webnovel

Menjadi Musuh

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Yes!" ucap Yu Bao'er dengan gembira. Kedua tangannya mengepal ke udara, seolah-olah ia telah berhasil membuat suatu pencapaian dalam hidupnya, tampak sangat bangga akan dirinya. Namun, Gu Qingjiu hanya terdiam sambil menatapnya, "..." 

Chen Haoyang masih berada disitu, jadi Gu Qingjiu tidak berani berkata apa-apa dan hanya mengernyitkan dahinya ketika melihat tingkah Yu Bao'er. Setelah Chen Haoyang selesai mengatur pembagian kamar, lalu membawa mereka untuk mengambil koper dan tas mereka, saat itu Gu Qingjiu berbisik pada Yu Bao'er, "Kamu kenapa ingin sekamar denganku sih?" tanyanya.

Aku dan Yu Bao'er sama sekali tidak saling mengenal sebelumnya, kenapa gadis ini begitu ingin terus bersamaku, sih? Aneh sekali. batin Gu Qingjiu.

"Lho, kalau tidak begitu, bagaimana mungkin kamu akan menganggapku? Baru kali ini aku menemui ada orang yang sepertimu. Karena begitu susah diajak untuk berteman." sahut Yu Bao'er. Sebenarnya dirinya sendiri juga tidak mengerti, mengapa ia begitu tertarik untuk berteman dengan Gu Qingjiu. Ia hanya merasa, bahwa Gu Qingjiu adalah seorang gadis yang baik hati. 

Ditambah lagi, Yu Bao'er merasa, kalau Gu Qingjiu adalah satu-satunya orang yang menatapnya dengan tatapan yang biasa. Tidak seperti orang-orang lain di sekitarnya, yang menatapnya dengan tatapan aneh. Belum lagi, sikap misterius Gu Qingjiu yang membuatnya semakin ingin mencari tahu, tentang gadis yang satu ini.

Gadis-gadis yang lainnya, kurang lebih sama dengan Yu Bao'er, yaitu sama-sama tidak memiliki kemampuan dan kelebihan tertentu. Hanya saja, ia terlihat lebih mencolok dibandingkan dengan gadis-gadis yang lain. Ditambah lagi, parasnya yang dapat dibilang paling cantik, dibandingkan dengan gadis-gadis yang lainnya. Hal ini jelas saja membuatnya tidak disukai oleh gadis-gadis itu.

Sejak awal, gadis-gadis itu dengan cepat saling berkelompok masing-masing 2 atau 3 orang. Hanya Gu Qingjiu dan dirinya yang masih sendiri-sendiri, dan tidak bergabung dengan yang lain.

Adapun tidak ada orang yang berusaha mendekati Gu Qingjiu, alasan utamanya tentu saja karena Yu Bao'er yang sedari awal terlihat mengincarnya, dan selalu berada di sebelahnya. Belum lagi dirinya memang terlihat seperti mudah dibully, dan tidak menarik untuk gadis-gadis itu jadikan teman. Mungkin, kecuali apabila mereka kekurangan jumlah anggota kelompok.

Maka dari itu, gadis-gadis itu melihat Gu Qingjiu seolah-olah sebagai olok-olokan yang hanya akan dipilih ketika tidak ada pilihan yang lainnya. Mereka mengira, kalau Yu Bao'er mendekatinya hanya untuk memiliki teman sekelompok. Akan tetapi mereka tidak tahu, orang seperti apa Gu Qingjiu sebenarnya. Begitu juga sebaliknya, mereka juga tidak mengetahui apa alasan sebenarnya Yu Bao'er mendekatinya.

"Halo… Kalian berdua yang bernama Gu Qingjiu dan Yu Bao'er, kan?" kata seseorang disertai sebuah tepukkan, mendarat di bahu Gu Qingjiu. Lalu, ia menoleh ke arah asal suara tersebut dan melihat seorang gadis yang sedang menatap ke arahnya.

Gadis ini memiliki sepasang mata yang naik pada ujungnya, terlihat sepasang mata sipit yang cukup indah, tetapi entah kenapa kurang cocok dengan bagian wajahnya yang lain. Terlebih lagi, setelah potong rambut pendek yang tidak cocok baginya. Hanya saja, bentuk badannya yang cukup tinggi dan ramping, selain itu sebenarnya tampak biasa saja.

Kemudian Gu Qingjiu menganggukkan kepalanya tanpa suara, lalu tampak Yu Bao'er memegang dagunya sendiri sambil menatap gadis itu. Ia terlihat seperti sedang berusaha mengingat-ingat sesuatu, "Iya benar. Kenapa ya?" jawabnya. Tepat setelah mengucapkan sepenggal kalimat itu, tiba-tiba ia kembali membuka suara, "Ohh! Aku tau! Sampai lupa, kamu kan yang nantinya akan sekamar dengan kita!" sahutnya. Entah kenapa, kata-kata ini terdengar agak menusuk.

Waktu pembagian kamar asrama, Chen Haoyang terdengar menyebutkan nama mereka satu per satu. Gadis bermata sipit itu mengingat nama mereka, namun dengan santainya Yu Bao'er berkata bahwa ia lupa akan nama gadis itu. Saat ini, tatapan mata gadis itu terpancar perasaan tersinggung akan perkataannya.

Dengan nada menyindir gadis itu kemudian berkata, "Orang penting memang lebih cenderung pelupa, itu wajar sih. Oh iya, tentang kalian yang berpindah posisi tadi, belum aku laporkan ke senior, lho." sindirnya terhadap Yu Bao'er, suaranya pelan namun terdengar sangat mengancam.

Yu Bao'er mengangkat dagunya dan menatap gadis itu dengan tajam, "Laporin aja! Kamu pikir aku takut? Kamu tidak tahu orang seperti apa yang ada di keluargaku, kan? Cuma ganti kamar asrama itu segampang menjentikkan jari tahu?! Ku peringatkan ya... Lebih baik jangan cari gara-gara denganku, deh! Daripada susah nanti hidupmu!" ancam Yu Bao'er dengan tegas.

Kata-kata Yu Bao'er sungguh terdengar serius dan mengancam, dan efeknya terhadap gadis itu sungguh luar biasa. Paling tidak, gadis sekamarnya itu sekarang hanya terdiam, tampak matanya yang terlihat penuh dengan amarah. Kemudian, ia tidak berani melakukan apa-apa lebih jauh lagi. Ia khawatir jika apa yang diucapkan Yu Bao'er, bukan hanya sekedar ancaman belaka. Lalu, teman-teman yang lain disekitarnya, juga dengan segera menariknya untuk pergi dari situ.

Gu Qingjiu yang melihat semua itu, mulai merasa khawatir akan kehidupannya kelak. Ketika melihat kondisi saat ini, jelas bahwa bendera perang telah dikibarkan antara Yu Bao'er dan gadis bermata sipit itu. Padahal, ia hanya mengharapkan kehidupan yang tenang dan damai kedepannya. Namun, entah kenapa ia harus terlibat dengan kedua gadis itu...