"Akhirnya kamu menjadi milikku"- -Revan Gibert Robetson-
Sesampainya dirumah ia melihat mobil mewah yang terpakir di halaman rumahnya. Entalah mobil siapa itu Rachel tak tau.
Ia pun segera masuk ke dalan Rumahnya. Tepat di ruang tamunya seorang pria dan wanita parubaya yang tak lain adalah orang tua Rachel. Yang mengejutkan adalah kedua orang tua Rachel duduk bersama Revan, yap Revan saat ini berada di rumahnya.
"chel duduk"ucap Riana(mama Rachel) dengan menarik Rachel duduk tepat disamping Revan.
"Kamu harus menikah dengan Revan"ucap Dani(papa Rachel) yang tentu saja membuat Rachel kaget.
Sementar Revan hanya tersenyum miring melihat ekspresi Rachel.
"Achel gak bisa nikah sama dia"ucap Rachel sambil menataap sinis Revan"saya permisi"lanjutnya lali ia beranjak pergi dari ruang tamu dan melangkahkan kakinya menaiki tangga yang menuju kamarnya.
"Saya gak mau tau, Rachel harus menjadi istri saya"ucap Revan"Jika tidak kalian pasti tau akan yang terjadi kedepannya"lanjut Revan.
Dengan tidak sopannya Revan pergi dari rumah Rachel tanpa pamit dan tanpa menoleh kearah kedua orang tua Rachel.
"Rachel harus menikah dengan Revan"ucap Dani papa Rachel kepada Riana.
"Enggak Rachel gak akan pernah nikah sama orang kejam seperti dia"ucap Riana membantah tidak setuju jika Rachel menikah dengan Revan.
"Tidak ada cara lagi dia harus menikah dengan Revan"ucap Dani tidak bisa di bantah.
Tanpa mereka sadari dari atas Rachel mendengar pembicaraan keduanya lalu menuju kamarnya.
Dani pun menuju kamar Rachel dengan penuh keyakinan untuk membujuk Rachel agar setuju menikah dengan Revan dan perusahaannya terselamatkan dari kebangkrutan.
"Achel,papa tau kamu tidak menyukainya"ucap dani"tapi kamu bisa belajar mencintai Revan"lanjutnya menatap Rachel.
"Enggak Achel gak mau"bantah Rachel.
"Apa kamu mau perusahaan papa hancur dan kita tinggal di jalanan?"tanya Dani yang ikut sedikit triak.
"kenapa?kenapa?kenapa harus Achel pa?"ucap Rachel mulai meneteskan air matanya"kenapa gak kak Raisya"lanjut Rachel.
Raisya adalah kakak kandung Rachel yang seumuran dengan Revan yang mungkin lebih cocok bersanding dengan Revan dari pada Rachel.
"Dia mau kamu bukan kak Raisya"ucap Dani.
"Apa papa gak sayang sama Rachel?papa tega nikahin Achel sama dia"ucapnya sambil meneteskan air matanya semakin deras.
Walaupun sudah di usap berkali kali air matanya tetap terus berlinang.
Dani pun memeluk Rachel dan mengelus lembut rambu panjang Rachel.
"ok,Rachel mau nikah sama dia"putus Rachel membuat Dani tersenyum lega karena Rachel setuju.
🌹🌹🌹
Revan membuka pintu kamarnya dengan kasar semua pembantu sampai ketakutan melihatnya. Bukan hanya sekali Revan seperti ini namun sudah beberapa kali.
"Kenapa kamu selalu nolak aku chel?!kenapa?!"tanyanya kepada foto Rachel yang tersenyum bahagia.
Pyarr
Brakk
Suara bantingan pecahan kaca,Revan memecahkan semua benda yang ada di dekatnya untuk melampiaskan emosinya.
Tok...toko..tok
Ketukan pintu membuat Revan melihat kearah pintu yang kini sudah ada seorang pria berjas hitam yang tak lain adalah asistennya yang bernama Angga.
"Maaf mengganggu" ucap Angga "ada telfon dari pak Dani"lanjutnya memberi telfonnya kepada Revan.
Revan pun mengibaskan tangannya dan Angga pun melangkahkan kakinya keluar dari kamar bosnya itu.
"hallo"
"Rachel sudah setuju untuk menikah"
"Siapkan pernikahanya besok"
"Apa anda bercanda"
"Saya tidak bercanda siapkan sekarang,saya akan menanggung semuanya"
Ucap Revan lalu mematikan ponselnya,Revan tersenyum sendiri setelahnya.
"Akhirnya kamu menjadi milikku"ucapnya dengan tersenyum bahagia.
"Angga bantu pak Dani menyiapkan pernikahan saya"ucapnya kepada Angga yang saat ini berada di depan pintu kamarnya"pastikan semua berjalan lancar"lanjutnya.
"Baik pak"ucap Angga patuh dan menjalankan segera tugas dari Revan.
🌹🌹🌹
"Apa Achel besok menikah?papa ga bercandakan?mana mungkin seseorang bisa menyiapkan pernikahan hanya semalam?"ucap Rachel yang tak percaya dengan perkataan papanya bahwa ia akan menikah besok.
"Semua bisa terjadi jika ia mau"ucap Dani"kamu harus siap untuk besok"lanjutnya.
"Ayo sekarang kamu harus tidur"ucap Riana (mama Rachel)
Rachel pun digandeng sang mama untuk diajak tidur bersamanya.