webnovel

Pengin Gandeng Papa

Setelah mengendarai mobil Coki sampai di suatu cafe lalu Coki turun dari mobil berlari menuju pintu mobil di samping Alesia saat Alesia akan membuka pintu mobil ternyata Coki sudah membukakan pintu untuk Alesia lalu Alesia turun dan langsung di peluk Coki dengan erat

"Sayang rindu banget sama pinggang kamu dan semua tubuh kamu" canda Coki sambil memeluk dan mencium pipi Alesia lalu Alesia membulatkan mata menerima serangan tiba tiba Coki

"Coki jangan cium aku banyak yang lihat aku malu" ucap Alesia sambil mengerucutkan bibirnya lalu bibir Alesia di cium sekilas oleh Coki

"Biarin sayang supaya mereka semua tahu kalau kamu adalah pacar aku dan sebentar lagi menjadi istriku dan menjadi milikku seutuhnya" jelas Coki panjang lebar sambil tetap memeluk Alesia dan Coki mengedipkan mata ke Alesia

"Coki tapi aku" saat Alesia belum menyelesaikan kalimatnya tiba tiba Coki memotong kalimat Alesia

"Sayang kalau kamu masih bicara aku cium kamu di sini" tegas Coki sambil menunjuk tempat yang mereka sedang gunakan untuk jalan di situ banyak orang yang berlalu lalang dan mereka banyak melihat Coki dan Alesia sambil berbisik bisik setelah mendapat ancaman seperti itu Alesia langsung diam dan mengikuti arah langkah Coki sambil Coki tetap setia memeluk pinggangnya dan kadang Coki mencium pipi dan rambut Alesia

Wiliam baru sampai ke rumahnya dan Marsha langsung mengajak untuk menemani membeli makanan buat stock di rumah Wiliam pun mengikuti keinginan adiknya

"Kak Wiliam temani Marsha beli makanan" ucap Marsha kepada Wiliam yang baru memasuki ruang tamu

"Buat apa beli makanan Marsha nanti juga makanannya ujung ujungnya di habisin sama kamu sampai ludes" tegas Wiliam sambil melanjutkan langkahnya menuju kamarnya lalu Marsha memegang lengan Wiliam sehingga Wiliam menghentikan langkah kakinya

"Please kak temani Marsha kalau bukan kakak siapa lagi" pinta Marsha sambil memasang wajah memelas

"Marsha nanti aja nunggu mama pulang pasti mama mau di ajak oleh kamu" gumam Wiliam sambil menaik turunkan alisnya

"Mama ada lembur kak hari ini pasti pulangnya malam" cerocos Marsha sambil tetap memegang lengan Wiliam

"Kamu bisa belanja besok Marsha kalau sekarang mama lembur" goda Wiliam sambil memasang wajah cuek

"Kak Wiliam please anterin Marsha kakak Wiliam yang ganteng dan kakak Wiliam yang manis tanpa pemanis buatan kakak Wiliam yang lucu seperti panda" kalimat Marsha belum selesai sudah di potong oleh Wiliam

"Apa kamu lagi merayu kakak maaf rayuannya ngga mempan" ucap Wiliam sambil terkekeh mencubit hidung Marsha

"Awwww kakak" ucap Marsha sambil tangannya memegang hidung yang di cubit Wiliam sementara tangan yang satu tetap di lengan Wiliam

"Lepasin Marsha kakak mau istirahat" pekik Wiliam sambil menatap tajam ke arah Marsha

"Pokoknya Marsha ngga akan melepaskan kalau kakak belum berubah pikiran Marsha akan melepaskan kalau kak Wiliam mau menemani Marsha belanja stock makanan" jelas Marsha sambil senyum penuh kemenangan

"Oh kamu ngancam kakak Marsha kalau gitu kakak anterin kamu beli stock makanan tapi mulai besok kamu jangan satu mobil lagi sama kakak" ancam Wiliam sambil terkekeh

"Ih kakak ngancemnya kayak gitu kakak kan tahu sendiri Marsha belum bisa mengendarai mobil walau masih ada mobil nganggur di rumah" balas Marsha sambil mengerucutkan bibirnya

"Gimana terima tawaran kakak apa ngga" tanya Wiliam kepada Marsha sambil mengedipkan mata

"Kakak curang masa ngancam aku pakai senjata itu" cerocos Marsha masih tetap memegang lengan Wiliam

"Marsha kamu juga curang ngancam kakak pakai pegang lengan kakak" ucap Wiliam sambil menoyor kepala Marsha

"Kakak" teriak Marsha sambil tangannya memegang kepala yang habis di toyor Wiliam

"Marsha lepasin kakak" gumam Wiliam sambil menatap Marsha

"Temenin Marsha beli makanan" balas Marsha sambil penuh kemenangan

"Oke kakak temenin kamu tapi ada syarat yang harus di penuhi" jelas Wiliam sambil memasang wajah serius

"Apa syaratnya kak" tanya Marsha sambil mengerutkan kening

"Kamu harus beliin kakak makanan juga khusus buat kakak" ancam Wiliam sambil menaik turunkan alisnya

"Kakak nanti uang jajan aku" kalimat Marsha belum selesai sudah di potong Wiliam

"Mau beliin makanan khusus buat kakak apa ngga" tanya Wiliam memasang wajah penasaran

"Oke kak tapi jangan banyak banyak dan ngga boleh lebih dari satu setengah juta" pekik Marsha lalu Wiliam menganggukkan kepalanya

"Marsha lepasin tangan kakak soalnya kakak mau ganti baju dulu" jawab Wiliam lalu Marsha menganggukkan kepalanya Marsha melepaskan tangannya di lengan Wiliam dan Wiliam langsung melangkah menuju kamarnya untuk berganti pakaian

Laura dan Criss menuju parkiran mobil yang ada di cafe Laura berjalan sambil menggandeng tangan Criss sementara Criss kadang menepis tangan Laura karena Criss tidak mau di tuduh Laura selingukah Criss apalagi mereka jalan dan banyak orang yang memperhatikan mereka sambil berbisik bisik

"Laura kamu sudah besar bukan anak kecil lagi jadi jangan menggandeng tangan papa" tegas Criss sambil berusaha menepis tangan Laura lagi sementara tangan yang satu memegang bungkus pesanan makanan

"Kenapa sih pah aku kan pengin gandeng papa" jawab Laura sambil melipat tangan di dada dan mengerucutkan bibirnya

"Emang kamu ngga merasa banyak yang lihatin kita Laura" pekik Criss sambil menjewer telinga Laura supaya orang orang yang melihatnya bukan sepasang kekasih tapi dugaannya keliru

"Mas pacarnya jangan di galakin dong kasihan tahu" ucap orang yang melihat Criss menjewer Laura

"Papa kenapa menjewer Laura" ketus Laura sambil memegang telinga yang di jewer Criss lalu Laura mencubit tangan Criss

"Cie cie sosweet banget sih laki lakinya menjewer telinga perempuannya mencubit lengan" ucap seorang sambil terkekeh meilhat tingkah Criss dan Laura

"Tuh kan Laura banyak yang nuduh papa sama kamu pacaran papa ngga mau nama baik papa tercemar gara gara ini" tegas Criss sambil menoyor kepala Laura dan Criss langsung berjalan cepat meninggalkan Laura

"Papa jangan tinggalkan Laura" ucap Laura sambil berlari mengejar Laura melihat Laura mengejar Criss lalu Criss ikut berlari kencang menghindari Laura orang orang yang melihat Criss dan Laura berkejar kejaran langsung menggeleng gelengkan kepala karena mengira satus Laura dan Criss pacaran

"Laura kenapa ikut lari" ucap Criss sambil masih berlari

"Laura pengin ngejar papa berhenti dong pah" jelas Laura sambil masih berlari

"Laura jangan ngikutin papa lari" gumam Criss sambil berusaha berlari kencang