Hari ini Hening udah siap mau pergi kesekolah sama Bayu dan Nur. Seperti biasa teman rasa saudaranya itu sudah tiba untuk menjemputnya. Tapi sialnya, dia harus menghadapi empat pria yang sibuk minta ikut. Siapa lagi kalau bukan teman Dipta.
"Ngapain ikut? Aku gak lama, kelen dirumah ajalah ntah main apa gitu," ucap Hening kesal, udah setengah jam dia telat ngehadapi pemuda-pemuda gila ini.
"Kan kami mau liat kayak mana sekolah tercinta kalian." Ujar Nail, pokoknya dia ngotot mau ikut.
Hening mendengus, "buat apa? Gak sebesar sekolah kalian. Udah, duduk diam dirumah!" Ketus Hening.
"Hening udah, biarin aja kalau mereka mau ikut," ucap Bayu, lama-lama mereka gak pergi. Hari semakin siang, dan dia harus pergi ke ladang.
"Gak bisa, nanti yang ada heboh satu kampung kalau mereka ikut."
Dia dari kemarin sengaja gak bawa teman-temannya keliling desa dan lebih memilih bermain di dekat sungai biar gak heboh. Bukan apa, pasti nanti banyak pertanyaan-pertanyaan aneh dan gak bermutu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com