webnovel

Pembagian Kamar Asrama

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Waktu sudah menunjukkan malam hari, ketika sekelompok taruna baru telah selesai di potong rambutnya. Total seluruh taruna baru gelombang ini adalah sebanyak 31 orang, setiap taruna yang sudah selesai, diharuskan menunggu semuanya hingga selesai juga. Yang lebih kejamnya lagi, mereka sudah tidak boleh menggunakan ponsel begitu turun dari bus tadi. Ponsel setiap orang telah disita, dan akan dikembalikan hanya pada saat akhir pekan saja, jadi dapat dibayangkan entah betapa bosannya mereka saat ini.

Yu Bao'er telah selesai lebih dulu dibanding Gu Qingjiu, kemudian ia menunggu Gu Qingjiu dan yang lainnya selesai. Kemudian, ia merasa kelaparan hingga terasa seperti hampir pingsan.

Setelah semua selesai mendapatkan potongan rambut yang baru, Chen Haoyang memanggil semua taruna untuk berkumpul. Yu Bao'er kemudian menyenggol lengan Gu Qingjiu sambil menyeringai, "Aku lapar sekali sampai mau mati rasanya, aku balik ke asrama duluan, deh ya." katanya sambil memegangi perutnya. 

"Pelatihannya kan belum selesai. Kalau lapar, tahan dulu lah." jawab Gu Qingjiu. Sebenarnya, bukan hanya Yu Bao'er yang merasa kelaparan, dirinya juga merasa seperti mau pingsan karena menahan lapar.

Melihat dari bentuk badannya saja sudah terlihat, kalau Gu Qingjiu bukan tipe orang yang dapat menahan lapar. Belum lagi, kedua orangtuanya selalu memberinya makanan yang berlimpah. Setiap tiba waktunya untuk makan, pasti ibunya telah menyediakan makanan yang lezat dan bergizi untuk disantapnya. Hal ini membuat porsi makannya termasuk lebih banyak, dibandingkan dengan perempuan pada umumnya. 

Saat ini, mungkin Gu Qingjiu lebih kelaparan dibanding Yu Bao'er, hanya saja ia masih dapat menahan diri untuk tetap diam. Mendengarnya bersuara, hal itu membuat Yu Bao'er merasa begitu aneh. Karena jarang-jarang, kalau Gu Qingjiu mau menanggapinya. Hanya saja, tiba-tiba kembali terdengar suara Chen Haoyang memberi komando untuk berkumpul, hal ini membuatnya tidak melanjutkan pembicaraan lagi.

"Buat barisan perempuan sendiri, laki-laki sendiri! Sekarang, semuanya tetap dalam barisan, dan ikuti saya! Masing-masing dapat mengambil seragam, lalu kembali ke asrama untuk berganti pakaian. Mulai saat ini, kalau tidak ada kondisi khusus, di dalam tempat pelatihan militer, diwajibkan untuk selalu memakai seragam militer! Kalau tidak ingin memakai seragam, itu artinya kalian tidak ingin berada di tempat pelatihan militer ini lagi! Konsekuensinya dapat kalian pikirkan sendiri!" kata Chen Haoyang dengan tegas.

Cara bicara Chen Haoyang memang selalu terdengar agak keras dan tegas. Padahal sebaliknya, sifat pria itu sebenarnya adalah orang yang baik dan lembut. Oleh karena itu dapat ditebak, jika nantinya ketika para taruna-taruna baru itu sudah lebih berpengalaman kelak. Pasti akan lebih susah untuk diatur, dan mereka tidak mau lagi mendengarkan kata-katanya. Bagaimanapun juga, Gu Qingjiu tetap dengan serius mendengarkan perkataan seniornya itu, dan ia menyadari akan hal itu.

Ketika masih berada di bus tadi, Gu Qingjiu sama sekali tidak mencolok dan tampak biasa saja. Akan tetapi, setelah mendapatkan gaya rambut baru yang lebih rapi dan menonjolkan wajah mungilnya, ia sungguh tampak berbeda. Belum lagi sikapnya yang serius ketika mendengarkan arahan yang diberikan, membuat Chen Haoyang sangat menghargainya.

Jika dibandingkan dengan sikap taruna-taruna yang lain, sangat terlihat bahwa Gu Qingjiu adalah seseorang yang mendengarkan dengan serius, terhadap apa yang diajarkan kepadanya. Dari sikap dan gerak-gerik tubuhnya, serta pandangan matanya itu, sungguh mencerminkan keseriusan hatinya. Hal ini, membuat seniornya itu lebih menghargai Gu Qingjiu lagi, dibandingkan dengan taruna lainnya yang terlihat tidak serius dan tampak bermain-main.

Karena seseorang yang dengan serius mendengarkan orang lain yang sedang berbicara, biasanya ia bukanlah orang yang haus akan pujian. Walau begitu, tidak peduli di mana saja, ia pasti akan menuai banyak pujian dari orang-orang di sekelilingnya.

Setelah Chen Haoyang selesai berbicara, ia mengarahkan para taruna baru untuk pergi ke gedung asrama mereka. Asrama militer, sebenarnya tampak tidak ada bedanya dengan asrama-asrama sekolah yang lainnya. Yang berbeda, hanyalah di peraturan asrama, salah satunya adalah apabila di asrama militer, penggunaan air sangat dibatasi dan harus berhemat. Namun, tentunya cukup untuk setiap kamar yang memiliki kamar mandi yang terpisah.

Pembagian kamar asrama dilakukan berdasarkan urutan barisan yang ada, jadi setiap 4 orang akan ditempatkan di dalam 1 kamar yang sama, dan taruna perempuan jumlahnya ada 11 orang. Kemudian, Yu Bao'er mulai menghitung berdasarkan urutan barisan yang ada, lalu ia menyadari kalau kemungkinan ia akan mendapatkan kamar yang berbeda dengan Gu Qingjiu. Saat itu, kebetulan Chen Haoyang terlebih dahulu sedang membagi kamar asrama taruna laki-laki. Jadi, ia segera memanfaatkan keadaan itu, dan segera menarik Gu Qingjiu ke belakang gadis yang ada di sebelahnya.

Kebetulan tinggi keduanya tidak jauh berbeda, sehingga Chen Haoyang yang telah selesai mengatur kamar taruna laki-laki, sama sekali tidak menyadari akan hal itu. Ia lalu menghitung setiap 4 orang, dan akhirnya menempatkan Gu Qingjiu dan Yu Bao'er di dalam kamar yang sama...