacar aku?"

"Iya Kak, asal Kakak setia sama aku"

"Iya, aku janji aku akan setia sama kamu Sayang. Boleh aku peluk kamu Sayang?"

Lagi, Alisa mengangguk.

Arga duduk disamping Alisa, dan memeluk Alisa erat. Tanpa sengaja, jambang Arga mengenai leher jenjang Alisa, membuat Alisa meremang, karena lengan dress Alisa yang hanya tali spagetti. Karena Arga merasakan, nafas Alisa memburu. Arga mengurai pelukan, menatap lekat Alisa yang berkabut gairah. Melumat bibir Alisa, dan Alisa menyambutnya dengan lumatan pula. Mereka saling berciuman begitu intim, membuat celana Arga terasa sesak. Begitupun dengan Alisa, yang merasakan lembab dibagian bawah.