webnovel

Cinta Pandang Pertama

Setelah Ridwan dan Airin pergi ke dapur di ruang tamu tinggal ada Alesia dan Coki yang sedang memulai untuk mengerjakan tugas kuliah Alesia karena orang tua Alesia pergi ke dapur jadi Alesia berkesempatan menjaga jarak duduknya dengan Coki berkali kali Alesia berusaha menggeser tempat duduk supaya agak jauh dari Coki tapi begitu Alesia menggeser tempat duduknya Coki juga ikut menggeser tempat duduknya ke sebelah Alesia dengan jarak dekat begitu seterusnya sampai Alesia terhimpit antara tepi sofa dan Coki hingga Alesia berdiri berniat untuk duduk di sofa depan Coki tapi Coki langsung menarik tangan Alesia dengan kuat sehingga Alesia duduk di pangkuan Coki dan saat Coki memangku Alesia wajah mereka berdua saling berhadapan lama sambil tangan Coki memeluk erat pinggang Alesia saat mereka masih fokus saling tatap menatap dengan jarak dekat tiba tiba Airin dan Ridwan datang dari arah dapur untuk pergi belanja membeli bahan makanan ke super market sehingga Ridwan dan Airin melihat kejadian di depannya yang melihat posisi Coki memangku Alesia dan mereka saling memandang

"Alesia masa kamu duduk di pangkuan Coki kan banyak tempat yang kosong kasihan Coki nanti keberatan" ucap Airin sambil menggoda Alesia sehingga saat Alesia sadar sedang duduk di pangkuan Coki refleks langsung turun dari pangkuan Coki dan duduk di sebelah Coki sambil menundukkan kepala karena malu

"Coki ngga papa koq tante ngga keberatan mungkin tujuan Alesia duduk di pangkuan saya biar saya makin gampang mengajari Alesia" ucap Coki sambil menatap ke arah Airin dalam hati Ciko senang karena dengan kejadian seperti tadi orang tua Alesia jadi makin percaya bahwa Coki dan Alesia sudah pacaran sejak beberapa bulan lalu padahal kenyataanya Coki baru kenal dan baru pacaran sama Alesia tadi itu juga karena kepergok oleh om Ridwan yang melihat Coki dan Alesia mesra mesra itu kesempatan besar buat mengaku bahwa Alesia pacar Coki karena Coki jatuh cinta pandang pertama sama Alesia

"Ng ng gga gitu" ucap Alesia terbata bata sambil menggelengkan kepalanya melihat orang tuanya bergantian tapi saat belum selesai bicara Ridwan langsung memotong kalimat Alesia

"Alesia ternyata papa ngga nyangka kamu pintar bikin baper juga ke Coki pantas saja kalau kamu mau pergi Coki langsung mesra mesraan ke kamu dulu ini sebabnya" cerocos Ridwan sambil tertawa terbahak bahak di ikuti oleh Airin dan Coki yang ikut tertawa terbahak bahak

"Kenapa malah mereka jadi menuduh aku mendekati Coki" gumam Alesia dalam hatinya sendiri

"Gue seneng banget mereka setuju dan percaya dengan hubungan gue sama Alesia tinggal menyiapkan pernikahan sama Alesia" gumam Coki dalam hatinya

"Alesia mama sama papa mau pergi belanja sebentar kamu hati hati di rumah" ucap Airin yang sudah membawa tas dan menatap ke Alesia

"Aku ikut mah" ucap Alesia sambil akan melangkah ke arah Airin lalu Ridwan memotong kalimat Alesia

"Alesia kalau kamu ikut nanti bagaimana nasib pacar kamu" jawab Ridwan sambil mengedipkan mata ke arah Coki

"Tenang aja kalau Alesia ikut saya juga ikut dong om" ucap Coki sambil menggandeng tangan Alesia

"Alesia kamu kan punya tugas kuliah lebih baik kamu kerjakan tugas kuliah kamu" ucap Airin sambil terkekeh melihat kemesraan Alesia dan Coki

"Tapi mah" jawab Alesia sambil menatap wajah Airin dan mencoba menepis tangan Coki

"Sayang emang kamu mau ikut belanja" tanya Coki sambil memeluk pinggang Alesia dan menatap Alesia

"Iya Coki jadi kemanapun mama dan papa pergi pasti Alesia ikut maklum karena dari kecil ngga punya teman kan anak tunggal" ucap Airin terkekeh sambil membenarkan posisi tas yang di pakai Coki jadi tau kalau Alesia sangat dekat dan menyayangi orang tuanya sendiri jadi pasti dia juga menyayangi orang tua Coki

"Tenang aja Alesia sebentar lagi kan aku bakalan nemenin kamu setiap hari biar kamu ngga kesepian" ucap Coki sambil menaik turunkan alisnya menggoda Alesia

"Ngga perlu" jawab Alesia ketus sambil melototkan matanya ke arah Coki

"Alesia lebih baik kamu kerjakan tugas kamu dulu papa sama mama pergi sebentar" ucap Ridwan sambil mulai menggandeng tangan Airin

"Iya Alesia kan ada Coki di rumah jadi kamu ngga kesepian lagi pasti kalian makin mesra karena kita tinggal" jawab Airin terkekeh sambil memicingkan mata ke arah Alesia

"Sayang aku tau pasti kamu juga pengin jalan sama aku dan sama orang tua kamu secara bersamaan kita jalan berempat kan" ucap Coki sebelum mencium pipi Alesia sementara orang tua Alesia tertawa terbahak bahak mendengar ucapan Coki sementara Alesia langsung kaget dan kesal dengan ucapan Coki

Setelah Laura melakukan obrolan dengan Bella mobil yang di kendarai Laura tiba di tempat tujuan yaitu tempat menjual novel sesuai janji Bella hanya menunggu Laura di dalam mobilnya

"Laura kamu jangan nyasar soalnya mama mau di dalam mobil aja ngga ikut ke dalam" ucap Bella sambil memperhatikan Laura yang sedang sibuk mencopot sabuk pengaman

"Tenang mah Laura ngga bakal nyasar koq kalau Laura belum tau arah ke mobil kan Laura bisa nelpon mama dan menyuruh mama masuk ke dalam untuk mencari Laura" jawab Laura menggoda Bella sambil terkekeh melihat ke arah Bella

"Sama aja mama keluar dari mobil dan nemenin kamu belanja dong" ucap Bella sambil cemberut dan memegang kepalanya frustasi

"Mama kalau nemenin Laura kan dari Laura pergi sampai Laura selesai beli novel kalau kayak gitu cuma nyuruh jemput Laura mah jadi beda dengan nemenin beli novel" canda Laura di sertai tawa terbahak bahak sambil turun dari mobilnya

"Tapi mama pengin istirahat di mobil Laura karena kecapean apalagi tadi belanja banyak kalau kamu nyasar mama jadi punya tugas mencari kamu dan terpaksa mama turun ke sana" ucap Bella sambil memutar bola mata malasnya

"Tenang aja Laura ngga bakal nyasar koq mah jadi Laura pergi dulu" ucap Laura sambil melangkah pergi menuju tempat penjualan novel

"Hati hati Laura ada semut lewat di injak" ucap Bella sambil terkekeh mengerjai Laura dan Bella mulai memainkan handphone sambil melepas bosan karena sendirian di mobil sementara Laura memasuki tempat penjualan novel dan mulai menuju ke novel yang di sukai