webnovel

Perlakuan Khusus

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Walaupun mereka berbicara dengan suara yang kecil, namun Chen Haoyang tetap saja dapat mendengar bisik-bisik mereka. Lalu, ketika terdengar ada suara ribut-ribut, ia segera menoleh dan menatap tajam ke arah para gadis itu, "Ribut-ribut apa ini?" tegurnya kemudian. Hal itu membuat sekelompok taruna itu tiba-tiba hening dengan seketika. Tidak ada seorangpun yang berani membuka mulut, begitu juga dengan Yu Bao'er, yang walaupun memiliki latar belakang keluarga yang kuat, namun ia juga ikut terdiam dan menundukkan kepalanya.

Latar belakang keluarganya memang urusan tersendiri, namun membuat keributan dan menentang seniornya adalah urusan lain lagi. Kalau Yu Bao'er sampai membuat keributan dengan seniornya itu, kakak laki-lakinya pasti akan menghabisinya. Lalu, para taruna-taruna itu kembali diam dan tertib dalam barisan. Setibanya di tempat mengambil barang, mereka dengan segera mengambil barang bawaan masing-masing, dan langsung berjalan menuju asrama dengan komando dari Chen Haoyang.

Untuk pergi ke gedung asrama, pasti akan melewati gedung kantin, yaitu gedung bertingkat 3 lantai, dan itu cukup luas dan besar. Lantai 2 gedung itu menggunakan kaca transparan, jadi dapat terlihat dari luar bahwa lantai 2 gedung kantin itu sangat berbeda dengan lantai 1. Di lantai 2, terlihat ruangan kantin dengan suasana yang berkelas dan elit.

Saat ini, terlihat banyak orang berada di kantin, entah itu para taruna baru ataupun senior-senior yang sedang beristirahat. Mereka semua terlihat mengenakan pakaian seragam militer mereka. Tampak jumlah tentara wanita jauh lebih sedikit, dibandingkan dengan tentara pria. Setiap orang terlihat berbaris rapi, dengan badan tegap sedang mengantri untuk mengambil makanan. Pemandangan seperti ini, sungguh tidak terlihat seperti di kantin sekolah.

Ketika berjalan melewati kantin, tercium bau wangi makanan yang begitu harum dan menggoda. Bau sedap ini membuat Gu Qingjiu dan yang lainnya merasakan kelaparan yang luar biasa, dan itu langsung melanda perut mereka. Tanpa sadar, air liur Gu Qingjiu seakan hampir menetes karena menahan lapar.

Begitu juga Chen Haoyang, kemudian ia terlebih dahulu harus menyelesaikan tugasnya mengantar para taruna baru untuk menuju ke asrama mereka. Bertanggung jawab atas taruna baru memang seperti ini, di hari pertama pasti merupakan hari yang paling melelahkan, karena banyak hal yang harus dilakukan dan dijelaskan. Untungnya, hari-hari berikutnya tidak sesibuk hari pertama.

Saking laparnya, dengan tidak sadar Gu Qingjiu menoleh ke arah kantin tersebut. Tidak sengaja, ia melihat seseorang yang tampak begitu familiar bagi dirinya di lantai 2 kantin tersebut. Ia melihat pengendara mobil Jeep, yang tidak sengaja hampir menabraknya di pinggir jalan waktu itu. Rambutnya yang di cat warna perak, sungguh-sungguh menarik perhatian.

Tidak disangka, orang itu juga merupakan salah satu anggota militer, hal itu membuat Gu Qingjiu tidak habis pikir, Bagaimana mungkin pria itu mengenakan pakaian militer lengkap, namun warna rambut dan model rambutnya sama sekali tidak mengikuti standar yang ada? Bukannya laki-laki diwajibkan untuk mencukur pendek rambutnya? Gumamnya di dalam hati.

"Kamu lagi lihat apa, sih?" tanya Yu Bao'er.

Gadis itu kemudian menatap ke arah mata Gu Qingjiu memandang, lalu dilihatnya seorang pria dengan gaya rambut dengan cukuran tipis di bagian samping, dan rambut bagian atas dibiarkan agak panjang lalu di-styling dengan belahan menyamping. Rambutnya yang tampak keren itu, setelah itu di cat berwarna perak abu-abu. Lalu, Yu Bao'er langsung merasa tidak terima dengan apa yang dilihatnya itu. Dengan segera, kemudian ia protes pada Chen Haoyang, "Senior, kenapa orang itu boleh memiliki warna rambut seperti itu?" katanya sambil menunjuk ke arah pria itu.

Mendengar pertanyaan Yu Bao'er, Chen Haoyang langsung menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Yu Bao'er. Ia cukup terkejut melihatnya, karena ia tidak mengenali siapa orang tersebut. Namun dalam kondisi seperti ini, sebagai senior ia harus tetap dapat mengontrol kondisi agar tetap kondusif. Dengan datar dan dingin kemudian ia menjawab, "Dilarang mencampuri urusan orang lain!"

Mendengar jawaban Chen Haoyang, membuat Yu Bao'er semakin merasa tidak terima dan menggerutu di dalam hati. Bagaimana bisa pria itu dapat mengenakan seragam militer dengan rambut yang seperti itu, dia pasti bukan orang biasa! Gerutunya dengan kesal.

Peraturan di militer sudah sangat jelas, bahkan tidak perlu melihat apapun jabatannya, karena semuanya harus mengikuti aturan yang ada. Yaitu, rambut harus dipotong pendek dan rapi. Tetapi kenapa orang ini bisa mengenakan seragam militer dengan rambut seperti itu? Batin Chen Haoyang tidak mengerti. Akan tetapi, terlebih dahulu ia melanjutkan tugasnya, mengantar para taruna baru itu ke asrama mereka. 

Dari lantai atas, Huo Yingcheng tampak menengok ke luar dari jendela, hal itu membuat pupil matanya tiba-tiba membesar, "Eh! Si Gendut!" sebutnya kemudian. 

Huo Yingcheng hampir saja tidak mengenali Gu Qingjiu, karena dengan potongan rambut yang baru, gadis itu tampak berbeda. Untung saja, masih teringat jelas akan ingatannya ketika bertemu dengan gadis itu di jalanan. Ia teringat akan nama gadis itu, Namanya Gu Qingjiu. Bukan si Gendut! Eh, Si Gendut ikut pelatihan militer? Kebetulan sekali? Apa ini yang dinamakan takdir? batinnya. Dirinya belum selesai terheran-heran akan keberadaan Gu Qingjiu, namun tiba-tiba terdengar suara yang dingin dan datar dari sebelahnya.

"Jadi, kapan kamu mau mengecat kembali rambutmu? Aku tidak mau sampai ada panggilan dari atasan yang menegurku karena warna rambutmu itu!" tegur suara itu...