webnovel

Si Gendut

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Lalu, terdengar suara Xie Yuning yang tidak mau kalah, ia langsung membalas perkataan Zhong Xiaoxiao, "Apa urusannya denganmu?!" tanyanya.

Zhong Xiaoxiao dan Xie Yuning memang murid yang mencolok, yang satu merupakan ketua kelas, dan yang satunya lagi merupakan anggota komite sekolah, nilai mereka pun sama-sama bagusnya. Belum lagi, keduanya sama-sama memiliki paras yang cantik, tidak jarang orang di sekitar mereka membanding-bandingkan keduanya. Persaingan antar keduanya terus berlanjut, namun tidak pernah sekalipun mereka terlihat bersitegang seperti pada saat ini.

"Memang tidak ada urusannya denganku, tapi orang mau ikut pelatihan militer atau tidak, urusannya apa sama kamu?" tanya Zhong Xiaoxiao. Perkataannya ini, terdengar begitu menantang dan menyinggung perasaan orang yang mendengarnya. Kurang lebih sama dengan nada bicara Gu Qingjiu kemarin yang menyulut amarahnya, pada waktu berbicara di telepon dengannya kemarin.

Melihat Zhong Xiaoxiao dan Xie Yuning menggunakan nada tinggi, membuat teman-teman yang lain pun segera berusaha untuk menenangkan keduanya. "Sudah jangan ribut, pelajaran sudah mau dimulai. Masa masih mau ribut saja?" sahut salah satu dari para gadis itu.

"Masa hanya karena Gu Qingjiu kalian ribut seperti ini? Memangnya dia siapa, sampai-sampai dia layak untuk kalian ributkan?" kata gadis yang lainnya.

"Sudah, tenang semua! Jangan emosi lagi!" imbuh gadis yang lain.

Semuanya adalah teman sekelasnya, namun bisa-bisanya pada waktu menenangkan dua orang gadis populer yang sedang bertengkar. Mereka masih saja sempat menghina Gu Qingjiu, di setiap perkataan yang mereka lontarkan.

Hal itu membuat Gu Qingjiu hanya tersenyum kecil, membuatnya teringat di kehidupan yang dulu, saat ia juga mengalami banyak situasi seperti ini. Bahkan dibandingkan dengan mulut teman-teman sekelasnya, di keluarga Yu dulu, hinaan-hinaan yang dilontarkan padanya jauh lebih menusuk. Jadi, ia sudah terbiasa mendengar hal-hal seperti ini, dan sudah cukup kebal karenanya.

Lalu, Gu Qingjiu melanjutkan merapikan buku-buku pelajarannya, ia sama sekali tidak peduli akan keributan di sekitarnya. Yaitu, gadis-gadis yang bermuka tebal dan suka menghina, belum lagi Xie Yuning yang dipermalukan oleh perkataan Zhong Xiaoxiao. Pasti aku akan semakin dibenci! batinnya. 

Namun pada dasarnya, Gu Qingjiu sama sekali tidak mengambil pusing akan semua hal itu. Setelah melewati hari ini, ia akan segera membereskan semua barang-barangnya dan pulang kerumah. Ia tidak tinggal di asrama sekolah, jadi barang-barangnya yang tersisa hanyalah buku-buku pelajarannya saja.

Sebenarnya, Gu Qingjiu yang sekarang tidak sama dengan Gu Qingjiu yang dulu, karena ia yang sekarang, dapat mengikuti tes perguruan tinggi, dan masuk ke perguruan tinggi yang cukup terkenal. Karena di kehidupannya yang dahulu, ketika ia kembali ke rumah keluarga Yu, mereka memaksanya untuk belajar pelajaran-pelajaran perguruan tinggi. 

Hal ini disebabkan oleh orang-orang, yang sudah membicarakan tentang pendidikan Gu Qingjiu yang hanya sebatas SMA saja. Sebenarnya, dirinya yang dulu pernah mengikuti ujian salah satu perguruan tinggi yang lumayan terkenal, dan lulus dengan nilai yang cukup baik. Hanya dalam waktu 2 tahun ia kembali ke keluarga Yu, ia dapat mendapatkan gelar dari salah satu perguruan tinggi tersebut. Hal ini menunjukkan, bahwa sebenarnya ia bukan seseorang yang bodoh, asal mau berusaha dengan keras, ia pasti berhasil.

Terlebih lagi Gu Qingjiu yang sekarang, kembali hidup dengan ingatan masa lalu yang ia miliki. Kalau bukan urusannya karena keluarga Yu, ia juga tidak akan membuat keputusan untuk ikut pelatihan militer. Kemudian, ia memikul ranselnya untuk berjalan pulang ke rumah, ia terlihat berjalan di tengah kerumunan orang yang berlalu lalang. Namun tidak disangka, baru setengah perjalanan ia melihat mobil Jeep yang hampir menabraknya kemarin.

Mungkin lebih tepatnya, bukan Gu Qingjiu yang terlebih dahulu melihat mobil jeep itu, melainkan ketika ia sedang berjalan, tiba-tiba ada suara yang memanggil dirinya, "Hei. Halo. Anak muda. Hei gendut!" katanya.

Mendengar panggilan anak muda itu, membuat Gu Qingjiu tidak bergeming, karena setelah mendengar kata gendut, secara otomatis badannya langsung menoleh ke arah suara tersebut. Dirinya yang sekarang memang sedikit tembem dan agak berisi, namun hal ini yang membuatnya sensitif dengan kata 'gendut'. Ternyata, sumber suara itu adalah dari pengemudi Jeep berambut abu-abu yang hampir menabraknya kemarin.

Lelaki itu melihat Gu Qingjiu menoleh dengan ekspresi yang agak kesal, lalu dengan cepat ia berkata, "Aku kan tidak tahu namamu! Kemarin itu, kamu baik-baik saja, kan? Aku membuatmu terkejut ya."

Ternyata, lelaki itu masih punya hati nurani, karena ia masih mengingat kejadian kemarin dan mengingat kalau Gu Qingjiu yang nyaris ditabraknya. Membuat Gu Qingjiu memperhatikan wajah lelaki itu, namun mengenai lelaki itu, sebenarnya ia sama sekali tidak memiliki perasaan apa-apa. Dengan datar, ia hanya mengucapkan sepenggal kalimat, "Aku tidak apa-apa." Lalu kembali berjalan meninggalkan lelaki tersebut.

Namun, Huo Yingcheng dengan cepat segera memanggilnya, "Hei! Heiii!"

Melihat Gu Qingjiu tidak memperdulikannya, hampir saja membuat Huo Yingcheng sekali lagi memanggilnya 'gendut'. Namun, dengan cepat dan datar ia langsung menoleh lagi, "Namaku Gu Qingjiu!" katanya...