webnovel

Rindu Banget Sama Kamu

Bella, Alesia, dan Laura mulai melangkahkan kaki menuju ke ruang tsmu Bella tak henti hentinya menatap bekas kiss mark Coki di leher Alesia karena Alesia sangat bahagia akan segera bebas dari Coki karena akan pulang ke rumah sehingga membuat Alesia tidak sadar kalau di tatap oleh Bella sementara Laura meneguk air liurnya melihat Bella tak henti hentinya menatap leher Alesia saat mereka bertiga sedang fokus melangkah menuruni anak tangga tiba tiba Coki memeluk tubuh Alesia dari belakang

"Sayang aku rindu banget sama kamu" ucap Coki yang ada di belakang Alesia dan sibuk memeluk Alesia dengan menampilkan senyuman lebar di bibirnya sementara Alesia menghentikan langkahnya mendapat serangan mendadak dari Coki membuat Alesia membelalakkan matanya sangat lebar sedangkan Bella dan Laura sontak kompak menatap Coki yang sedang mencium rambut Alesia

"Lep lep lepasin aku kak Coki" pinta Alesia dengan nada terbata bata sambil berusaha melepaskan pelukan tangan Coki di perut Alesia tapi Coki malah mengeratkan pelukannya di perut Alesia sehingga membuat Alesia pasrah dengan apa yang akan terjadi sedangkan Bella menatap tajam ke Coki sementara Laura langsung melayangkan cubitan di lengan Coki membuat Coki melepas pelukannya dari perut Alesia karena kaget mendapat serangan yang mendadak dari Laura

"Kak Coki apa apaan sih datang tak di undang pulang tak naik taksi karena naik mobil sendiri" dengkus kesal Laura sambil berkacak pinggang di depan Coki dan mata Laura mendelik ke Coki sementara Coki menatap tajam ke Laura sementara Bella menghampiri Alesia dan memberikan pelukan hangat ke Alesia membuat Alesia melemparkan senyuman lebar ke arah Bella dan Bella membalas senyuman itu dengan senyuman yang tak kalah lebar dari Alesia

"Awwww apa apaan kamu Laura pakai nyubit nyubit segala oh aku tahu pasti kamu syirik sama aku karena Alesia sedang mesra mesraan sama aku dan kamu ngga bisa dekat sama Alesia" tuduh Coki dengan nada keras sambil memegang lengan yang habis di cubit Laura sedangkan Laura melangkah menghampiri Coki sambil melipat kedua tangan di dadanya sementara Bella mengajak Alesia pergi duluan ke ruang tamu

"Alesia ayo kita ke ruang tamu biarkan Laura dan Coki perang" usul Bella sambil menarik senyuman di bibirnya supaya senyumnya semakin lebar sedangkan Alesia menatap Bella menganggukkan kepalanya sebagai jawaban sambil terkekeh lalu Bella memeluk Alesia dan mulai melangkahkan kakinya menuruni anak tangga menuju ke ruang makan sedangkan Alesia ikut melangkahkan kakinya sambil tertawa riang dalan hati karena bebas dari Coki sedangkan Coki dan Laura yang sedang sibuk dengan emosi masing masing membuat mereka tak menyadari bahwa Bella dan Alesia sudah pergi dari situ

Bella melangkahkan kakinya sambil masih memeluk Alesia sementara Alesia tersenyum bahagia karena akan pulang ke rumah dia melangkahkan kakinya dengan penuh semangat dan senyum sumringah

"Alesia kalau Coki macam macam sama kamu lagi kamu bisa cerita ke tante jangan sungkan lagian kamu kan sudah kenal sama tante sudah lama kamu juga sahabatan sama Laura" pinta Bella dengan menatap wajah Alesia dengan perasaan iba sedangkan Alesia langsung menoleh ke Bella dengan tatapan wajah yang berbinar binar karena bahagia mendapat sinyal dari Bella untuk bisa sedikit jaga jarak dengan Coki

"Iya tante" jawab Alesia dengan mengembangkan senyuman termanis yang dia punya sedangkan Bella membalas senyuman Alesia dengan menampilkan senyuman tercantik yang dia punya lalu mereka tetap fokus melangkahkan kaki mereka menuju ruang makan

"Kakak jangan mentang mentang aku adiknya kakak ngga berani sama kakak" bentak Laura sambil menatap nyalang ke Coki sambil melangkah mendekat ke Coki sementara kepala Laura sudah mengeluarkan sungut sementara Coki terkekeh sinis mendengar kata kata Laura

"Laura aku kakak kamu jadi kamu jangan melawan semua perintah aku termasuk perintah jangan dekat dekat sama Alesia lagi karena Alesia pacar aku kalau kamu berani sama aku kamu akan durhaka Laura" nasehat Coki dengan memanfaatkan kondisi dirinya yang merupakan kakaknya Laura sementara kepala Laura sudah mengeluarkan banyak api karena marah Laura mendelik ke Coki sambil melipat kedua tangan di dadanya

"Apa kalau kakak menghamili Alesia duluan sebelum menikah aku ngga boleh melarang kakak" bentak Laura dengan mata yang masih mendelik ke Coki kaki Laura sudah mendekat ke Coki sedangkan Coki menganggukkan kepalanya sambil tertawa terbahak bahak

"Haha haha iya dong Laura termasuk kalau aku ingin menghamili Alesia kamu ngga boleh melarangnya karena Alesia itu pacar aku sebentar lagi jadi istri aku dan Alesia akan tinggal serumah sama aku sementara kamu kan cuma sahabatnya doang ngga tinggal serumah sama Alesia" ledek Coki sambil masih mengeluarkan tawanya dengan terbahak bahak sementara Laura langsung menyerang Coki dengan cara menjitak kepala Coki

"Tuh aku jitak kepala kakak karena aku bantuin kakak supaya otak kakak bersih dan otaknya ngga mesum terus lagian perlu di ingat kak lebih dahulu aku sahabatan sama Alesia sementara kakak sama Alesia baru pacaran belum lama" sindir Laura menepuk nepuk dadanya dengan tangannya dengan perasaan penuh bangga sambil tersenyum tipis sedangkan Coki mendelik ke Laura sambil berdecih karena kepalanya di jitak Laura

"Awwww Laura otak aku itu sudah aku bersihkan walau aku baru dan baru pacaran sama kenal Alesia tapi aku yang menang Laura karena aku akan jadi suami Alesia dan satu rumah sama Alesia sementara kamu walau sudah lama sahabatan sama Alesia tapi ngga akan pernah tinggal bareng selamanya" ledek Coki lalu tertawa terbahak bahak sambil memegang kepala yang di jitak Laura sedangkan Laura menatap nyalang ke Coki

"Aku akan tetap lebih ekstra jagain Alesia supaya kak Coki ngga menyolong start mengambil keprawanan Alesia bahkan kalau perlu aku akan selalu ada di samping Alesia terus" tantang Laura sambil tertawa sinis sedangkan Coki menghentikan tawanya lalu menoleh Laura dengan tatapan serius

"Laura harusnya kamu membantu aku supaya cepat menikah dengan Alesia perempuan yang sangat aku cintai bukannya malah melarang aku untuk menghamili Alesia duluan sebelum menikah lagian kamu sudah sering aku antar jemput ke kampus harusnya kamu membalas kebaikan aku dengan cara membantu aku menikah sama Alesia dalam waktu dekat" kata bijak keluar dari Coki dengan suara lantang sementara Laura yang mendengar kata bijak itu langsung menundukkan kepalanya karena merasa bersalah

"Kak aku ngga masalah kalau kakak Coki menikah dengan Alesia karena aku sudah sahabatan sama Alesia dari dulu jadi aku tahu watak dan sifatnya Alesia dia itu orangnya setia kak dan ngga gampang jatuh cinta sama seperti watak dan sifat kakak ngga gampang jatuh cinta sama perempuan jadi aku juga sangat setuju kalau kak Coki menikah dengan Alesia daripada kak Coki harus menikah dengan perempuan yang selalu pakai pakaian kurang bahan" jelas Laura panjang lebar sambil menampilkan senyuman bahagia di bibirnya sedangkan kening Coki mengernyit menatap Laura heran

"Laura aku bukan orang bodoh yang gampang di bodohi itu paling kata kata modus kamu karena aku tadi memberi serangan lewat kata kata kalau kamu setuju aku menikah sama Alesia kenapa kamu melarang aku menghamili Alesia duluan sebelum menikah" decak Coki sambil melipat kedua tangan di dadanya sambil menatap nyalang ke Laura sedangkan Laura mendelik ke Coki

"Kak Coki aku bukan pemain film yang pandai berakting dan pandai modusin orang aku bicara serius ke kakak bahwa aku setuju kak Coki menikah dengan Alesia tapi yang bikin aku melarang kakak menghamili Alesia duluan itu Alesia sahabat aku kak dan aku ngga mau Alesia nuduh yang ngga ngga tentang kakak dan nuduh kakak ganjen ke perempuan sampai menghamili duluan" celoteh Laura sambil menatap Coki dengan tatapan serius sementara Coki mengangguk paham dengan kata kata Laura

"Laura kamu tenang saja aku cuma mencintai pacar aku sekaligus sahabat kamu yaitu Alesia jadi kamu jangan nuduh aku macam macam ke aku sayang" ucap Coki sambil melihat tempat berdiri Alesia tapi ternyata Alesia sudah ada di tempat itu sedangkan Laura membulatkan matanya menatap tempat berdiri Alesia kosong

"Kak Coki apa Alesia berubah menjadi lantai" sosor Laura sambil tetap menatap tempat berdiri Alesia sementara Coki langsung menoyor kepala Laura

"Laura emangnya Alesia apaan berubah jadi lantai aku yakin pasti Alesia di culik" tebak Coki sambil menatap serius ke Laura sementara Laura terkekeh sambil menggelengkan kepalanya

"Awwww kak Coki hari gini mana ada culik lagian kalau menculik orang itu juga pasti memberi makan ke orang yang di culik rugi dong kalau kayak gitu" cibir Laura sambil memegang kepala Laura yang habis di toyor oleh Coki sementara Coki menahan tawanya

"Laura tapi aku yakin Alesia di culik dan menurut si penculik itu Alesia menguntungkan makanya menculik Alesia dan dengan senang memberi makan yang enak ke Alesia" celoteh Coki lalu terkekeh sedangkan Laura mengernyitkan dahi menatap Coki heran

"Emang menurut kak Coki siapa yang menculik Alesia kalau nasib di culik enak kayak gitu mau dong aku di culik supaya dapat makanan yang enak enak secara gratis dan juga siapa tahu aku dapat pacar" sosor Laura sambil mengedipkan mata ke Coki dengan senyum yang mengembang

"Aku yakin yang menculik Alesia itu mama ingat Laura kamu makannya banyak jadi ngga bakalan ada yang mau menculik kamu" cibir Coki sambil tertawa terbahak bahak dengan nada mengejek lalu Coki berlari duluan mengejar Bella dan Alesia sementara Laura melototkan matanya sambil menatap punggung Coki

"Kak Coki tunggu aku kalau mama itu bukan menculik tapi merampok aku ngga makan banyak kak aku sama kak Coki juga makannya lebih banyak kak Coki" teriak Laura dengan suara keras sambil berlari kencang mengejar Coki yang sudah berlari di depannya