"Bapak Arjuna?" sapa seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang rawat Manis. Aku segera berdiri, Ucup pun ikut berdiri juga. Sementara Suwoto, baru beberapa menit yang lalu memutuskan untuk kembali ke Kemuning.
"Iya. Bagaimana keadaan istri saya, Dok?" tanyaku sesopan mungkin. Dokter itu kemudian tersenyum ramah, sembari menundukkan pandangannya.
"Jangan terlalu formal, Pak. Saya tahu kalau Anda ini salah satu orang penting. Jadi, tidak usah seperti itu...," katanya. Kukerutkan keningku ndhak paham, tapi aku pun ndhak menyanyakan hal lebih jauh dari pada ini. Sebab bagiku sekarang, keadaan Manis adalah hal utama yang harus kutanyakan. "Ibu Manis tidak apa-apa. Demamnya sudah turun, dia hanya kurang istirahat, dan sepertinya sedikit mengalami syok. Setelah diinfus, diberi obat, dan istirahat istri Bapak sudah boleh pulang," jelas Dokter perempuan itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com