Daniel dan Tia tertawa melihat kekecewaan Kinanti. Siapa suruh kepedean. Sudah jelas Bara risih dan tak suka didekati masih saja nekat. Bara tak mengerti dengan pikiran wanita yang ada di hadapannya. Masih ada wanita yang tak punya malu seperti Kinanti. Sudah jelas ditolak tetap saja mau mengejar.
"Kok gitu sih gimana? Aku cuma suruh kamu pergi dari hadapan kami. Aku enggak pernah meminta kamu datang ke meja kami. Sudah jelas aku enggak suka kamu dekati masih saja kamu datang kesini. Kadang aku enggak ngerti sama jalan pikiran kamu. Sebagai wanita kamu harus punya rasa malu. Tak semua pria suka dengan wanita agresif seperti kamu. Jika selama ini pria bertekuk lutut sama kamu tidak dengan aku Kinan. Aku Aldebaran sudah punya istri dan juga anak. Jangan pernah menjadi duri dalam rumah tanggaku. Masih banyak pria lain yang belum beristri." Bara menasehati Kinanti.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com