webnovel

Mengejek (Bagian 1)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Makan malam yang sederhana tersaji di atas meja makan, dua macam lauk yaitu ayam goreng dan tumis kangkung, serta semangkuk besar sup ayam, terlihat menggugah selera. Di meja makan, ibunya kembali membahas tentang keputusan Gu Qingjiu untuk mengikuti pelatihan militer.

Namun, sangat jelas bahwa itu adalah bentuk kekhawatiran seorang ibu kepada anak gadisnya. Qi Yuefeng sangat mengasihi anak gadisnya ini, sehingga ia merasa harus menyampaikan wejangan-wejangan yang sekiranya akan berguna bagi Gu Qingjiu kelak. Contohnya, kalau di tempat pelatihan militer nanti, ia harus memperhatikan apa saja yang diperlukan.

"Qingjiu, nanti kalau ikut pelatihan militer, seharusnya tempat pelatihan pertamanya ada di kota Dayi sana. Di kota itu, sepertinya papa punya teman, biar nanti sekalian papa main ke tempatnya dan minta tolong dia untuk menjagamu." kata ayah Gu Qingjiu memberitahu.

Lalu, Gu Qingjiu hanya mengangguk setelah mendengarkan perkataan ayahnya itu.

"Teman papa jabatannya tidak terlalu tinggi, tapi kalau hanya untuk membantu menjagamu saja, seharusnya itu tidak jadi masalah. Di pelatihan nanti, bagaimana keadaanmu, kan papa mama tidak tahu. Jadi, kamu harus bisa kira-kira sendiri ya, nak? Kalau sudah tidak kuat karena pelatihannya terlalu keras atau apa, kamu tidak usah khawatir, langsung pulang saja ke rumah. Papa dan mama akan mendukung semua yang kamu lakukan, karena kita hanya ingin kamu bahagia!" lanjut ayah Gu Qingjiu.

Kata-kata yang begitu tulus dari ayahnya ini, segera membuat mata Gu Qingjiu memerah. Kemudian, ia terlihat menundukkan kepalanya, berusaha menekan perasaan yang ada dalam hatinya. Lalu ia berharap, jangan sampai kalau ayah dan ibunya menyadari ada yang aneh dengan dirinya.

Untungnya, sedari awal Gu Qingjiu duduk di meja makan tadi, ia sangat sedikit bersuara dan cenderung diam saja. Jadi, ayah dan ibunya sama sekali tidak curiga kepadanya. Kemudian setelah selesai makan malam, ia langsung kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Awalnya, Gu Qingjiu berpikiran ingin tidur bersama kedua orang tuanya, tapi ia mengurungkan niatnya. Karena, ayah dan ibunya pasti akan curiga dan merasa pasti ada sesuatu yang telah terjadi pada dirinya. Qi Yuefeng atau ibunya, ia adalah sosok yang perhatian, namun ayahnya merupakan sosok yang lebih sensitif. Ayahnya bekerja sebagai orang kepercayaan di sebuah perusahaan. Ia adalah lelaki yang serius dan mendetail, sehingga kalau ada sesuatu yang aneh pada Gu Qingjiu, ayahnya pasti akan dapat merasakannya. Maka dari itu, ia tidak berani terlalu menunjukkan perasaannya yang begitu emosional saat ini.

Padahal sebenarnya, karena Gu Qingjiu telah hidup kembali, begitu banyak perasaan bahagia dan kegembiraan yang tidak terbendung dalam hatinya. Bagaimana tidak, begitu membuka mata, ia dapat bertemu dengan kedua orang tuanya lagi. Belum lagi, masih belum terlambat untuk memperbaiki semuanya. Bagaimana mungkin ia tidak merasakan kebahagiaan yang berlebih.

Namun, dengan cepat Gu Qingjiu dapat mengendalikan perasaannya dan kembali tenang. Ia telah belajar banyak selama berada di dalam penjara, salah satunya adalah ia belajar untuk mengendalikan perasaannya. Saat ini, ia terlihat sudah berbaring di atas ranjang, menutup matanya, dan berusaha untuk tidur. Tapi, tetap saja ia tidak bisa tidur, akhirnya ia memaksakan dirinya untuk melakukan sit-up selama 15 menit.

Gu Qingjiu tahu, bahwa olahraga yang ia lakukan ini tidak akan memberi dampak bagi kekuatan fisiknya. Namun ia tahu jelas, bahwa ini akan membantunya agar dapat cepat tertidur. 15 menit melakukan sit-up sudah cukup menguras habis energi yang tersisa pada dirinya. Lalu, ia berdiri dengan sedikit gemetar dan terengah-engah, keringat terlihat membasahi sekujur tubuhnya, akhirnya, jatuhlah ia dan langsung berbaring di ranjang.

Baru saja selesai olahraga, aku tidak boleh berbaring secepat ini! Batin Gu Qingjiu kemudian. Namun, tidak sampai 10 menit, ia yang berbaring di ranjang pun segera tertidur dengan pulas.

Hari berikutnya, pagi-pagi sekali Gu Qingjiu terlihat pergi untuk berangkat ke sekolah. Lalu, begitu tiba di sekolah, ia segera menyerahkan formulir yang telah ia isi pada wali kelasnya, yaitu Song Yin.

Song Yin adalah wali kelas Gu Qingjiu, biasanya terhadap murid yang nilainya kurang atau pas-pasan, ia tidak akan memedulikan, dan sama sekali tidak ambil pusing, terutama terhadap Gu Qingjiu yang termasuk ke golongan anak aneh. Begitu ia melihat Gu Qingjiu mengumpulkan formulir tersebut, dengan nada mengejek ia langsung berkata, "Kemarin kamu kenapa? Kata Zhong Xiaoxiao kamu tidak enak badan? Walaupun tidak enak badan, kamu pikir bisa seenaknya pulang ke rumah tanpa izin? Di matamu itu kamu anggap wali kelasmu ini apa?"

Gu Qingjiu yang menyadari bahwa ia memang bersalah, segera menunduk dan berkata, "Maafkan saya, Bu."

Namun, sikap baik dari Gu Qingjiu yang dengan sopan meminta maaf, tidak membuat hati guru Song Yin tersentuh. Song Yin hanya memberi tatapan tajam padanya, tanpa mengatakan apapun. Setelah melihat formulir yang telah diisi olehnya, seketika itu mata Song Yin tertuju pada bagian yang telah dicentang oleh muridnya itu. Lalu, dengan nada tinggi Song Yin bertanya, "Kamu mau jadi tentara?!"

Suara yang cukup keras itu, dalam sekejap langsung menarik perhatian para guru lainnya, yang sedang berada di ruangan tersebut...