webnovel

“Apa Aku Cantik?” Ujar Shi Qinglan

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Shi Qinglan terbangun saat hari sudah sore.

Ada aroma khas yang samar-samar masih tercium di hidungnya. Ini merupakan aroma tubuh Bo Yucheng biasanya. Shi Qinglan menenggelamkan kepalanya ke bantal untuk mencium aroma Bo Yucheng dengan rakusnya.

Ini sungguh keajaiban yang luar biasa. Dia masih memiliki kesempatan untuk menebus semuanya.

Shi Qinglan berbalik dan bangun dari tempat tidur, lalu berjalan masuk ke kamar mandi. Dia mengerucutkan bibirnya dengan jijik, tidak tahan melihat penampilan dirinya yang sangat jelek di cermin.

"Bodohnya aku telah menyia-nyiakan wajah cantik alami dari lahir."

Selain wajahnya yang menghitam karena ternoda asap tebal dari kobaran api, biasanya dia memang selalu berusaha menyembunyikan wajah aslinya. Dia tidak pernah memperhatikan penampilan agar terlihat tidak terawat dan jelek.

Pengalaman hidup dianiaya di panti asuhan sejak kecil menanamkan pikiran bahwa anak-anak yang memiliki paras cantik dan pintar akan menjadi sasaran keirian orang lain. Oleh karena itu, dia selalu menyembunyikan semuanya dan hanya berpura-pura menjadi gadis gila dan bodoh agar tidak ditindas.

Sebenarnya Shen Qinglan memiliki penampilan yang bisa menjadi modal membanggakan untuk dirinya, tetapi dia tidak menghargai anugerah tersebut.

Dia berbalik dan menyalakan pancuran. Noda abu di wajahnya langsung bersih setelah terkena air yang mengalir, hingga memperlihatkan kecantikannya yang alami.

Di kehidupan sebelumnya, dia telah dibodohi oleh laki-laki sampah dan wanita jalang itu!

Mereka membuat Shi Qinglan menjadi seorang wanita yang sangat sempurna di atas segala-galanya, namun kemudian menjatuhkannya sampai dasar hingga menjadi seperti sampah yang buruk rupa, selalu dihina, dan diinjak-injak! 

Tapi sekarang Shi Qinglan telah terlahir kembali!

"Shen Ruxue, Shao Mingzhe…"

Shi Qinglan menatap pantulan dirinya yang menawan di cermin. Bibirnya perlahan tersenyum miring. Kekejaman terlintas di matanya yang dingin.

Dia sedikit mengangkat dagunya. "Kalian berhutang padaku. Aku akan membuat kalian... mengembalikan semuanya padaku satu per satu!"

Shi Qinglan berbalik dan berjalan keluar dari kamar mandi. Dilihat dari belakang, sosoknya tampak percaya diri.

Tapi saat dia baru meletakkan tangannya di kenop pintu dan hendak meninggalkan kamar tidur, dia mendengar suara bisik-bisik seperti sedang bergosip dari luar kamar.

"Apa kalian sudah dengar kabar kalau Nona Shi berusaha mencari mati lagi?!"

"Ketika dia dibawa kembali oleh Tuan Muda Bo kemarin, aku hampir mengira bahwa Tuan Muda sedang membawa seekor simpanse dari kebun binatang. Wanita itu memiliki penampilan yang berantakan. Aku tidak mengerti bagaimana dia bisa disandingkan dengan Tuan Muda Bo! Tidak pantas sama sekali!"

"Jangan ingatkan hal itu lagi. Aku juga melihatnya semalam dan mengira kalau sedang ada hantu di dalam rumah. Bahkan, aku hampir saja lari ketakutan karena penampilannya yang mengerikan itu."

Shi Qinglan sedikit menurunkan pandangannya. Rasa tidak senang terlihat jelas di matanya.

"Klik ..."

Shi Qinglan tiba-tiba mendorong pintu dan berjalan keluar kamar.

Para pelayan yang sedang bergosip seketika terdiam. Mereka reflek mengarahkan pandangan ke arah Shi Qinglan. Tatapan mereka semua tampak seperti ingin tahu apa yang telah dilakukan Nona Shi hari ini, tetapi mereka semua justru tertegun.

Shi Qinglan mengenakan rok merah yang indah. Blush on semerah darah menghiasi pipinya yang sudah putih dan halus, serta membuat wajahnya semakin terlihat seputih salju. Sepasang mata cantik wanita itu bersinar seterang bintang dan dihiasi riasan berwarna indah.

Shi Qinglan sedikit melengkungkan bibir merahnya menunjukkan senyuman. Dia berjalan dengan dagu sedikit terangkat dan menghampiri para pelayan di depannya. Kemudian dia membungkuk dan mendekatkan wajahnya tepat di hadapan seorang pelayan. 

Shi Qinglan tertawa. Tawa yang terdengar sangat menakutkan. "Apa aku cantik?"

Wajah pelayan itu memerah malu. Jelas, ia telah terpikat akan paras cantik Shi Qinglan. "Sangat cantik... Anda adalah gadis paling cantik yang pernah saya lihat!"

Shi Qinglan tersenyum semakin dalam setelah mendengar kalimat yang ingin didengarnya. 

Dia melepaskan pelayan itu dengan kepuasan. Jari-jarinya yang ramping seperti daun bawang mengaitkan rambutnya dari depan dahi ke belakang telinganya. "Kalau begitu, siapa yang kalian maksud berwajah jelek barusan? Siapa yang kalian maksud simpanse? Hah?"

"Ehm itu... itu…" Para pelayan seketika tergagap, tidak tahu harus menjawab apa.

Meskipun gadis di depan mereka ini sangat berbeda dari Nona Shi yang biasanya mereka kenal, tapi tidak ada wanita lain di vila ini selain para pelayan. Jadi, tidak mungkin ada wanita lain!

"Nona Shi, tolong ampuni kami!" Para pelayan berlutut ketakutan. "Sebelumnya kami buta, kami tidak berpikir cerdas! Kami sangat memohon pada Anda, tolong jangan memberitahu Tuan Bo mengenai masalah ini." 

"Memangnya masalah apa yang tidak boleh aku ketahui?"

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara yang rendah.