setelah meninggalkan kaffe zusy suasana hati A hana sangat buruk, ia mengendarai mobil mayback miliknya dengan kecepatan tinggi, melintasi jalan yg cukup ramai, karena pada saat ini adalah jam kantor, sepanjang jalan terdengar suara klakson dari beberapa mobil yg A hana salip, tanpa perduli dengan keadaan di sekitarnya A hana hanya ingin pergi menjauh dari pria yg di bencinya itu. dalam hati A hana bergumam "Min zhi kau pria terkutuk, bahkan kau pergi ke neraka sekalipun aku tidak akan memaafkan mu". setelah 15 menit mengemudi seperti itu A hana tiba di kantor START LIGHT ENTERTAIMENT ia bergegas masuk kekantor setelah memarkirkan mobilnya. berjalan dengan tergesa gesa ke arah toilet yg berada di lantai satu, A hana tidak perduli dengan pandangan kebingungan dari wajah karyawan start light, di dalam fikirannya ia hanya ingin segera mencapai toilet dan mencuci tangannya yg ternoda oleh genggaman min zhi tadi. "bahkan di dalam mimpi sekalipun aku tidak sudi kau sentuh" ia bergumam sendiri di dalam toilet, dengan api kemarahan yg belum padam, seorang wanita yg juga berada di dalam toilet bersamanya mencoba keberuntungannya dengan menyapa A hana. "A hana....anda A hanakan ? yaa...Tuhan anda sangat cantik bahkan melihat anda secara langsung melebihi ekspektasi saya selama ini....." wanita ini masih terus berbicara pada A hana yg tidak memperdulikannya. beberapa saat kemudian ia menyadari bahwa wanita yg ia puja sepanjang percakapan tidak juga menanggapi, ia terdiam menatap A hana lalu berbalik ke arah cermin ia mulai berbicara kembali dengan suara yg pelan "tidak ada bedanya dengan artis lain, ia sombong untuk apa wajah cantik itu pada kenyataannya juga kau menjual dirimu di depan layar....". wanita itu terus saja mengomel ia tidak menyadari A hana yg sudah menatapnya dengan tatapan yg jijik, sudut bibirnya yg terangkat sedikit menampilkan kesan yg seksi meskipun dalam keadaan marah A hana masih mempertahankan sikap keanggunan dalam dirinya. "2 menit yg lalu kau baru saja memujiku setinggi langit dan sekarang kau menghujaniku dengan penghinaan, memfitnahku dengan mengatakan aku menjual diri, sudahkah kau merenungkan dirimu sendiri seperti apa ?"A hana berbicara dengan tenang tanpa sedikitpun emosi dalam dirinya yg mencuat keluar. sudut bibir A hana kembali terangkat sedikit kali ini ia menampilkan senyum mengejek. "sepertinya tebakanku benar, yg menjual diri adalah dirimu, kalung yg kau pakai itu adalah berlian asli, melihat statusmu yg hanya karyawan biasa di agensi ini tidak mungkin kau bisa membelinya bahkan untuk bekerja seumur hidup pun kau tetap tidak akan bisa membelinya, melempar kotoran sendiri pada orang lain seharusnya kau merasa malu, tapi sepertinya urat malu pada dirimu sudah putus kau masih memelototiku seperti itu, apa perlu aku tampar agar kau mau meminta maaf". wanita yg di hadapan A hana ini terlihat sangat marah bahkan ia mengepalkan tangannya dengan seluruh kekuatannya menyebabkan kuku kuku panjangnya menancap pada telapak tangannya, ia berusaha menekan amarahnya yg sudah mencapai ubun ubun, ia masih menahan diri tidak ingin lebih jauh berurusan dengan A hana. A hana dengan acuh tak acuh ia berjalan keluar dari toilet meninggalkan wanita itu. di dalam toilet wanita itu bergumam pada dirinya sendiri "A hana kau bukan seorang dewi yunani tapi kau seorang iblis, jika kau bukan seorang artis kesayangan nasional kau juga bukan apa apa, dirimu yg terlalu sombong akan membawa kehancuran mu sendiri".
saat berjalan keluar dari toilet A hana bertemu dengan bong shu menagernya di loby. "A hana" sapa menagernya. "bong shu katakan pada sutradara iklan perhiasan itu agar ia melakukan persiapan, aku akan melakukan syutingnya besok" A hana berkata dengan acuh tak acuh. bong shu yg mendengar nampak syok tapi ia segera menanggapi perkataan A hana.
"Kita tidak akan melakukan syuting iklan perhiasan itu besok, kamu harus menghadiri acara reality show Game of life besok pagi, presiden sudah mengaturmu untuk hadir dan memeriahkan acara itu, itu adalah program acara terbaru dan kamu akan tampil pada episode perdananya "
A hana mengangguk dengan setuju " baiklah aku akan melakukannya, sudah lama juga aku tidak melakukan pertunjukan di layar televisi, katakan jam berapa syuting akan dimulai"
" syuting akan dimulai jam 04.00 pagi, kamu harus bersiap sebelum jam itu, aku akan mengirimkan naskahnya ke email-mu, pulang dan bacalah"
bong shu kembali menambahkan " aku akan pergi untuk meninjau lokasi syutingmu, karena ini syuting mendadak kamu harus bersiap dan tampil dengan luar biasa besok "
A hana terlihat santai dengan semua perkataan bong shu ia tidak berbicara membalasnya kali ini.
bong shu " A hana ingat presiden berharap banyak pada kesuksesan acara ini, jadi kamu harus benar benar fokus, oke "
A hana "jangan khawatir, aku adalah seorang dewi di industri ini, untuk menampilkan yg terbaik pada acara seperti ini bukan hal yg berat untuk ku"
bong shu " baiklah A hana aku percaya padamu, kalau begitu aku akan mengantarmu pulang sebelum ke lokasi syuting "
mereka mulai berjalan keluar agensi sambil mengobrol.
A hana "tidak perlu, aku menyetir sendiri hari ini"
bong shu" kemana asisten jum, apa dia sakit "
A hana "tidak, aku yg memecatnya, ia tidak becus bekerja, yg ia lakukan hanya membuat masalah".
bong shu yg mendengar perkataan A hana menjadi syok "A hana dalam sebulan terakhir ini sudah 5 asisten yg kamu pecat, bisakah kamu sedikit bersabar pada orang lain yg menemanimu, asisten jum masih sangat muda, kalau ada yg tidak sesuai dengan keinginan mu berbicara baiklah terlebih dahulu jangan langsung memecat orang seenaknya, sekarang kau menambah pekerjaanku lagi". menager bong shu tampak kesal tapi mau bagaimana lagi A hana memang memiliki sifat yg kejam, ia tidak perduli pada orang lain, kalau ia tidak suka ia akan berterus terang mengatakannya atau ia akan pergi meninggalkan orang tersebut.
disisi lain dalam perusahaan Min.
"presiden acara reality show yg telah kita sponsori akan memulai syutingnya besok".
Asisten zhang melapor pada min zhi.
min zhi " bagaimana dengan bintang tamu perdananya ?".
Asisten zhang "presiden chou dari start light sudah mengonfirmasi dan menyetujui artisnya A hana akan tampil pada episode perdana ini"
min zhi "bagus, aku akan mengawasi langsung syuting kali ini".
min zhi menunggingkan sebuah senyum di sudut bibirnya, terlihat licik namun mempesona.
asisten zhang " presiden nyonya baru saja menelpon dan meminta saya mengosongkan jadwal anda sore ini"
min zhi terdiam sesaat lalu mengatakan " baik, kosongkan jadwalku sore ini, aku akan menghadiri pertemuan yg mereka rencanakan".
asisten zhang "baik presiden saya mengerti"
min zhi yg dengan suasana hati yg baik ia mulai melantunkan lagu.
Saying I love you is not the words I want to hear from you
It's not that I want you not to say but if you only knew
How easy it would be to show me how you feel
More than words is all you have to do
To make it real then you wouldn't have to say
That you love me cause I'd already know
min zhi lalu terdiam tidak ingin melanjutkan lagu itu.
di sisi lain A hana yg berada dalam mobilnya juga tengah mendengarkan lagu.
That you love me cause I'd already know
What would you do if my heart was torn in two
More than words to show you feel that your love for me is re
What would you say if I took those words
Then you couldn't make things new just by saying I love you
Now that I've tried to talk to you and make you understand
All you have to do is close your eyes and just reach out your hands
And touch me hold me close don't ever let me go
More than words is all I'd ever needed you to show
Then you wouldn't have to say that you love me
Cause I'd already know
A hana hanya diam mendengarkan, ia ingat lagu ini adalah lagu favorit min zhi, dulu ia biasa bernyanyi untuk A hana sambil di iringi petikan gitar. suara merdu min zhi masih jelas terngiang ngiang di telinganya, disudut mata A hana terdapat bulir bulir mutiara bening yg siap menetes jika saja sang pemilik mata indah ini berkedip, tapi A hana yg sekarang bukanlah A hana yg dulu yg lemah lembut, ia yg sekarang adalah wanita yg kuat, hatinya telah membeku ia tidak ingin lagi terbawa perasaan jadi ia mematikan pemutar musik itu.
kini sinar matahari yg nampak di ufuk barat mulai berubah warna menandakan sebentar lagi akan berganti malam, dengan cahaya rembulan yg indah A hana menikmati makan malamnya di tempat terbuka di sebuah restoran bergaya spayol, dengan hanya di terangi lilin menambah suasana romantis yg di dambakan oleh setiap insan yg di mabuk cinta, di ruangan lantai 2 itu hanya terdapat 10 meja dan masing masing meja telah bersanding 2 insan, mereka terkadang terrdengar sedang bercengkrama saling menggoda satu sama lain, ada juga yg saling suap menyuapi bergantian, semua orang hanya fokus pada dunianya masing masing tidak terkecuali dengan A hana meskipun ia sendirian tapi ia tidak merasa terganggu sedikitpun.
sedangkan di lantai 1 restoran itu di peruntukan untuk keluarga yg ingin berkumpul dan menikmati makan malam mewah. di salah satu meja keluarga min dan keluarga sun telah duduk dan bercengkrama, mereka mulai membahas hal hal yg ringan, sementara tuan muda min zhi hanya terdiam, ia hanya fokus dengan hidangan yg ia santap di hadapannya. "tuan muda min selera makan anda sungguh baik" terdengar suara putri keluarga sun, nona sun aeri yg ingin memulai duluan percakapan dengan Min zhi. semua orang di meja makan yg mendengar suara sun aeri langsung terdiam, mereka menunggu min zhi membalas perkataan sun aeri, beberapa saat berlalu tidak juga terdengar suara apapun dari min zhi, pemuda ini hanya fokus dengan makanannya ia tidak mengindahkan keberadaan orang lain di sekitarnya. kakek tua min yg menyadari sikap cucunya, ia hanya berdehem untuk menyadarkan orang orang yg terdiam dan menatap min zhi. ayah sun aeri yg duluan menyadari kode kakek tua min, mulai berbicara mengalihkan perhatian semua orang dari min zhi. "tetua min, saya dengar anda sedang memulihkan kesehatan anda di sebuah desa terpencil, melihat anda menyempatkan diri untuk hadir di makan malam ini sungguh membuat saya sangat bahagia".
tetua min "Tuan sun anda sungguh sopan, saya hadir di makan malam ini karena ingin melihat langsung nona sun aeri, menantu saya jiang zhi ibunya min zhi terus saja membicarakan tentang nona sun aeri, jadi saya ingin hadir dan melihat sendiri perempuan yg akan bersanding dengan min zhi".
min zhi yg mendengar perkataan kakeknya langsung berhenti makan, ia meletakkan sendoknya tidak ingin melanjutkan makan lagi ia terdiam sesaat dengan suara yg pelan namun terdengar tegas dengan sedikit memancarkan aura dewa ia berhasil mendominasi keadaan lalu mulai berbicara.
"kakek dan tuan sun sepertinya terjadi kesalah pahaman diantara kalian, saya Min zhi tidak berniat untuk menjalin hubungan apapun dengan nona sun aeri, jadi dimasa depan saya tidak ingin lagi menghadiri atau mendengar ibu atau kakek mengatur makan malam perjodohan seperti ini". min zhi langsung berdiri untuk meninggalkan semua orang yg masih menatapnya dengan syok. min zhi berjalan mendekati tangga yg menghubungkan lantai 1 dan lantai 2 restoran itu, saat tinggal beberapa langkah lagi sebelum mencapai dasar tangga itu ia di kejutkan dengan penampilan seorang wanita yg berjalan dengan anggun menuruni tangga, A hana mengenakan gaun berwarna putih dengan bagian depan terbelah hingga ke pahanya menampakkan kulit yg seputih salju, dengan riasan yg tipis pada wajahnya dan penambahan rambut yg di sanggul dengan rapi yg hanya menampilkan jepit rambut batu giok berwarna putih menambah nilai untuk kecantikannya, bagi orang orang yg melihatnya langsung sulit untuk tidak mempercayai di dunia ini benar benar ada kecantikan yg sanggup meruntuhkan sebuah negara, tidak terkecuali bagi min zhi meskipun di masa lalu ia dan A hana adalah sepasang kekasih dan ia sudah terbiasa melihat kecantikan A hana tetapi kali ini ia benar benar terpukau dengan pemandangan di hadapannya ia seperti menyaksikan seorang dewi yg turun dari kayangan berlalu begitu saja di hadapannya. belum sepenuhnya pulih dari keterpesonaannya suara dari kejauhan terdengar. "A hana" nyonya min memanggil A hana. A hana berbalik tanpa bergeming dari tempatnya ia menatap kearah nyonya min yg memanggilnya. tempatnya berdiri dan meja makan keluarga min dan keluarga sun tidak jauh sehingga percakapan dari jarak seperti itu tidak perlu mengeraskan suara. "A hana, apa kau sengaja menampakkan dirimu di hadapan min zhi lagi?" nyonya min bertanya dengan ekspresi kemarahan di matanya. A hana yg mendengar pertanyaan nyonya min yg di tujukan untuknya, ia hanya menampilkan ekspresi tenang tapi kemudian membalas pertanyaan nyonya min tanpa lupa untuk mengenakan penakanan jijik dari setiap suara yg ia keluarkan dari mulutnya "nyonya min putramu yg tidak berharga ini apakah pantas untuk aku yg seorang dewi kesayangan nasional untuk membuang waktuku sengaja bertemu dengannya, jangan bermimpi masih banyak pria yg lebih baik dari putra mu yg sedang mengantri menungguku memilih mereka, anda terlalu meninggikan derajat putra anda". nyonya min yg mendengar perkataan A hana tidak lagi bisa menahan diri, ia segera berjalan maju untuk menampar A hana. min zhi yg masih terdiam di tempat tidak segera bereaksi untuk menahan ibunya yg sudah berada di hadapan A hana. nyonya min mengangkat tangannya dan mengarahkannya ke wajah A hana tetapi sebelum menyampai wajah A hana, tangan A hana sudah memegang tangan nyonya min ia mencengkram tangan itu dengan kuat melampiaskan sedikit rasa sakitnya di masa lalu. nyonya min yg kesakitan karena cengkraman A hana pada tangannya mulai berbicara lagi "dasar wanita iblis kau tidak punya etika baik untuk menghormati orang tua"dengan wajah memerah nyonya min menahan kesakitannya. A hana kembali pada kesadarannya ia kembali tenang dan berkata lagi "orang tua sepertimu tidak pantas di hormati" A hana melepaskan cengkeramannya dari nyonya min, ia kemudian berjalan ke arah pintu keluar restoran dan meninggalkan keluarga min dan keluarga sun yg hanya terdiam menyaksikan drama yg tadi ia dan nyonya min perankan. nyonya min menangis di tempat ia berdiri, min zhi segera berjalan keluar mengikuti jejak A hana sebelumnya dan tetua min segera berdiri dan mengucapkan kata perpisahan pada keluarga sun kemudian berjalan keluar tanpa melirik menantunya yg masih syok di tempat.