"Benar, tidak apa-apa?" tanya Devan sekali lagi untuk memastikan.
Raya mengangguk. "Tidurlah di sini," pinta Raya.
Kemudian Devan mengurungkan niatnya untuk pergi ke luar, dia memang takut tidur di luar. Tetapi, jika Raya tidak nyaman berada satu kamar dengannya, itu tidak masalah untuk Devan.
Mereka tidur berjauhan, keduanya menatap ke langit-langit kamar yang polos.
"Kamu tidak tidur?" tanya Devan pada Raya yang sedari tadi diam.
Raya menghembuskan napasnya, dia merasa masih ada sebuah ganjalan di sana.
"Aku ingin sesuatu," lirih Raya.
"Ingin apa? Apa bayi itu menginginkan sesuatu?" tanya Devan langsung, dia mengarah ke perut Raya yang masih datar.
Apa sebutannya, Devan lupa.
"Apa kamu ngidam?" tanya Devan mengernyit.
Dia sedang menyiapkan diri untuk menuruti semua permintaan bayi itu.
Raya menggelengkan kepalanya, dia sedikit tertawa karena melihat Devan yang mendadak jadi sigap karena mendengar bahwa dia menginginkan sesuatu.
"Lalu?" tanya Devan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com