webnovel

Laura Masih Belum Percaya

Coki sedang berduaan sama Alesia di ruang tamu dan Alesia merasa canggung karena di tatap oleh Coki terus menerus sehingga Alesia salah tingkah di buat Cokif

"Co co coki kenapa menatap aku terus" tanya Alesia terbata bata sambil melirik Coki sekilas lalu Alesia menatap arah asal

"Sayang kamu kan pacar aku bebas dong mau aku tatap atau aku cium bahkan aku ambil keprawanan kamu sekarang juga bisa" jelas Coki panjang lebar sambil berbisik di telinga Alesia

"Hah di ambil keprawanannya" pekik Alesia membelalakkan matanya dengan mulut menganga reflek di mulutnya di tutup dengan kedua tangannya lalu Coki menganggukkan kepalanya

"Iya sayang supaya kita cepat punya anak soalnya aku juga sudah tidak sabar pengin punya anak dari rahim kamu yang menampung benih aku" goda Coki memeluk Alesia dan berbisik ke telinga Alesia

"Tapi Coki" saat Alesia belum menyelesaikan kalimatnya bibirnya sudah di cium oleh Coki cukup lama lalu Coki turun ke leher Alesia dan mencium dengan lembut dan mencupang leher Alesia

"Coki hentikan" pekik Alesia sambil menahan hasrat birahinya

"Sayang aku beri tanda kiss mark di leher kamu biar semua orang tahu kalau kamu sudah ada yang memiliki dan ngga ada yang deketin kamu lagi" jelas Coki panjang lebar berbisik di telinga Alesia sambil Coki memeluk Alesia

"Coki aku mau ke kamar dulu ganti baju" ucap Alesia mencari alasan

"Aku ikut ke kamar kamu sayang" usul Coki sambil terkekeh dan tetap memeluk Alesia karena mendapat jawaban seperti itu Alesia diam dan tidak jadi ke kamar

Airin melepaskan pelukan suaminya dan Ridwan menuruti Airin langsung berganti baju yang tadi sebelum di pakaikan pakaian atau dress yang di beli tadi Ridwan memperhatikaa tubuh Airin tanpa berkedip setelah Airin selesai dia meminta izin ke suaminya untuk pergi ke ruang tamu untuk mengecek Bodyguard suruhannya

"Pah mama mau ke ruang tamu mau ngecek para Bodyguard suruhan mama sudah selesai apa belum" ucap Airin sambil tersenyum ke suaminya sedangkan Ridwan sudah memeluk pinggang Airin

"Nanti juga Alesia manggil mama kalau Bodyguard itu mau pulang" jawab Ridwan lalu mencium leher Airin

"Ingat Alesia juga lagi pacaran pah jadi mungkin ngga mendengar panggilan Bodyguard mama" jelas Airin mencoba melepaskan pelukan Ridwan di pinggangnya Ridwan juga teringat saat dirinya menguping di tembok Alesia dan Coki tidak sadar

"Tapi jangan lama lama mah" gumam Ridwan sambil melepas pelukan di pinggang Airin

"Ih papa sudah besar jangan jadi penakut" goda Airin sambil menoel hidung Ridwan

"Mama yang menyebabkan papa takut karena papa takut kehilangan mama" goda Ridwan tulus sambil memegang pipi Airin

"Iya pah soalnya mama juga takut kehilangan papa jadi papa juga harus takut kehilangan mama ya sudah mama ke ruang tamu dulu pah" jelas Airin panjang lebar lalu melangkah keluar kamar sementara Ridwan terus menatap punggung Airin

Di ruang tamu Criss dan Bella masih senyum senyum sendiri sedangkan Laura hanya bengong dan melamun mendengar kalimat Bella tadi

"Laura masih belum percaya mah pah mendengar kata kata mama tadi" ucap Laura sambil melamun dengan tatapan kosong

"Laura tadi juga sebelumnya mama kayak kamu belum percaya saat papa bilang Coki sedang pacaran sama pacarnya tapi sekarang mama percaya delapan juta persen karena tadi papa kamu telpon Raka dan Raka bilang semuanya dan mama dengar sendiri jawaban Raka langsung karena papa telpon Raka telponnya dalam keadaan loudspeaker" jelas Bella panjang lebar sambil terkekeh dan menatap Laura

"Laura tapi kamu jangan kaget kalau nanti malam kakak kamu Coki agresif ke pacarnya di depan kita" jawab Criss sambil tertawa terbahak bahak

"Oke pah mah nanti Laura akan melihat apakah kak Coki agresif banget ke pacarnya"

balas Laura sambil tersenyum sumringah

"Itu pasti Laura karena Coki di kantor selalu meluk pacarnya padahal di depan umum dan di depan orang banyak apalagi cuma di depan kita" jelas Bella sambil tertawa terbahak bahak

"Papa berani jamin Coki juga akan agresif di depan kita nanti malam mah" imbuh Criss sambil terkekeh melihat Bella

"Hah kak Coki bakalan agresif di depan kita nanti malam" pekik Laura membelalakkan matanya melihat ke Criss dan Bella bergantian sementara Bella dan Criss menganggukkan kepalanya sambil masih dalam keadaan terkekeh

Airin melangkah menuju ruang tamu tapi Airin melihat Alesia dan Coki yang saling tatap menantap tapi tangan Coki tetap memeluk pinggang Alesia sehingga membuat Airin mampir dulu ke mereka

"Mama mau kemana mah ?" tanya Alesia menatap mamanya yang baru datang dari kamar

"Mama mau ke ruang tamu mau ngecek Bodyguard suruhan mama sudah selesai belum tugasnya" jelas Airin sambil mengulum senyum ke arah Alesia dan Coki bergantian

"Mereka sudah menyelesaikan tugasnya tante dan kayaknya mereka sudah pulang" jawab Coki sambil tersenyum ke arah Airin dan tangannya tetap memeluk pinggang Alesia

"Loh koq mereka ngga minta bayaran sama tante" Airin berdecak dan berkacak pinggang

"Mah mereka sudah di bayar oleh Coki" timpal Alesia sambil tersenyum tipis mengingat betapa Coki selalu mebantunya

"Alesia kenapa kamu ngga manggil mama tadi di kamar" pekik Airin menatap tajam ke arah Alesia melihat keadaan mencekam seperti ini Coki langsung menjawab

"Coki yang nyuruh Alesia untuk tidak memanggil mama karena Coki ingin membayar Bodyguard itu pakai uang Coki maafkan Coki kalau lancang" jelas Coki panjang lebar sambil membelai lembut rambut Alesia dan tak lupa tangannya masih di pinggang Alesia

"Coki harusnya tante yang minta maaf ke kamu karena gara gara tante di kamar terlalu lama jadi kamu yang bayar Bodyguard yang tante suruh tadi totalnya berapa Coki biar tante ganti pakai uang tante" pinta Airin sambil memasang ekspresi memelas

"Ngga papa tante itu sudah kewajiban Coki membayar Bodyguard itu karena mereka membawa semua barang belanjaan Alesia sementara Alesia pacar saya dan akan jadi istri saya sebentar lagi jadi wajar Coki bertanggung jawab ke Alesia tante ngga usah ganti rugi ke saya karena itu tugas dan tanggung jawab saya" jelas Coki panjang lebar sambil mengulum senyum menatap Airin dan Alesia bergantian sementara Alesia pipinya berubah merah merona seperti ketiping rebus mendengar jawaban Coki

"Makasih Coki tante sangat bahagia kalau kamu cepat menikah dengan Alesia" ucap Airin tersenyum ke arah Coki

"Mah" saat Alesia belum menyelesaikan kalimatnya Coki langsung menyela kalimatnya

"Sama sama tante iya tante itu juga merupakan keinginan Coki menikahi Alesia secepatnya tapi setelah menikah Coki ingin tinggal di rumah yang sudah di buat Coki sehingga cuma Alesia dan Coki yang menempati rumah itu" jelas Coki tersenyum lebar ke arah Airin lalu Coki mencium pipi Alesia

"Kamu sudah punya rumah sendiri Coki" tanya Alesia terlonjak kaget menatap Coki

"Iya sayang aku sudah punya rumah sendiri sehingga kalau kita sudah menikah kita lansgung tinggal hanya berdua di rumah aku" jawab Coki sambil mengelus pipi Alesia

"Wah hebat kamu Coki masih muda sudah punya rumah sendiri pantesan kata suami tante banyak perempuan yang mengejar kamu mungkin karena kamu CEO muda yang tampan dan kaya raya" jelas Airin tersenyum bangga melihat pacar Alesia yang begitu sempurna Alesia membelalakkan matanya mendengar jawaban Airin

"Tante bisa aja" gumam Coki tersenyum sumringah sambil tangannya tetap memeluk pinggang Alesia

"Coki Alesia tante ke kamar dulu yah" ucap Airin sambil melangkah menuju kamarnya

"Tante saya mau pulang soalnya sudah sore" jawab Coki sambil tetap memeluk pinggang Alesia lalu Alesia menatap Coki sementara Airin menghentikan langkahnya dan berbalik badan

"Coki ini masih belum terlalu sore menurut tante" gumam Airin sambil menatap Coki

"Iya tante tapi pasti saya sudah di tungguin oleh orang tua saya" imbuh Coki sambil berdiri dan menarik tangan Alesia sehingga Alesia ikut berdiri di samping Coki

"Oh kalau orang tua kamu tahu kamu ada di rumah tante juga pasti senang apa perlu tante kabari orang tua kamu kalau kamu ada di sini" jelas Airin panjang lebar sambil terkekeh

"Ngga usah tante soalnya saya juga harus menyiapkan segala keperluan untuk nanti malam supaya tampil beda dari biasanya" jawab Coki sambil mengedipkan mata ke arah Alesia sementara Alesia memicing mata ke Coki mendengar jawaban Coki tadi

"Oke Coki biar tante panggil om dulu di atas" gumam Airin sambil akan melangkah ke kamar

"Ngga usah tante takut ganggu om yang sedang istirahat" ucap Coki tak enak hati kalau mengganggu Ridwan

"Ngga Coki om tadi lagi ngga sibuk tapi tadi malah sedang sibuk minta jatah sama tante" canda Airin terkekeh sambil menatap Coki dan Alesia bergantian Coki terkekeh karena tahu arah pembicaraan Airin sementara Alesia menepuk keningnya lalu Airin melangkah menuju kamarnya