webnovel

Aku Bahagia Sama Kamu

Setelah menunggu sekitar beberapa puluh menit kalung yang di pesan oleh Coki datang dengan di antar oleh pelayan toko lalu Coki berdiri dan mulai mengecek kalung yang di pesannya

"Ini mas pesanannya sudah jadi semua" ucap pelayan toko perhiasan sambil memberikan kalung yang di pesan Coki

"Alesia aku bahagia sama kamu jadi aku juga bakal buat kamu bahagia sama aku selamanya" monolog Coki sambil melihat nama Alesia dan Coki di kalung yang di pesanannya

"Terima kasih mba" ucap Coki sambil melihat semua kalung yang ada di tangannya

"Sama sama mas" ucap pelayan toko perhiasan

"Berapa total semuanya mba" tanya Coki sambil melihat pelayan toko

"Dua belas juta enam ratus ribu rupiah mas" jawab penjual toko perhiasan sambil menata rapi kalung yang di pesan Coki ke tempatnya lalu Coki mengambil ATM miliknya

"Ini mba" jawab Coki sambil menyodorkan ATM miliknya ke penjual toko perhiasan lalu penjual toko perhiasan menerima ATM milik Coki lalu memberikan kalung yang di pesan Coki yang sudah di bungkus sangat cantik dan mengembalikan ATM milik Coki

Setelah membayar kalung yang di pesan Coki lalu Coki pergi meninggalkan toko perhiasan sambil membawa bungkus kalung ke mobil dan meletakkannya di jok belakang dan Coki langsung melajukan mobilnya ke kantornya

Tak terasa pelajaran kuliah yang di ikuti telah selesai sehingga waktunya istirahat Alesia masih tetap setia di bangkunya Laura hanya menopang kepalanya melihat Alesia sementara Arjuna mendekat ke arah mereka

"Alesia kamu mikirin apa" tanya Arjuna lalu duduk di depan Alesia

"Ngga papa Arjuna kamu ngga marah sama aku bukannya tadi pagi kamu" jawab Alesia sambil menatap ke arah Arjuna saat belum menyelesaikan perkataannya Arjuna langsung menimpali kalimat Alesia

"Aku tadi pagi syok Alesia mendengar katanya kamu sudah punya pacar padahal aku yang selalu deketin kamu tapi belum pernah menerima aku jadi pacar kamu tiba tiba ada laki laki yang bilang kalau dia pacar kamu maafin aku Alesia" ucap Arjuna tulus sambil memegang tangan Alesia lalu Laura menyenggol lengan Alesia

"Iya ngga papa Arjuna" balas Alesia sambil menganggukkan kepalanya dan menatap Arjuna

"Alesia lo mau ke kantin ngga" tanya Laura sambil menatap Alesia

"Ngga Laura soalnya gue masih kenyang" jawab Alesia sambil tersenyum

"Padahal gue laper Alesia" ucap Laura sambil memasang wajah memelas

"Tuh bangku banyak dan meja juga banyak kalau lo mau makan" canda Alesia sambil terkekeh menatap Laura sementara Laura mengerucutkan bibirnya

"Alesia kamu mau makan apa nanti aku pesankan buat kamu" tanya Arjuna sambil menatap Alesia saat Alesia akan menjawab Laura langsung menjawabnya

"Gue pesan nasi goreng" ucap Laura sambil terkekeh

"Perasaan gue yang di tanya bukan lo Laura kasihan masih muda sudah budeg" jawab Alesia sambil tertawa terbahak bahak

"Gue pesenin buat lo tapi kalau lo ngga mau jadinya buat gue" tegas Laura sambil tertawa terbahak bahak

"Alesan aja lo bukannya tadi gue bilang masih kenyang bilang aja lo mau di traktir" dengkus Alesia sambil memutar bola mata malasnya Tanpa mereka sadari Arjuna sudah meninggalkan mereka berdua saat Alesia sibuk menatap laptopnya tiba tiba ada orang yang menyodorkan minuman jus ke depan Alesia lalu Alesia menatap orang yang memberi dan ternyata Arjuna

"Alesia ini buat kamu" ucap Arjuna sambil menyodorkan minuman ke arah Alesia

"Arjuna kapan kamu beli ini" tanya Alesia sambil menunjuk ke arah minuman yang di pegang

"Tadi saat kalian sedang heboh" jelas Arjuna lalu Alesia meminum minuman yang di beri oleh Arjuna

"Makasih Arjuna" ucap Alesia tulus lalu di balas anggukan dan senyuman dari bibir Arjuna

"Arjuna gue koq ngga di beliin masa yang di beliin Alesia doang padahalkan ada dua orang" tegas Laura sambil menatap tajam ke arah Arjuna

"Ya sudah Laura nanti gue beri tenang aja tempat jus nya" ucap Alesia sambil terkekeh Laura menoyor kepala Alesia

"Laura jangan noyor Alesia dong" ucap Arjuna sambil melototkan matanya ke arah Laura sementara Alesia menjulurkan lidahnya ke arah Laura

"Alesia kenapa lo ngga nerima Arjuna jadi pacar lo padahal dia baik banget sama lo" ucap Laura sambil menatap Alesia mendengar kalimat Laura lalu Alesia keselek minuman yang di minum

"Laura lo kan tau sendiri bibir gue sudah ngga perawan" ucap Alesia berbisik ke telinga Laura sedangkan Laura langsung kaget dan mengingat bagaimana keprawanan bibir Alesia di renggut oleh pacarnya

"Laura lo kenapa" tanya Arjuna sambil melambaikan tangan ke arah Laura

"Ngga papa Arjuna" jawab Laura sambil berdiri dan memberi kesempatan Arjuna ngobrol di samping Alesia saat Arjuna akan ngobrol tiba tiba Alesia hanya bercerita tentang Alesia dan Coki

"Laura sebenarnya gue ngga cinta sama pacar gue tapi gimana lagi orang tua gue menjodohkan dengan dia asal lo tau dia agresif banget meluk pinggang gue, meluk bahu gue, mengacak ngacak rambut gue, mencium leher gue, mencium rambut gue, mencium pipi gue, mencium kening gue, bahkan dia mengambil keprawanan bibir gue dengan cara mencium bibir gue menurut lo gue harus gimana supaya pertunangan gue sama dia batal" jelas Alesia sambil menundukkan kepalanya dan akan menatap Laura yang ada di sampingnya ternyata yang di lihat Arjuna beberapa kali Alesia mengucek ngucek matanya untuk membuktikan bahwa Alesia ngga salah lihat tapi hasilnya masih sama melihat Arjuna yang duduk di sebelah Alesia sementara Laura duduk di depan lalu Alesia menepuk jidatnya sendiri karena ngga melihat dulu apa Laura yang di sebelahnya atau bukan

"Arjuna sejak kapan kamu ada di samping aku" tanya Alesia sambil menundukkan kepalanya menahan malu

"Aku sejak tadi ada di sini sejak kamu cerita kalau kamu ngga cinta sama pacar kamu" tegas Arjuna sambil menatap Alesia sementara Alesia memegang rambutnya frustasi

"Arjuna lo jangan cerita ke siapa siapa tentang masalah ini kasihan Alesia" pinta Laura sambil mengatupkan tangan di dadanya lalu Arjuna menganggukkan kepalanya sambil tersenyum ke arah Alesia dan Laura bergantian

"Justru aku bakal membantu Alesia" tegas Arjuna sambil menangkup wajah Alesia

"Emang kamu mau bantu Alesia apa Arjuna" tanya Laura sambil memicingkan mata ke arah Arjuna

"Aku bakalan bilang ke orang tua Alesia kalau aku pacarnya" usul Arjuna sambil menaik turunkan alisnya menatap Alesia

"Tapi Arjuna nanti makin kasihan Alesia kalau orang tuanya percaya sama omonganmu pasti bakalan bikin orang tua Alesia marah ke Alesia" tegas Laura sambil mengeraskan suaranya dan melototkan matanya ke Arjuna

"Ngga papa Laura aku mau menerima tawaran kamu supaya dia membatalkan pertunangannya dengan aku supaya aku bisa membahagiakan orang tua aku dulu" jelas Alesia panjang lebar sambil tersenyum puas

"Tapi ada syaratnya Alesia" pinta Arjuna sambil menatap Alesia

"Syaratnya apa Arjuna" tanya Alesia kepada Arjuna sambil menatap Arjuna

Saat Arjuna akan membalas tiba tiba dosen mata kuliah masuk ke kelas mereka sehingga membuat Arjuna pergi dari hadapan Alesia dan kembali ke duduknya sementara Alesia ingin ke kamar mandi jadi meninggalkan Laura sendirian di kelas kuliah sebenarnya Laura menawarkan diri menemaninya tapi Alesia menolaknya

"Laura gue mau ke toilet dulu" ucap Alesia sambil menatap Laura

"Gue temenin lo Alesia" ucapnya sambil bersiap siap menemani Alesia

"Jangan Laura gue bisa sendiri" pekik Alesia sambil menggelengkan kepalanya Alesia hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban lalu Alesia berdiri menghampiri dosen yang sedang mengisi mata kuliahnya saat sampai di depan dosen Alesia berbicara

"Bu saya mau ke toilet sebentar" ucapnya sambil tersenyum ke arah dosen

"Jangan lama lama Alesia" tegur dosen itu ke Alesia

"Sebentar koq bu" balasnya sambil mulai melangkah meninggalkan kelasnya

Criss di kantor mencoba chat Laura untuk mengajak pulang bareng karena Criss juga ingin Laura membantu mempersiapkan persiapan makan malam saat sudah selesai meeting Criss mengambil handphone miliknya lalu chat Laura

Criss

"Laura nanti pulang bareng papa ucap Criss sambil berjalan menuju tempat duduknya Laura yang mendengar suara handphone nya bergetar langsung mengecek notif nya lalu mengambilnya dan membacanya

Laura

"Laura emang kenapa pah" tanya Laura sambil mengerutkan kening

"Soalnya om Ridwan sekeluarga mau datang makanya papa pulang cepat dan nanti kamu bantuin mama yah'' suruh Criss sambil menyilangkan kedua kakinya

Laura

''Boleh pah emang kak Coki kenapa biasanya dia yang jemput" tanya Laura sambil menopang kepalanya ke meja

Criss

"Ini inisiatif papa buat jemput kamu karena semenjak Coki kerja di kantor papa Coki yang antar jemput kamu papa kan juga pengin sekali kali antar atau jemput kamu kuliah" gumam Criss sambil memijit pelipisnya

Laura

"Oke pah tapi nanti papa yang kabarin ka Coki kalau aku mau di jemput sama papa" tegas Laura sambil tersenyum lebar dan menatap layar handphonenya tanpa kedip karena Laura baru kali ini akan di jemput papanya lagi karena sudah beberapa tahun Laura selalu di jemput Coki

Criss

"Oke nanti biar papa yang bilang ke Coki kalau kamu pulang bareng papa" usul Criss lalu menyenderkan punggungnya ke kursi kerjanya

Laura

"Oke Laura tunggu jemputan papa" ucapnya lalu kembali fokus ke dosen yang sedang menjelaskan mata kuliahnya tiba tiba Alesia masuk ke kelas kuliahnya dan menghampiri dosen yang mengajar

"Terima kasih bu sudah mengizinkan saya ke toilet" gumam Alesia sambil tersenyum sumringah ke dosen yang mengajarnya

"Sama sama Alesia kamu kembali ke tempat dudukmu sekarang" pekik dosen yang ada di depan Alesia

"Baik bu" ucapnya lalu pergi dari hadapan dosennya dan langsung duduk di sebelah Laura

Di rumah Bella sudah mulai menyiapkan hidangan makanan tak henti hentinya Bella tersenyum karena merasa bahagia putranya yang kalau di suruh nikah belum mau dan langsung tapi dengan sendirinya malah meminta mempercepat pertunangan dan pernikahannya dengan pacarnya

"Aku tahu pasti Alesia sangat cantik makanya Coki ngebet pengen cepat nikah sama dia tapi aku kayak familiar dengan namanya" gumam Bella sambil mencincang sayuran

Mobil yang di kendarai Coki sudah sampai di kantornya dan Coki bersiap untuk meeting selanjutnya lalu Coki keluar dari mobilnya melangkah menuju ruang kerjanya setelah sampai Coki langsung membuka pintu ruang kerjanya dan masuk ke ruang kerjanya lalu duduk di tempat duduk kerjanya sambil menyilangkan kakinya Coki tersenyum lebar karena rencana menikahi Alesia sebentar lagi akan terwujud

"Alesia gue yakin lo akan mencintai gue dan gue bakalan buat lo ngelupain semua laki laki termasuk Wiliam" gumam Coki sambil memutarkan kursi kebesaran di kantornya tiba tiba handphone milik Coki berbunyi lalu Coki mengecek siapa yang menelpon tertulis Criss lalu Coki mengangkat telponnya

Criss

"Coki nanti papa yang jemput Laura" ucapnya pertama kali begitu telpon di angkat

Coki

"Tumben papa mau jemput Laura biasanya nyuruh Coki" pekik Coki sambil membuka laptop di depannya

Criss

"Soalnya sudah lama papa ngga jemput Laura lagian nanti malam kan mau acara makan malam sama om Ridwan siapa tau kamu mau beli baju buat nanti malam" usul Criss sambil menatap ke arah jalanan dari atas

Coki

"Tumben papa punya ide cemerlang aku aja belum kepikiran sampai situ apa Laura sudah tau akan di jemput papa" balasnya sambil menutup laptop dan mengecek berkas yang ada di meja

Criss

"Coki kamu baru sadar papa dari dulu memang punya ide briliant Laura sudah tahu tadi papa chat dia" candanya terkekeh sambil bersiap siap untuk menjemput Laura

Coki

"Oke aku nanti belanja baju pah buat di pakai malam ini" tegasnya sambil menanda tangani kontrak kerja

Criss

"Oke Coki papa mau siap siap dulu sekarang soalnya papa juga mau mampir belanja baju" sambil mengambil kunci mobil yang ada di kantong celananya

Coki

"Hati hati pah" ucapnya sambil mengecek berkas yang akan di tanda tangani lalu Coki hanya menggumam langsung mematikan sambungan telponnya lalu Criss berjalan ke parkiran untuk menuju mobilnya dan akan membawanya ke kampus Laura saat Criss sudah sampai di parkiran lalu masuk ke mobilnya dan mulai menyetir mobilnya ke arah kampus Laura

Alesia dan Laura sudah selesai kuliah waktunya untuk pulang mereka berdua berjalan beriringan menuju parkiran sambil bergandengan tangan seperti mau menyebrang jalan padahal mereka di halaman kampus

"Laura gue balik dulu" ucapnya sambil melepas tangan Laura

"Iya Alesia hati hati di jalan jangan ngebut" tegur Laura ke Alesia

"Emang lo kira gue mau balap mobil pakai di ingetin segala" pekik Alesia sambil melototkan matanya

"Kan gue cuma ngingetin lo Alesia" pekik Laura sambil menatap Alesia

"Iya terserah lo deh Laura" ucapnya lalu menuju mobil yang di parkir lalu Alesia masuk ke mobilnya sementara Laura berjalan menuju halaman kuliah saat Laura sedang berdiri di halaman kuliah tiba tiba ada suara yang tak asing di telinganya

"Kamu belum pulang Laura" tanya Wiliam yang ada di belakangnya

"Bel bel belum Wiliam" ucapnya terbata bata karena gugup di tatap Wiliam terus menerus

"Apa mau aku antar Laura" pinta Wiliam sambil memegang bahu Laura dan Laura kaget karena di sentuh laki laki yang di cintainya jantung Laura berdetak lebih kencang

"Ng ng ngga usah Wiliam aku di jemput papa" ucapnya terbata bata karena mendapat serangan bertubi tubi dari Wiliam

"Aku nungguin kamu di sini sampai kamu jemput" jelas Wiliam sambil berdiri di dekat Laura sambil tangannya tetap ada di bahu Laura mobil Criss datang dan Criss melihat Laura di pegang bahunya oleh laki laki Criss mengamati laki laki tersebut lalu Criss turun dari mobilnya langsung memanggil Laura

"Laura" panggil Criss sambil melambaikan tangan ke arah Laura sementara Laura yang melihat papanya sudah menjemput langsung melepaskan tangan Wiliam di pundaknya

"Wi wi wiliam papa aku sudah jemput" ucapnya sambil terbata bata dan menunjuk ke arah Criss berada

"Oke aku pergi ke parkiran sekarang kalau gitu" ucap Wiliam sambil mengacak ngacak rambut Laura sambil tersenyum Laura langsung menundukkan kepalanya karena salah tingkah

"Iya Wiliam" gumam Laura lalu Wiliam pergi meninggalkan Laura sementara Laura menghampiri papanya yang sedang ada di depan mobil

"Tadi siapa Laura" tanya Criss sambil menatap anaknya penuh tanda tanya

"Tadi Wiliam pah teman kuliah Laura" ucapnya sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal

"Ada hubungan apa kamu sama Wiliam" selidik Criss sambil memperhatikan gerak gerik Laura

"Tem tem teman kuliah pah" gumam Laura sambil terbata bata

"Kalau hanya teman koq dia meluk bahu kamu dan mengacak ngacak rambut kamu" tanya Criss sambil menatap Laura penuh curiga sementara Laura pipinya langsung merah seperti kepiting rebus

"Pasti kamu ada hubungan spesial sama dia" tegas Criss sambil tersenyum ke arah Laura sementara Laura menutup mukanya dengan kedua tangannya

"Cepat pulang Laura lapar pah" tegas Laura lalu melangkah ke dalam mobil sementara Criss ikut masuk ke dalam mobil dan pertanyaannya tanpa sengaja sudah di jawab Laura