"sebenarnya kemarin pada saat acara pembukaan perusahaan xxx aku bertemu dengan direktur utama PT.zzz .. kami mengobrol dan jadi akrab, setelah itu dia berkata bahwa dia mempunyai putra kedua yang bersekolah di sekolah yang di khususkan untuk laki-laki, nama sekolah nya adalah sekolah piiiip... "
"ah.. itu dekat sekali dengan sekolah kami ayah.." ucap jeany
"lalu apa hubungannya dengan pertanyaan ayah tadi ?" tanya lucas penasaran
"jika memang Jeany tidak ada pacar dan tidak punya orang yang disukai, bagaimana jika kau coba dekat dengan anak itu..? jika mau aku akan atur agar kalian berkenalan.."
"apa.. aku... ah.. aku bingung ayah... bagaimana bisa aku mendekati laki-laki duluan ayah... pacaran saja aku tidak pernah.. hahaha.." jeany salah tingkah sambil menggaruk kepalanya
"sayang apa kau yakin ? kau lupa anak laki-laki direktur itu mempunyai watak preman dan penyendiri ?" uca ibunya
"apa ? bagaimana mungkin ? darimana kau mendengarnya ??" ayah Lucas heran
"aku sempat berbincang dengan sekretarisnya, tapi itu hanya kabar burung.. mungkin kita tidak boleh menilai orang sebelum berjumpa dengan orangnya langsung.." ucap ibu jeany
"hahaaha.. kalo begitu tidak usah jeany.. maaf ayah terlalu sembrono, aku harap kamu tidak salah faham padaku ya.." ayah nya berucap.. namun jeany merasa wajah ayah nya seperti mengucapkan sayang sekali.. hendak jeany bertanya lagi
"ayah... apakah kau ingin menjodohkanku dengannya karena alasan suatu kerja sama..?"
"hahaha.. jeany kau terlalu banyak nonton drama ya .. tiadk begitu" namun jeany sangat peka pada segala hal.. dari tingkah laku ayah nya dia merasa yakin dan dapat membaca situasi
"ayah.. aku mau kau kenalkan dulu dengan anak dari perusahaan itu, aku tidak keberatan .." Ucap jeany sambil tersenyum
"ahhhh.. Jeany sayang, kau tidak boleh begitu, ayahmu kan sudah berkata tidak.. kenapa kau malah penasaran nak ?" ibu jeany berucap
"aku tidak mau jika anakku harus merasa dijodohkan oleh orang yang kabarnya tidak baik.. aku ingin kamu mempunyai lingkungan teman dan pacar yang baik nak..." ucap ayah jeany lagi
"hahaha.. ayah, ibu bukannya kita tidak boleh menilai seseorang hanya dari kata orang lain.. itu kan belum pasti.. lagipula aku tidak merasa menemukan pasangan ideal di sekolahku, mereka bisa dibilang terlalu kaku dan membosankan .. terlalu penurut dalam aturan yang ada disekolah, lagipula aku kan bisa bertemu dan menilai anak itu dulu.. tidak perlu langsung jadian kan.." ujar jeany
"hmmmm.. memang begitu sih.. tapi apa benar kamu tidak apa-apa ? dan apa benar ini dasar kehendakmu ?" tanya ayahnya
"tentu ayah... mencari laki-laki yang brandal sedikit itu bukan hal yang buruk.. malah menantang.. " jeany mengucapkan sambil tertawa lebar
'baiklah nanti ayah akan membuatkan janji agar kalian bisa bertemu dan berkenalan.. ah.. tunggu, kita harus cepat jalan karena ada pertemuan di kantor pusat.. kami pergi duluan ya.." ayah nya langsung bangkit dari kursi makan
"ah.. iya .. ini hari pertama liburan usai, biasa jalanan akan sedikit macet, jika tidak bergegas kita akan terlambat.. lucas.. jeany..kami pergi duluan ya nak.. "
"iya ayah, ibu.. kalian hati-hati dijalan .." ucap Jeany
Saat jeany hendak memakan sisa roti yang ada dipiringnya Lucas langsung bertanya pada Jeany
"Jean.. kenapa kau melakukan ini ?" tanya Lucas
"hah.. apa yang ku lakukan kak ?" Jeany kaget dan heran, saat menoleh ke arah lucas jeany sedikit heran dan bingung, kenapa wajah Lucas terlihat kecewa dan marah ? padahal Lucas sendiri sudah menolaknya tapi kenapa dia memasang wajah tidak senang seperti itu.. saat Jeany sedang bingung Lucas langsung berkata
"kenapa kamu mau dijodohkan dengan laki-laki lain ? bukannya kamu bilang kamu menyukaiku ?"
"kakak bodoh.. aku kan tidak dijodohkan aku hanya berkenalan.. lagipula aku tidak mau mencintai sepihak begini, apa lagi pada kakak kan.. setidaknya aku hanya mau move on.. hehehe..."
sebenarnya alasan jeany mau berkenalan dengan anak direktur perusahaan itu dia sempat menguping perbincangan orang tuanya. perusahaan ayah dan ibunya itu sedang dalam masa sedikit goyang, dan mereka membutuhkan suntikan dana untuk perusahaan mereka, ayah dan ibu mereka mencoba mendekati direktur utama perusahaan itu, awalnya sulit.. namun kian har akhirnya usaha membuahkan hasil, dan tiba-tiba kepala direktur perusahaan itu berkata ingin mulai mencarikan jodoh untuk anak keduanya, orang tua jeany dan lucas malam itu berdebat.. karena Jeany lah yang harus dijodohkan kepada anak kepala perusahaan itu, berhubung anak yang dimilikinya adalah laki-laki. karena alasan itu jeany mau menerima, malah berinisiatif mengajukan diri.
namun saat ini hati Lucas terasa tidak enak, dia tidak mengerti apa yang dirasakan.. dia tidak ingin jeany berhubungan dengan laki-laki itu.. dalam hatinya dia berucap "apa masalahnya jika jeany yang mau, padahal aku saja sudah menolaknya.. tapi apakah ini murni keinginannya ??? bagaimana jika akhirnya jeany menyukai laki-laki itu... ?"