Rizam langsung berbicara lagi,
"Benar kok,Bunda"
"Teman yang disukai maksudnya,Bun" respon Nadia
"Ouh jadi kakak lagi suka sama seseorang?"
"Tidak Bun,Dek kamu kalo ngomong jangan ngada - ngada ya"
"Memang kenyataannya begitu kan?" respon Nadia membela diri
Disela - sela pembicaraan mereka,lalu Narina langsung berbicara
"Untungnya aku selamat dari introgasi"
"Siapa bilang?ayah yang akan introgasi kamu loh Dek" respon Maulana
"Ouh iya ayah,kalau Narina senyum itu karena mendapatkan pesan dari pacarnya,dan dia juga baru ditembak olehnya ketika siang tadi"
"Ouh jadi sekarang Narina sudah punya pacar"
"Nadia... Kok sifatmu jadi berubah ya?,bukannya biasanya kamu itu selalu diam?"
"Ouh iya juga ya" respon Rizam
"Ayah...Bunda... Yang patut dicurigai disini itu bukan aku dan Narina tetapi Nadia karena sikap dia tiba - tiba berubah sejak tadi siang"
"Silahkan saja introgasi aku,karena aku tak merasa pacaran sama sekali"
"Masa sih Nadia bisa kalah dengan Narina?ayah jadi curiga kalau kamu juga punya pacar"
"Terserah" respon Nadia sambil menunjukkan muka kesal dan marahnya
"Wow sepertinya ada yang lagi marah nih?" sindir Narina
"Sudah lanjutkan saja makannya.Setelah itu,kalian langsung tidur karena besok kalian masih sekolah.Bunda sama Ayah tidak akan marah jika kalian memiliki pacar tetapi kalian harus tetap rajin belajar"
"Siap Bunda" respon Narina dengan senangnya
"Waduh kok semangat banget responnya,apa jangan - jangan apa yang dikatakan Nadia itu benar?"
"Karena Bunda dan Ayah sudah mengizinkannya jadi aku lebih baik jujur saja,aku tidak seperti Kak Rizam yang belum jujur bahwa dia juga pacaran"
"Eits kamu gak boleh berburuk sangka ya,kakak belum punya pacar sama sekali"
"Lalu siswi yang makan berdua dengan kakak ketika jam istirahat disekolah siapa?dan sepertimya dia itu kakak kelasnya Kakak"
"Ayo Rizam jujur sama Bunda!"
"Dia cuman teman kok,Bun"
"Oke,kalau memang benar teman,coba kasih handphone nya ke Bunda,Bunda mau lihat pesan yang masuk barusan dari siapa"
Lalu tanpa keberatan dia langsung memberikan handphone nya kepada Zainaf.Kemudian Zainaf yang melihat pesan masuk dari Nafsya langsung berbicara,
"Ini pesan masuknya dari Nafsya ya?siapa dia?"
"Dia itu cewe yang tak sengaja bertabrakan dengan Kak Rizam ketika belanja di supermarket,Bun"
"Tapi kok dia bisa tahu nomor kamu kak?"
"Karena cewe tersebut telah memintanya"
"Kak... Sepertinya cewe tersebut suka kepadamu,apakah kamu juga menyukainya?"
"Mereka berdua sepertinya saling suka,Bun.Soalnya mereka sempat bertatap mata sangat lama sekali"
"Kok kakak cuman diam saja?" tanya Narina
"Karena aku juga anak yang jujur jadi itu sebabnya aku diam"
"Yasudah tembak saja dia kak!"
"Bunda... Ayah... Aku pergi ke kamar duluan ya karena aku sudah mengantuk"
Lalu Rizam langsung masuk ke kamarnya,Narina yang melihatnya langsung berbicara
"Kakakku sangat hebat ya mengalikan pembicaraan dengan berpura - pura mengantuk,aku yakin jika kakak ke kamar nanti akan saling mengirim pesan kepada Kak Nafsya"
Rizam tetap melanjutkan berjalan ke kamarnya tanpa menggubris perkataan Narina.Saat dia sudah sampai dikamarnya ternyata benar saja kalau dia langsung membalas pesan dari Nafsya.Sementara itu,mereka yang masih berada di meja makan langsung menuju ke kamarnya masing - masing.Sementara itu,Rizam masih chattingan dengan Nafsya sambil senyum - senyum sendiri.Lalu Narina yang penasaran dengan kakaknya langsung mengajak Nadia untuk mengintip kamar kakaknya dan Nadia pun menyetujui ajakan Narina.
Kemudian mereka berdua langsung membuka pintu kamarnya Rizam,lalu mereka langsung melihat Rizam sedang senyum - senyum sambil melihat ponselnya.
"Cie... Ada yang lagi senyum - senyum sendiri nih,kakak lagi ngapain sih?" tutur Narina
Rizam yang mendengarnya pun langsung terkejut,lalu dia langsung berbicara
"Kalian masuk ke kamar kakak bukannya ketok pintu dulu,malah seenaknya masuk.Tidak sopam loh,sana keluar!"
Lalu Rizam langsung mendorong kedua adiknya keluar dari kamarnya,kemudian Rizam langsung melanjutkan chattingannya dengan Nafsya.Saat beberapa menit kemudian dia berhenti melakukannya lalu dia pun langsung tidur.
Tibalah pagi hari
Seluruh keluarganya Rizam sudah bersiap - siap untuk berangkat ke tempat tujuannya masing - masing.Setelah beberapa menit kemudian Rizam dan kedua adik kembarnya sudah sampai disekolah.
Saat Rizam telah mengantarkan kedua adik kembarnya ke kelas lalu dia langsung menuju ke kelasnya.Ketika seluruh murid sudah masuk ke dalam kelasnya masing - masing.Tiba - tiba seorang guru masuk ke dalam kelas bersama dengan seorang siswi.Ternyata siswi tersebut adalah Nafsya,Rizam yang melihatnya langsung terkejut begitu juga dengan Nafsya yang melihat Rizam berada di kelas tersebut.
Kemudian mereka berdua langsung berbicara secara bersamaan,
"Rizam" "Nafsya"
Murid yang berada di kelas tersebut langsung berbicara secara kompak,
"Cie....."
"Apakah kamu mengenal Rizam?" tanya guru tersebut
"Tentu saja"
"Yasudah silahkan perkenalkan diri kepada teman - teman kamu yang lainnya!"
"Halo teman - teman,perkenalkan nama aku Nafsya Leora"
Lalu Nafsya langsung dipersilahkan duduk oleh guru tersebut,kemudian seluruh murid dikelasnya Rizam langsung mulai melakukan kegiatan belajarnya.Saat beberapa lama kemudian waktunya istirahat pun tiba, Para murid langsung berbondong - bondong menuju ke kantin.Ketika sudah berada di kantin,Rizam dan Narita selalu duduk di meja yang sama sambil memakan makanan yang mereka pesan.
Sedangkan kedua adik kembarnya Rizam selalu bergabung dengan teman - teman sekelasnya,tiba - tiba Nafsya datang mendekati mejanya Rizam dan Narita lalu dia langsung bertanya
"Hai,apakah aku boleh ikut gabung makan dimeja ini?"
"Tentu saja boleh" respon Rizam sedangkan Narina hanya meresponnya dengan menganggukan kepala
Kemudian Nafsya langsung berbicara,
"Rizam... Aku tidak menyangka jika aku akan berada disekolah yang sama dengan kamu"
"Ya aku juga tak menyangka jika kamu akan sekolah disini"
"Dari pada aku jadi nyamuk lagi sebaiknya aku pergi ke meja lain aja deh"
Lalu Narita langsung membawa makanannya ke meja lain.Lalu Nafsya langsung berbicara,
"Rizam.. Maafkan aku jika kedatangan aku membuat temanmu pergi"
"Kamu tak perlu minta maaf,dia memang sudah sering seperti itu.Yasudah dilanjut saja makannya"
Saat mereka berdua makan bersama,mereka juga sambil bercanda sehingga mereka saling tertawa.Orang - orang disekitar kantin yang melihatnya langsung berbicara,
"Cie... mesra banget sama pacarnya"
"Dia belum menjadi pacarku"
"Yasudah nyatakan saja perasaanmu kepadanya sekarang"
Nafsya yang mendengarnya langsung berbicara,
"Rizam... Apa maksud dari perkataanmu itu?"
"Maaf aku keceplosan"
Lalu salah satu murid yang berada di kantin langsung berbicara,
"Ayo Rizam lakukan sekarang!"
"Rizam... Bagaimana ini?" tanya Nafsya