webnovel

Menuju Tempat Pelatihan Militer

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Setelah mendengar berita, bahwa dirinya telah dinyatakan lolos seleksi, Gu Qingjiu segera pergi mengambil surat pernyataan. Surat itu yang membuktikan, bahwa ia benar telah lolos seleksi. Kalau saatnya nanti sudah tiba, surat tersebut harus diserahkan kepada atasannya, ketika ia tiba di tempat pelatihan militer kelak.

Sebelum diizinkan pulang dari anggota tentara yang bertugas, terlebih dahulu ia menerangkan pada setiap murid yang telah lulus seleksi. Ia menjelaskan, mengenai apa-apa saja yang harus mereka siapkan, dan informasi-informasi singkat mengenai kehidupan mereka di tempat pelatihan militer kedepannya. Diberitahukan juga, bahwa saat ini para murid diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, untuk mempersiapkan barang bawaan mereka serta berpamitan pada keluarga masing-masing. Karena tanggal 5 nanti, setiap murid yang lolos seleksi diharuskan berkumpul di terminal bus kota Dayi. Nantinya, akan ada kendaraan yang telah disiapkan untuk menjemput mereka pergi ke tempat pelatihan militer. Hal-hal lainnya yang belum dijelaskan, akan diberitahukan ketika telah berada di tempat pelatihan militer nantinya.

Di perjalanan pulang, Gu Qingjiu masih merasa kalau seolah-olah ia tidak percaya, bahwa akhirnya bisa diterima masuk ke pelatihan militer. Sekarang, tangannya tampak sedang menggenggam surat dari militer, dengan hati yang masih berdebar kencang. Bagaimanapun juga ia sadar betul, bahwa kehidupannya di tempat pelatihan militer adalah kehidupan yang akan sangat berbeda, dengan kehidupannya yang sekarang. Apa yang akan menantinya kelak, membuatnya benar-benar sama sekali tidak tahu.

Sesampainya di rumah, Gu Qingjiu segera menyerahkan surat itu kepada ibunya, "Ma, pengumumannya sudah keluar. Qingjiu sudah pasti masuk tempat pelatihan militer, ma. Tanggal 5 nanti berangkat, dan masa percobaannya 3 bulan. Lulus atau tidak lulus masa percobaan, tetap setelah 3 bulan baru bisa pulang." katanya pada ibunya.

Qi Yuefeng, ibunya Gu Qingjiu hanya diam seribu bahasa. Lalu, dilihatnya surat yang diberikan Gu Qingjiu padanya. Begitu surat itu dibuka, terlihat kop surat dan stempel militer tercetak manis di atasnya. Hatinya pun langsung merasa berkecamuk tak karuan. Tangannya berusaha menutup mulutnya, untuk menahan suara tangis yang mulai terdengar, "Mama benar-benar tidak paham dengan apa yang Qingjiu pikirkan, sampai bisa-bisanya kamu ingin jadi tentara! Kalau sudah begini, kalau nanti mau menyesal juga sudah tidak ada gunanya!" Jerit ibunya terdengar cukup histeris. Kini, terlihat sesosok wanita yang begitu sentimental, sesosok ibu yang tidak rela, kalau anaknya mengikuti pelatihan militer yang begitu keras dan menyiksa.

Hati Gu Qingjiu terasa begitu perih ketika melihat ibunya menjadi seperti ini, hatinya bagai disayat-sayat, saat melihat ibunya menjadi histeris. Dengan suara lirih dan pelan, kemudian ia berusaha untuk membujuk ibunya, "Ma, cuma 3 bulan saja! Setelah 3 bulan nanti, aku akan pulang ke rumah. Entah nantinya akan menjadi seperti apa, kan masih belum ada yang tahu, ma." bujuknya. Walaupun sebenarnya, ia pasti akan berusaha keras untuk mencari cara, agar dirinya dapat lulus masa percobaan. Akan tetapi, yang terpenting saat ini adalah menenangkan hati ibunya terlebih dahulu.

Berpikiran kalau hanya 3 bulan saja, membuat hati Qi Yuefeng merasa sedikit lebih baik. Ia dengan cepat segera menyeka air mata yang membasahi pipinya, lalu menatap wajah anak gadisnya itu, dan berusaha untuk tersenyum, "Tersisa 2 hari lagi dan Qingjiu akan berangkat, kamu mau makan apa, nak? Mama akan memasak untukmu! Nanti, kalau sudah di tempat pelatihan militer, sudah tidak ada makanan-makanan enak seperti yang kamu suka." tanyanya pada anak gadisnya itu.

Persyaratan dan peraturan di militer memang jauh lebih ketat dan keras. Walaupun sebenarnya, keadaan di pelatihan militer sekarang jauh lebih baik dibandingkan zaman dahulu. Namun tetap saja, pasti akan mengalami hal-hal yang berat dan penuh rintangan. Terlebih lagi, Gu Qingjiu merupakan junior di tempat pelatihan militer. Junior yang baru masuk, tentu saja tidak akan mendapatkan perlakuan khusus atau semacamnya. Posisi sebagai junior merupakan posisi yang paling tidak enak, dibandingkan dengan posisi yang lainnya.

Hal ini dikarenakan karena segala sesuatunya masih baru. Lingkungan yang baru, cara hidup yang baru, teman-teman baru, dan masih banyak hal baru lainnya yang akan ditemui sebagai junior. Banyak hal juga yang masih belum dimengerti dan dipahami, jadi semuanya harus belajar dari nol tanpa pengalaman apapun. Belum lagi kalau tidak sengaja masuk dalam kelompok yang kurang baik, atau bertemu dengan senior yang suka membully juniornya. Tentu akan sangat menyusahkan dan menderita, hal-hal itulah yang dikhawatirkan oleh Qi Yuefeng agar jangan sampai terjadi pada Gu Qingjiu. 

Segala apa yang menjadi kekhawatiran ibunya, sebenarnya Gu Qingjiu telah mengetahui semuanya. Namun, ia sungguh-sungguh tidak dapat mengatakan apa-apa, terutama hal-hal mengenai keluarga Yu. Dirinya yang sekarang, hanya dapat berpikir bagaimana di dalam 2 hari yang tersisa ini, ia dapat menghabiskan waktu bersama kedua orang tuanya dengan sebaik-baiknya.

Malam harinya, Qi Yuefeng memasakkan iga masak asam manis kesukaan Gu Qingjiu. Mereka sekeluarga duduk bersama di meja makan, dengan kegembiraan yang diliputi kesedihan yang luar biasa. Sangat terasa perasaan tidak rela dari kedua orang tuanya mengenai kepergian Gu Qingjiu untuk mengikuti pelatihan militer. Bagi Qi Yuefeng, hal ini sungguh-sungguh membuat hatinya sangat sedih. Anak gadis satu-satunya itu, akhirnya akan meninggalkan rumah, untuk bersusah payah mengikuti pelatihan militer, dan hal ini sungguh membuatnya sangat sedih.

Tidak terasa, hari yang dinantikan telah tiba, 2 hari kemarin tampaknya adalah waktu yang cukup panjang, namun ia berlalu begitu saja bagaikan hanya sekedipan mata. Pagi-pagi sekali, Gu Qingjiu telah siap dengan barang-barang yang akan dibawanya ke tempat pelatihan militer, dan akan ditemani oleh Qi Yuefeng. Ibunya memaksa untuk mengantarnya sampai ke terminal, jadi dengan begitu Qi Yuefeng merasa bisa lebih lega dan tenang.

Sesampainya di terminal, terlihat kendaraan yang telah disiapkan untuk menjemput para junior sudah tiba. Selain Qi Yuefeng, terlihat banyak orang tua lainnya, yang ikut mengantar kepergian anak-anak mereka, sampai menaiki bus militer yang telah disediakan tersebut.

Saat ini, Gu Qingjiu menatap ke luar jendela sambil melambaikan tangan ke arah ibunya. Lalu ia teringat, karena setelah belum lama ia hidup lagi, dan kembali di kehidupannya yang baru. Namun, dengan sangat berat hati ia harus sekali lagi berpisah dengan ibunya. Teringat akan hal ini, membuat mata Gu Qingjiu memerah dan mulai penuh dengan air mata yang akhirnya membasahi mata indahnya...