webnovel

Laura Mencopot Sepatunya

Saat Ridwan, Airin, Bella, dan Criss sedang melanjutkan makan malam mereka di ruang makan tiba tiba Laura berlari sangat kencang sambil membawa sepatu di tangannya dan kaki Laura nyeker sehingga membuat mereka mengikuti arah kemana Laura berlari sambil menatap Laura dengan tatapan penuh tanda tanya

"Laura kenapa padahal ngga banjir di halaman rumah kenapa pakai nyopot sepatu segala dan kakinya Laura nyeker kayak tadi" ucap Criss mengawali pembicaraan Ridwan dan Airin menggidikkan bahunya sementara Bella memijit pelipisnya sendiri

"Pah mama yakin Laura mencopot sepatu yang di pakai dan Laura sampai nyeker kayak tadi karena Laura menggunakan sepatu Laura untuk menimpuk Coki karena berbuat mesum ke Alesia" tegas Bella sambil memegang kepalanya dan menatap Criss sekilas sementara kening Criss, Airin, dan Ridwan mengernyit menatap Bella bingung

"Bella dari mana kamu sampai berfikir bahwa Coki mesum ke Alesia" tanya Airin sambil menatap Bella dengan tatapan penuh tanda tanya

"Airin secara logika Laura dan Alesia berlari terbirit birit tadi kita lihat Alesia berlari terbirit birit sangat kencang kedua Laura juga berlari terbirit birit sambil menenteng sepatu miliknya di tangan aku yakin saat Laura melihat Coki akan berhubungan intim di mobil dengan Alesia pada saat itu Laura melihatnya dan menyuruh Alesia kabur duluan setelah Alesia kabur Laura mencopot sepatunya untuk memukuli Coki setelah memukuli Coki pasti Laura menyusul Alesia makanya ikut berlari terbirit birit jadi Laura rela kakinya nyeker demi menyelamatkan Alesia supaya ngga di paksa lagi berhubungan intim sama Coki" celoteh Bella sambil menatap Criss, Ridwan, dan Airin secara bergantian setelah mendengar cerita Bella membuat Airin, Ridwan, dan Criss kompak menganggukkan kepala mereka karena mereka berfikir cerita Bella masuk akal

"Gimana nasib Coki setelah di pukuli oleh Laura" gumam Ridwan sambil menahan tawanya sedangkan Airin terkekeh sementara Bella dan Criss tersenyum tipis

"Aku yakin Coki pasti akan membalas perlakuan Laura karena merusak rencana yang di inginkan Coki" sosor Criss sambil terkekeh sementara Bella, Ridwan, dan Airin tertawa terbahak bahak

"Aku juga tahu kayaknya watak Coki anaknya itu kalau menginginkan sesuatu pasti harus mendapatkan sesuatu itu" sahut Airin sambil tersenyum sumringah menatap Bella dan Criss secara bergantian sementara Criss dan Bella menganggukkan kepalanya secara bersamaan

"Aku sama suami aku jadi ngga enak ke kalian karena Coki sangat agresif banget ke Alesia bahkan di depan kita juga Coki berani mencium Alesia yang membuat Alesia salah tingkah gara gara ulah Coki" celetuk Bella sambil berkata tulus menatap Ridwan dan Airin secara bergantian

"Ngga papa Bella" jawab Ridwan dan Airin secara bersamaan sambil tersenyum menatap Bella sementara Bella juga tersenyum sumringah menatap Airin dan Ridwan secara bergantian

"Makanya aku mempercepat pernikahan Alesia dan Coki karena aku yakin Coki sudah melakukan hubungan intim dengan Alesia" tegas Criss sambil menatap Ridwan, Bella, dan Airin secara bergantian sementara Bella, Ridwan, dan Airin terkekeh

Laura telah sampai di depan pintu kamarnya saat Laura akan membuka pintu kamarnya ternyata pintu kamarnya di kunci dari dalam oleh Alesia sehingga membuat Laura mengetuk pintu tanpa bersuara untuk mengerjai Alesia supaya Alesia mengira bukan Laura yang mengetuk pintu

TOK TOK

Saat Alesia sedang tidur di ranjang empuk milik Laura tiba tiba Alesia mendengar suara ketukan pintu tapi yang mengetuk tidak bersuara sehingga membuat Alesia ketakutan dan membiarkan pintu itu di ketuk tanpa ada niat membuka pintu

TOK TOK

Pintu kamar Laura di ketuk lagi tapi yang mengetuk tidak mengeluarkan suara apapun hanya ketukan pintu yang terdengar karena Alesia penasaran Alesia bangkit dari ranjang lalu berdiri dan mulai melangkahkan kakinya menuju pintu yang di ketuk tapi Alesia tetap belum membuka pintu itu karena Alesia takut yang mengetuk pintu adalah Coki dengan keberanian tingkat tinggi Alesia memberanikan diri untuk bertanya

"Siapa" tanya Alesia dengan suara yang gemetaran karena menahan takut Laura menahan tawanya mendengar suara Alesia seperti orang ketakutan membuat Laura tidak tega mengerjai Alesia lagi lalu Laura menjawab dengan suara khasnya

"Gue Laura" balas singkat Laura setelah mendengar Laura buru buru Alesia membuka pintu yang di ketuk tadi setelah pintu di buka Laura masuk ke kamarnya dengan senyuman sumringah sementara Alesia menatap Laura dengan tatapan tajam

"Ngapain sih lo Laura cuma ketuk pintu doang kenapa lo ngga bersuara sama sekali kalau lo bersuara dari tadi pasti gue sudah bukain pintunya dari awal lo ketuk pintu" omel Alesia mendelik ke Laura sementara Laura terkekeh tanpa merasa dosa

''Ini itu kamar gue Alesia jadi suka suka gue dong mau ngetuk pintu tanpa bersuara mau ngetuk pintu sambil bersuara bahkan mau teriak teriak di depan pintu ngga ada yang melarang gue'' celetuk Laura sambil masih terkekeh lalu berjalan menuju ranjang empuk miliknya dan Laura menjatuhkan badannya ke ranjang empuk miliknya

''Tapi kalau lo bersuara tadi gue bakal langsung bukain lo Laura'' sosor Alesia sambil ikut melangkah menuju ke ranjang Laura lalu Alesia menjatuhkan badannya di samping Laura ke ranjang milik Laura

"Alesia lagian lo kenapa tadi ngunci pintu kamar gue jangan jangan lo habis ambil uang jajan gue makanya lo ngunci kamar gue" tuduh Laura sambil menatap Alesia sementara Alesia melototkan matanya ke Laura

"Sembarangan lo Laura uang jajan gue lebih banyak dari lo dan harta gue atau uang gue berlimpah ngga bakalan habis tujuh turunan jadi gue ngga bakalan ambil uang jajan lo yang cuma sedikit gue tadi ngunci kamar lo karena gue ngga mau kakak lo kak Coki ngikutin gue dan tiba tiba masuk ke kamar lo" celoteh Alesia sambil mendik ke Laura sedangkan Laura tertawa terbahak bahak

"Haha haha cuma gara gara lo ngga mau di ikutin kak Coki lo berfikir mengunci pintu kamar gue" celetuk Laura masih tertawa terbahak bahak sedangkan Alesia menganggukkan kepalanya

"Iya Laura tapi gue heran kenapa kak Coki ngga sesuai dengan apa yang lo ceritakan ke gue selama ini katanya kak Coki itu laki laki yang cuek dan dingin tapi kenapa kalau ketemu gue kak Coki agresif banget sama gue padahal gue masih kuliah, belum kerja, dan belum mapan juga tapi kenapa kak Coki tetap agresif banget ke gue sampai bikin takut gue padahal tadi lo bilang pegawai kak Coki datang ke rumah lo dengan pakai baju kekurangan bahan tapi kenapa kak Coki ngga tertarik sama pegawainya sendiri malah nyuruh lo ngusir pegawai itu padahal pegawai kak Coki kan sudah kerja otomatis dia sudah mapan" cerocos Alesia sambil menatap Laura dengan tatapan penuh tanda tanya sedangkan Laura menggelengkan kepalanya

"Gue juga ngga tahu Alesia kenapa kak Coki sangat agresif ke lo jangan jangan lo santet kakak gue supaya tergila gila ke lo" tuduh Laura sambil menatap nyalang ke Alesia sementara Alesia menyentil kening Laura sambil Alesia menatap Laura dengan tatapan tajam

"Laura gue ngga santet kakak lo supaya tergila gila sama gue lo lupa gue kan pernah cerita ke lo kalau gue punya pacar yang sangat agresif ke gue dan lo juga sampai kaget dengan cerita gue dan gue ngga nyangka ternyata pacar gue yang agresif itu kakak lo Laura lagian kalau gue pelakunya yang menyantet kakak lo supaya kakak lo tergila gila sama gue kenapa gue kaget melihat tingkah kakak lo yang sangat agresif ke gue harusnya kan gue senang melihat perubahan kakak lo yang agresif ke gue lagian gue juga pengin menyelesaikan kuliah gue dulu dan gue belum siap menikah" sosor Alesia sambil duduk dan berkacak pinggang ke Laura dan mata Alesia mendelik ke Laura sementara Laura tersenyum tipis

"Awwww Alesia gue tahu lo ngga mungkin santet kakak gue dan bikin kakak gue tergila gila sama lo lagian lo juga sering bilang ke gue kalau lo belum siap menikah karena lo mau meneruskan perusahaan orang tua lo dan lo mau jadi wanita karier" jawab Laura sambil mengembangkan senyum memegang kening yang habis di sentil Alesia

"Iya Laura gue pengin bikin orang tua gue bangga ke gue" celetuk Alesia sambil tersenyum sumringah menatap Laura sementara Laura menganggukkan kepalanya

"Alesia gue senang kalau ternyata lo yang jadi pacar kakak gue kak Coki tapi apa gue boleh nanya satu hal ke lo'' pekik Laura sambil menatap Alesia sementara Alesia tersenyum tipis

''Emang lo mau nanya apa ke gue Laura'' tanya Alesia sambil menatap Laura dengan tatapan penuh tanda tanya

"Alesia lo harus jawab jujur ke gue apa lo mencintai kakak gue kak Coki" selidik Laura sambil menatap Alesia dengan tatapan penuh tanda tanya sedangkan Alesia belum tahu perasaannya ke Coki apa sudah ada benih cinta atau belum tumbuh benih cinta karena Alesia saat mendengar Coki akan ketemu perempuan Alesia menahan marahnya dan saat ada perempuan yang mendekati Coki membuat Alesia menahan marah

"Gue belum tahu Laura gue mencintai kakak lo kak Coki atau gimana yang jelas gue mau meluluskan kuliah gue dan gue meneruskan perusahaan orang tua gue" sahut Alesia sambil tertawa riang sementara Laura yang melihat Alesia seperti itu menyimpulkan bahwa Alesia mulai mencintai Coki