webnovel

Siapa yang Lebih Dulu Cari Perkara (Bagian 2)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Emosi Feng Meiyun memuncak seketika begitu mendengar perkataan Gu Qingjiu, "Menggelikan? Maksudmu aku menggelikan? Gu Qingjiu jaga bicaramu ya!" katanya. Namun ketika ia menoleh, ia cukup terkejut melihat ekspresi wajah Gu Qingjiu. Tatapan matanya begitu mencekam dan mengerikan, bagaikan tatapan mata seorang pembunuh berdarah dingin yang tidak takut apapun.

Kehidupannya yang dahulu memang mengubah Gu Qingjiu, mau tidak mau ia telah menjadi seseorang yang kejam, dan tidak takut akan apapun jika dibutuhkan. Kalau tidak seperti itu, bagaimana mungkin ia dapat bertahan di dalam penjara yang orang-orangnya berdarah dingin seperti itu.

Orang-orang seperti Feng Meiyun biasanya akan mundur, apabila menemui orang yang memiliki hawa lebih seram daripada dirinya. Contohnya seperti Gu Qingjiu saat ini.

Yu Bao'er sendiri tidak menyangka, bahwa Gu Qingjiu akan melabrak Feng Meiyun seperti sekarang ini. Ia hanya menatap Gu Qingjiu dengan penuh rasa bingung dan terkejut, seolah-olah sedang melihat hantu. Begitu pula Jiang Yu yang berada di sebelahnya. Ia sama sekali tidak menyangka akan melihat Gu Qingjiu dengan ekspresi seperti saat ini. Begitu menyeramkan dan berbeda dengan Gu Qingjiu yang biasanya.

"Bukannya aku yang harus menjaga bicaraku, tapi justru kamu yang harus jaga mulutmu." kata Gu Qingjiu setelah itu. Setiap kata yang terucap, sebenarnya begitu pelan dan sama sekali tidak membentak. Hanya saja, entah apa yang merasukinya, sehingga setiap perkataannya membuat orang akan merinding saat mendengarnya.

Sekarang Feng Meiyun mengerti, bahwa pada dasarnya Gu Qingjiu bukanlah tipe orang yang mudah di bully. Sesaat, rasa takut menjalari tubuh Feng Meiyun, ia mulai merasa kalah hawa dari Gu Qingjiu. Dengan susah payah ia mengumpulkan keberaniannya, menaikkan sedikit ujung dagunya, dan dengan hati-hati ia berkata, "Memangnya aku bicara apa? Aku tidak ada bicara apa-apa kok!"

Semakin Feng Meiyun membuka mulut, semakin terasa bahwa nada bicaranya mengandung rasa takut terhadap Gu Qingjiu. Tanpa sadar, ia melangkahkan kaki mundur selangkah menjauh dari Gu Qingjiu.

"Qingjiu, sudahlah. Yunyun sudah tahu kok kalau tadi dia salah bicara. Sudah ya!" Terdengar seseorang berusaha menengahi mereka. Kemudian, Gu Qingjiu menoleh ke arah Jiang Yu dan menatapnya sesaat. 

Seketika pandangan mata Gu Qingjiu kembali seperti sedia kala, kini ia telah menjadi Gu Qingjiu yang terlihat lemah seperti sebelumnya. Kemudian, ia membalikkan badan, dan kembali membereskan tempat tidurnya.

Jiang Yu yang melihat perubahan ekspresi Gu Qingjiu yang begitu drastis dalam waktu yang sangat singkat ini, cukup membuatnya merasa terkejut, Gadis yang satu ini bukan gadis biasa! Batinnya. Kemudian, ia kembali menoleh ke arah Feng Meiyun. Dilihatnya, sekarang gadis itu sedang menunduk dengan kedua mata yang menatap ke lantai. Sangat terlihat di wajahnya, bahwa ia sedang ketakutan saat ini.

Gu Qingjiu jelas-jelas sama sekali tidak terlihat seperti tipe gadis yang menakutkan dan mengintimidasi. Bagaimana mungkin Feng Meiyun yang merupakan gadis tukang bully di sekolah, dibuat ketakutan seperti ini olehnya? Batin Jiang Yu keheranan.

Disaat Jiang Yu masih dalam lamunannya, tiba-tiba Yu Bao'er mendatangi Feng Meiyun. Sambil menunjuk tepat di depan wajahnya, kemudian ia berkata, "Heh! Lain kali jaga itu mulut!" gertaknya.

Mendengar perkataan seperti ini, Jiang Yu tidak tahu baiknya harus menjawab apa, apalagi Feng Meiyun sudah tidak berani menjawab, dan hanya terdiam mendengar perkataan Yu Bao'er itu.

Lalu, Yu Bao'er mendekati Gu Qingjiu dan membantunya memasang seprai, sambil tertawa kemudian ia berkata, "Qingjiu, dulunya di sekolah kamu ketua geng ya? Hahaha" Ia mengira, kalau di sekolah Gu Qingjiu yang dulu, gadis itu juga sama dengan Feng Meiyun yang suka membully murid yang terlihat lemah.

Dengan suara yang sangat pelan, Gu Qingjiu pun berkata, "Cuma murid biasa." Jawabnya. Mendengar jawaban Gu Qingjiu, Yu Bao'er segera menyetujuinya. "Hmm... Kalau lihat penampilanmu yang sekarang ini, iya juga sih." Sahutnya.

Sesungguhnya, kalau dilihat dari penampilan luar, Gu Qingjiu terlihat seperti anak baik-baik yang penurut dan pendiam. Sama sekali tidak terlihat sebagai seorang gadis yang suka membully orang lain. Namun dari kejadian barusan, Yu Bao'er merasa bahwa teman sekamarnya ini membawa suatu cerita pada masa lalunya. Kalau tidak, bagaimana mungkin orang seperti Feng Meiyun dapat dibuat mati kutu seperti sekarang ini. Bukankah, pasti dulunya banyak teman sekolah yang merasa takut terhadap Feng Meiyun? Saking takutnya sampai-sampai tidak berani menatap mata gadis itu? Sama seperti saat ini, Feng Meiyun yang tidak berani menatap mata Gu Qingjiu! batinnya.

"Cepat mandi lalu cepat tidur. Besok pagi jam 5.30 kan sudah harus berkumpul." Kata Gu Qingjiu mengingatkan Yu Bao'er.

Yu Bao'er seketika teringat akan hari esok, yang mana ia harus bangun pagi-pagi sekali untuk berkumpul di lapangan latihan, "Aduh! Bangun jam segitu benar-benar menyiksa tahu tidak? Ini musim dingin, lho! Bagaimana mau bangun pagi, coba?" rengek Yu Bao'er. Akan tetapi beberapa detik kemudian, ia teringat akan sesuatu, "Eh, tapi tidak apa-apa, deh! Demi instruktur kepala, aku pasti bisa bangun pagi!" ucapnya penuh semangat. Gu Qingjiu yang mendengar hal itu, hanya dapat terdiam sambil menggelengkan kepala melihat kelakuan teman sekamarnya...