webnovel

KAWIN KONTRAK DENGAN CEO TAMPAN

"Arghhhh". Charlie membanting pintu kamarnya dengan kasar. Ia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan kedua orangtuanya tadi. Ia merasa seperti ingin menghancurkan semua barang yang ada didepannya. Namun itu sangat tidak mungkin , karena itu bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah . Itu hanya akan menambah masalah saja. Ia membaringkan tubuhnya diatas kasur big size itu , sembari memikirkan perkataan kedua orangtuanya. Bagaimana mungkin ia bisa mendapatkan wanita dalam waktu yang sangat singkat itu? FLASH BACK ON Charlie baru saja memasuki rumahnya , saat sampai di ruang tamu ia melihat kedua orangtuanya masih belum tidur. Saat ingin menyapa mereka berdua , Mamanya , Marry Anabelle memanggilnya untuk duduk bersama sama dengan mereka. Sepertinya ada sesuatu yang ingin dibicarakan oleh kedua orangtuanya. "Charlie kemarilah , ada hal penting yang ingin Mama dan papa bicarakan denganmu."kata Mamanya , Marry "Ada apa Mah ? Pah? Tumben kalian belum tidur , biasanya saat aku pulang kalian sudah tertidur nyenyak." "Kapan kamu menikah charlie? Mama dan Papa sudah sangat ingin menggendong cucu charlie. Bagaimana dengan pacar? Apa kamu sama sekali tidak mempunyai pacar? Apa ada yang salah denganmu?" Lagi lagi charlie mendengar kata kata ini. Jika dihitung-hitung sudah lebih dari 5kali kedua orangtuanya mengatakan ini. Charlie memang ingin sekali menikah , tapi bukan sekarang. Bahkan ia sama sekali belum memiliki pasangan yang akan menemaninya seumur hidupnya nanti. Charlie hanya diam. Ia memilih diam daripada harus membahas hal yang tidak penting dengan kedua orangtuanya. "Kamu jangan hanya diam charlie. Ayo jawablah. Bukan hanya sekali kami bertanya tentang ini Charlie." Lanjut Marry "maaf pah mah tapi charlie belum menemukan perempuan yang cocok dengan charlie , mah pah " "Sudah basi jawabnmu Charlie , bahkan mama dan papah sudah tau jawaban kamu sebelum kamu mengatakannya." "Charlie , Papah sudah cape menunggu , jika dalam kurun waktu 3hari kamu belum mengenalkan seorang wanita kepada mama dan papa , papa akan menjodohkan kamu dengan anak dari teman rekan bisnis papa." Charlie terkejut. "Gk bisa begitu pah, Charlie janji Charlie akan menikah dan memberikan mama dan papa cucu tapi bukan sekarang." " Papa tidak menerima alasan apapun. Ingat hanya 3hari."ucap Mike Adam , Papanya Charlie dengan penuh penekanan. FLASH BACK OFF Charlie memilih tidur. Mungkin besok ia akan memikirkan segalanya. Keesokkan harinya saat ia sudah sampai di kantornya ia mendapat ide yang menurut ia bagus namun juga beresiko. Ia akan menyuruh sekertaris nya kaylie untuk mencarikan ia seorang gadis yang dapat dia nikahi tapi atas sebuah perjanjian atau disebut pernikahan kontrak. Charlotte Graciella Setelah Kecelakaan yang menimpa kedua orangtuanya hingga meninggal membuat ia harus membanting tulang menjadi seorang pelayan di sebuah cafe untuk membiayai kebutuhan hidupnya , ditambah juga harus membiayai biaya kuliahnya sendiri. Namun kehidupannya berubah setelah bertemu dengan seorang CEO tampan , Charlie Adam. Ia terpaksa menikah Kontrak dengan Charlie karena kekurangan biaya untuk memenuhi kehidupannya. Dunia begitu sempit , ternyata sekretaris Charlie adalah teman dekatnya Charlotte. Kaylie bercerita kepada Charlotte perihal bosnya yang menyuruhnya untuk mencarikan seorang gadis untuk dinikahi di atas perjanjian. Charlotte yang memang saat itu membutuhkan uang untuk biaya kuliah serta biaya kebutuhan hidupnya pun tertarik dengan cerita Kaylie dan meminta agar Charlotte saja yang menikah dengan bosnya itu.

Wanda_Handayani24 · Urbano
Classificações insuficientes
46 Chs

KEPIKIRAN

Charlotte membelalakkan matanya. Ia kaget, ternyata orang setampan dan sesukses Charlie tidak pernah membawa seorang perempuan ke rumahnya. Apa dia perempuan pertama yang dibawa Charlie ke rumahnya? Ia terus bertanya-tanya didalam hatinya. Namun pertanyaan itu ia hempiskan seketika. "Sadar Charlotte lo dibawa ke rumahnya karena lo itu udah buat perjanjian sama dia. Dia gak suka sama lo jadi jangan geer hanya karena lo perempuan pertama yang dia bawa ke rumahnya" ucap Charlotte didalam hati. Kaylie melambai-lambai kan tangannya didepan muka Charlotte. Pasalnya Charlotte dari tadi melamun.

"Char.. woi.. charr"

"Eh eh apaan Kay"

"Lo mikirin apa sih? Oh lagi mikirin calon suami ni eee"goda Kaylie

"Apaan sih ko. Enggak ah. Eh trus trus , lo yakin Charlie gak pernah bawa cewek ketemu sama orang tua nya?"tanya Charlotte, ia masih tidak percaya. Mana mungkin orang seperti Charlie tidak ada yang suka. Pasti banyak sekali perempuan perempuan yang menyukai Charlie.

"Serius Char, gue aja sampe ngira bos gue itu gak normal"

"Ada ada aja lo Kay"

Mereka berdua lalu tertawa bersama. "Gue aduin sama bos lu Kay, bisa bisanya lo ngatain sama ketawain dia" ucap Charlotte.

"Gak Char, sumpah dia lucu banget" Kaylie terus saja menertawai Charlie.

"Udah ah terserah lo , gue mau nonton drakor dulu. Udah lama gak nonton bye Kaylie"ucap Charlotte dan langsung berjalan meninggalkan Kaylie sendirian dimeja makan.

"Gue ikut charr"ucap Kaylie lalu berlari menyusul Charlotte ke kamarnya.

Charlotte mulai menyalakan laptopnya. Ia lalu membuka salah satu drama korea yang sama sekali belum ia tonton. Film itu cukup terkenal dikalangan remaja seumuran mereka. Mereka berdua lalu menonton bersama. Hari itu mereka habiskan hanya untuk menonton drama serial Korea saja. Sudah cukup lama juga mereka berdua tidak menonton drakor bersama.

Charlie berada di kantornya. Ia terus saja kepikiran dengan Charlotte. Ia tahu saat ia menelepon Charlotte tadi , Charlotte masih tidur. Suara khas baru bangun tidurnya itu membuat ia gemas dengan Charlotte. Ia masih terus saja memikirkan Charlotte

"Saya sudah tidak sabar untuk menikah dengan kamu Charlotte"ucap Charlie, ia sudah tidak sabar untuk menikah dengan Charlotte. Ia juga sedikit kesal dengan mamahnya karena mamahnya melarang ia dan Charlotte untuk bertemu. Walaupun cuman untuk 2 hari. Tapi bagi Charlie dua hari seperti dua tahun. Ia tidak tahu mengapa ia seperti ini. Ini baru pertama kalinya ia rasakan. Ia rasa berbeda saat bertemu dengan Charlotte . Ia dapat merasakan kehangatan dan kesenangan saat bersama Charlotte. Ia merasa tenang saat bersama Charlotte. Ia juga sebenarnya tidak tahu mengapa ia begitu mencintai Charlotte. Namun begitulah Charlie. Ia sangat gengsi dalam menyatakan perasaan. Ia akan menunggu sampai Charlotte yang jatuh cinta kepadanya. Jika Charlotte belum juga mencintai dirinya. Ia yang akan membuatnya sendiri.

"Romantis banget Char.. Char lihat deh cowoknya romantis banget. Charlie kalo kayak gini lo pasti jatuh cinta kan"ucap Kaylie. Namun, orang yang dipanggil panggil Kaylie tak membalas apapun. Kaylie yang menyadari kalau Charlotte hanya diam saja pun berbalik ke arah Charlotte. Ternyata Charlotte sudah tertidur.

"Astaga, gue ngajak ngomong malah dianya tidur. Padahal kan dia yang ngajak nonton duluan. Eh bukan lo deh yang ngajak , gua aja yang ngikut"ucap Kaylie sendirian. Ia lalu mematikan laptop milik Charlotte lalu menaruhnya di atas meja. Setelah itu ia lalu keluar dari kamar Charlotte. Ia tak mau mengganggu Charlotte.

Sudah dua hari Charlotte berada dirumah. Ia sangat bosan. Pasalnya ia dilarang untuk bepergian. Dua hari ini ia hanya menghabiskan waktu dengan menonton drama korea kesukaannya. Besok adalah hari pernikahan ia dan Charlie. Rencananya besok Charlie akan menjemputnya pagi pagi , ia harus merias dirinya dan juga mempersiapkan seluruh badannya. Walaupun ini hanya pernikahan kontrak namun jujur saja , Charlotte sangat gugup. Ia duduk di depan rumah Kaylie , ia baru mengingat sesuatu. Ia lupa berbicara kepada Charlie perihal Kaylie yang akan tinggal bersama sama dengan mereka setelah mereka menikah nanti. Ia melirik jam yang tertera dilayar handphone nya." Baru jam 8 malam , mungkin Charlie belum tidur."pikirnya. Ia lalu mencari nomornya Charlie. Memang setelah Charlie meneleponnya beberapa hari lalu , ia langsung menyimpan nya. Ia lalu menekan tombol telepon. Panggilan masuk. Namun belum diangkat oleh Charlie. Ia terus mencobanya hingga beberapa kali barulah diangkat oleh Charlie.

Charlie baru saja selesai memeriksa beberapa dokumen yang masuk ke dalam emailnya. Ia lalu berjalan keluar meninggalkan ruang kerjanya dan berjalan menuju kekamarnya. Ia memang meninggalkan handphonenya di kamarnya. Saat ia masuk , ia mendengar handphonenya berbunyi. Ia langsung buru buru mengambil handphonenya. Saat ia lihat, ternyata panggilan dari Charlotte. Seketika kedua ujung bibirnya terangkat. Ia tersenyum, berarti Charlotte telah menyimpan nomornya. Tanpa menunggu lama ia lalu mengangkat telepon itu.

"Ada apa"tanya Charlie

"Saya mau bicara Charlie"

"Tidak usah banyak bicara. Lebih baik kamu tidur. Besok kamu saya jemput jam 6 pagi, jangan sampai kamu terlambat lagi"

"Tapi ini penting "

"Ya sudah bicaralah"

"Saya mau saat kita selesai menikah nanti , Kaylie ikut tinggal bersama kita. Saya tidak tega meninggalkan dia sendirian dirumah"

Charlie membelalakkan matanya. Dengan cepat ia menolak perkataan Charlotte. Bisa gawat jika Kaylie tinggal bersama mereka. Bisa jadi Charlie tidak bisa membuat Charlotte jatuh cinta padanya. Charlie langsung cepat cepat membuat alasan.

"Kamu sudah gila? Bagaimana jika mamah saya tiba tiba datang ke rumah dan melihat ada perempuan yang lain yang tinggal bersama dengan kita berdua? Dia bisa marah besar Charlotte"

"Kaylie bisa bersembunyi saat mamah ke rumah Charlie "ucap Charlotte

"Tetap saja. Mamah akan menyuruh salah satu pembantu dirumah saya untuk bekerja dengan saya sekaligus memata matai kita berdua. Mamah takut kita berdua akan bertengkar nantinya. Kamu mau pembantu itu melaporkan kepada mamah saya kalau ada perempuan lain yang tinggal bersama kita?"

Charlotte berpikir sejenak. Ia tidak mau membuat Mama Marry marah. Walaupun cuman menikah kontrak dengan Charlie namun , Charlotte juga harus menghargai mamanya Charlie.

"Iyah, saya akan mengatakan kepada Kaylie kalau dia tidak bisa tinggal bersama sama dengan kita"

Saat mendengar Charlotte mengucapkan itu , seketika Charlie tersenyum.

"Kamu tenang saja , soal Kaylie saya akan menyuruh orang untuk menjaganya, kamu tidak perlu khawatir lagi."

"Terimakasih Charlie"

"Iyah, sekarang kamu tidur. Saya tidak mau besok kamu terlambat dan terjadi hal hal yang tidak diinginkan di acara pernikahan nanti"

"Iyah , sudah dulu ya. Saya tidur dulu"

Charlotte lalu mematikan teleponnya. Ia lalu masuk ke dalam rumahnya. Ia berjalan menuju kamarnya. Ia lalu membaringkan tubuhnya diatas kasur miliknya. Ia harus segera tidur. Besok adalah hari besarnya.

***

Bersambung