webnovel

Peraturan Terpenting di Militer (1)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Di sebelah Gu Qingjiu, duduk seorang gadis yang terlihat sedang mengunyah permen karet. Karena melihatnya begitu rapuh dan cengeng, gadis itu tiba-tiba tidak tahan untuk menertawakannya, "Buat apa menangis sih? Cuma ikut pelatihan militer saja. Lagi pula hanya 3 bulan! Kenapa menangisnya sampai sesedih itu?" tanyanya.

Gadis itu terlihat mengenakan sebuah mantel jaring-jaring yang begitu modis, terlihat celananya adalah celana jeans robek-robek yang sedang naik daun belakangan ini. Di musim yang begitu dingin seperti sekarang ini, gadis itu sungguh terlihat salah kostum dan akan segera membeku mengenakan celana seperti itu. Rambutnya yang panjang tergerai, memperlihatkan ujung rambutnya yang di ombre berwarna-warni bagai pelangi. Mulutnya mengunyah permen karet dengan santainya, sungguh terlihat mengintimidasi seperti gadis-gadis tukang bully di sekolah Gu Qingjiu yang dulu. Wajah yang mungil dan kulit yang terlihat putih mulus, cukup menambah kesan cantik di wajah gadis itu. Kira-kira dibandingkan dengan wajah Gu Qingjiu hampir sama mungilnya.

Setelah ibunya sudah tidak lagi terlihat, perasaan Gu Qingjiu langsung seketika berubah. Ia kembali menjadi seorang gadis yang begitu dingin, dan juga tidak pandai untuk bersosialisasi dengan orang di sekitarnya. Mendengar perkataan gadis di sebelahnya itu, membuatnya hanya menundukkan kepala, dan memegang kalung jimat yang diberikan ibunya. Kalung itu baru saja diberikan ibunya padanya sebelum berangkat tadi, ibunya berharap bahwa kalung jimat itu dapat melindunginya dari marabahaya di luar sana.

Baru saja gadis itu melihat Gu Qingjiu bersedih sambil menatap ke jendela, namun begitu mendengar dirinya berbicara. Saat ini Gu Qingjiu langsung menundukkan kepala, sambil memegangi kalung jimatnya itu dengan ekspresi yang sangat datar dan dingin. Yu Bao'er merasa, perubahan ekspresi Gu Qingjiu yang sangat cepat itu, menurutnya sangat menarik.

"Woi! Kok diam saja sih?" kata Yu Bao'er, ia kembali mencoba untuk berbicara pada Gu Qingjiu. Akan tetapi, Gu Qingjiu hanya menoleh sekilas ke arahnya, dan menatapnya dengan tatapan yang datar dan begitu dingin. "Kamu ini patung ya? Diajak bicara kok diam saja!" makinya pada Gu Qingjiu. Lalu, ia mengambil selembar tisu dan membuang permen karet yang dikunyahnya ke atas tisu tersebut.

Orang-orang lain yang berada di dalam bus itu, cukup terheran-heran melihat Yu Bao'er. Peraturan di tempat pelatihan militer begitu ketat, semuanya tahu bahwa begitu sampai di sana, rambut mereka akan dipotong pendek dan rapi, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tetapi gadis yang satu ini, ia malah mengeriting rambutnya dan mengecat rambutnya seperti warna pelangi. 

Sungguh-sungguh tipe pembuat onar sejati! Entah bagaimana caranya, dia dapat diterima menjadi tentara?! Batin orang-orang di dalam bus tersebut.

Yu Bao'er sama sekali tidak menghiraukan, pandangan-pandangan mata yang mengarah padanya, sama persis dengan yang dilakukan Gu Qingjiu terhadap dirinya. Ketika lagi-lagi melihat Gu Qingjiu yang tidak menghiraukan dirinya, kemudian ia menyenggol tangan Gu Qingjiu dengan keras, "Heh! Kamu ini idiot ya! Diajak bicara kok diam aja, sih!" katanya. 

Gu Qingjiu akhirnya kehilangan kesabarannya, lalu ia semakin merapat ke arah jendela sambil berkata, "Tidak ada yang perlu dijawab." katanya. Begitu datar dan singkat, bagaikan sebuah gigitan nyamuk yang tidak gatal dan tidak sakit.

Yu Bao'er terlihat tidak senang, ketika mendengar jawaban Gu Qingjiu, "Maksudmu apa tidak perlu dijawab?!" katanya sambil memperhatikan wajah Gu Qingjiu. Kulitnya putih banget! Bahkan lebih putih dariku! Batinnya. 

Sedari kecil hingga kini, Yu Bao'er terbiasa mendengar banyak pujian, yang dilontarkan untuknya. Akan tetapi, setelah bertemu Gu Qingjiu hari ini, ia baru mengerti bahwa di atas langit masih ada langit. Walaupun Gu Qingjiu sedikit gemuk, namun kulitnya benar-benar sungguh mulus dan putih. Belum lagi, wajahnya yang terlihat chubby membuatnya terlihat menggemaskan. Entah bagaimana rasanya kalau pipi yang putih itu dicubit sedikit… batinnya lagi. Ia lalu menelan air liurnya sendiri, seolah-olah ia tersadar akan pikirannya yang mulai aneh itu.

"Semuanya, di mohon perhatiannya. Coba semua lihat kemari!" Tiba-tiba terdengar suara yang cukup keras dari tempat duduk paling depan di belakang supir bus. Lalu, terlihat seorang pria anggota militer, yang lengkap dengan seragam militernya itu berdiri tegap sambil menepukkan tangannya, berusaha untuk menarik perhatian seluruh murid yang berada di dalam bus tersebut.

"Tempat yang akan kita tuju ini adalah area militer Angkatan Darat kota Dayi yang merupakan tempat pelatihan militer resimen ke-79 Divisi ke-3 dekat wilayah militer. Nantinya, kalian akan mengikuti masa percobaan selama 3 bulan. Setelah 3 bulan, akan ada penilaian yang akan menentukan takdir kalian kedepannya. Jadi, dengarkan baik-baik apa yang akan saya katakan. Jangan menganggap bahwa tempat pelatihan militer ini sebagai tempat sembarangan, sehingga kalian dapat berbuat sesuka hati kalian. Ada satu peraturan utama di tempat ini, yaitu harus patuh terhadap senior!" ucapnya dengan tegas...