webnovel

Membuat Keributan (3)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Lihat parasmu yang cantik dong!" jawab Yu Bao'er dengan nada menyindir, sebenarnya ia sama sekali tidak peduli akan Feng Meiyun. Namun, entah mengapa perkataannya ini seketika menusuk ke dalam hati Feng Meiyun.

Seperti pada umumnya, para gadis tentu saja sangat memedulikan penampilan luar mereka. Feng Meiyun yang dulu masih dapat dengan bangga akan kecantikannya, sewaktu di mana ia masih dapat mengenakan baju yang cantik, menata rambut panjangnya, dan bersolek dengan make-up yang menghiasi wajahnya.

Namun tidak dengan saat ini. Dimana Feng Meiyun hanya mengenakan seragam militer dengan rambut yang dipotong begitu pendeknya, dan tentu saja tanpa make-up sedikitpun menghiasi wajahnya. Ia merasa seolah seluruh kecantikannya hilang tak berbekas. Selain dari matanya yang indah, hal lain pada dirinya terlihat begitu biasa saja.

Belum lagi, Feng Meiyun harus sekamar dengan 3 orang yang memang cantik secara natural. Pesona Jiang Yu dan Yu Bao'er sudah tidak perlu dibahas lagi, kecantikan keduanya sama sekali tidak terpengaruh walaupun dengan model rambut seperti apapun.

Sedangkan Gu Qingjiu adalah orang yang terlebih membuat Feng Meiyun kesal. Gu Qingjiu yang dulu mungkin tidak masuk hitungan bagi dirinya. Namun, lama kelamaan jika diperhatikan, Gu Qingjiu juga sebenarnya memiliki paras yang tidak kalah cantiknya dengan Yu Bao'er maupun Jiang Yu. Walaupun kini pipinya masih terlihat sedikit chubby. Tapi, kulit Gu Qingjiu yang begitu putih bagai porselen terlihat begitu indah dan mulus. Ditambah lagi tubuhnya yang semakin langsing akibat pelatihan militer yang cukup keras, semakin memperlihatkan bahwa Gu Qingjiu pada dasarnya memang lebih cantik dibandingkan Feng Meiyun.

Hanya saja, rasa iri hati itu Feng Meiyun simpan di lubuk hatinya yang terdalam. Kini, ketika menghadapi Yu Bao'er yang sedang menyindirnya seperti itu, ia tidak lagi dapat menahan dirinya, "Yu Bao'er maksud perkataanmu itu apa?" tanyanya pada Yu Bao'er. Walaupun dulunya ia sedikit takut terhadap Yu Bao'er, namun kini ia sudah tidak dapat lagi membendung rasa kesalnya terhadap Yu Bao'er.

"Yunyun, kamu kenapa?" tanya Jiang Yu yang bingung terhadap sikap Feng Meiyun, karena yang mendadak terlihat begitu kesal setelah mendengar kata-kata Yu Bao'er, padahal menurutnya itu biasa saja.

Yu Bao'er dengan sedikit melebih-lebihkan menunjuk ke arah hidungnya sendiri sambil berkata, "O-em-ji. Aku bilang kamu cantik, kenapa kamu malah tanya apa maksudnya? Kamu itu tidak mengerti atau bagaimana?" nada bicara Yu Bao'er saat itu terdengar penuh dengan sarkasme dan ejekan. Hidungnya berkerut dan alisnya terangkat. Wajahnya terlihat sangat menyebalkan dan sungguh dapat membuat orang yang melihatnya merasa tersinggung.

Dalam sekejap, Feng Meiyun menjadi sangat marah melihat cara Yu Bao'er berbicara padanya, "Dasar wanita jalang!" umpatnya. Kata umpatan ini sontak membuat ekspresi wajah Gu Qingjiu dan Yu Bao'er berubah seketika.

Yu Bao'er dengan marah membalas perkataan Feng Meiyun itu, "Wanita jalang? Bukannya kamu yang wanita jalang? Itu mulut bisanya mengeluarkan kata-kata sampah, lebih baik dijahit saja! Mulut sampah seperti mulutmu itu hanya dapat mengeluarkan bau busuk yang begitu menyengat. Dasar sampah!" makinya terhadap Feng Meiyun.

Gu Qingjiu hanya terdiam mendengarnya, ia tidak menyangka kalau ternyata Yu Bao'er memiliki mulut yang cukup tajam juga. Bagaimana pun juga, Gu Qingjiu tidak suka orang yang suka mengumpat, baik itu laki-laki ataupun perempuan, terutama jika wanita yang mengumpat. Entah kenapa seolah memberikan perasaan yang lebih menjijikkan seperti Feng Meiyun yang sekarang ini.

Jiang Yu juga mulai merasa tidak nyaman saat ini, akhirnya ia merasa takut kalau-kalau nantinya Yu Bao'er dan Feng Meiyun akan berkelahi. Gadis-gadis di asrama seberang baru saja bertengkar dengan hebatnya. Jika asrama mereka juga membuat keributan, pasti para instruktur tidak akan mengampuni mereka.

Namun, Feng Meiyun yang sekarang sungguh tidak dapat lagi berpikir jernih, emosinya telah tersulut oleh perkataan Yu Bao'er barusan. Saat ini, seluruh kesabaran dan penguasaan dirinya telah hilang tanpa sisa. Tanpa sadar, ia telah mengangkat kakinya tinggi-tinggi hendak melayangkannya ke tubuh Yu Bao'er.

Yu Bao'er yang terkejut tidak sempat bereaksi apa-apa, kurang lebih karena ia tidak menyangka bahwa Feng Meiyun akan berani main tangan terhadapnya. Dan lagi, seumur hidupnya tidak ada perempuan yang berani main tangan dengannya.

Semuanya terlihat seolah dalam gerakan yang sangat perlahan, Yu Bao'er melihat bahwa kaki Feng Meiyun mengincar ke arah perutnya. Untung saja, Gu Qingjiu yang ada di sampingnya bersikap dengan sigap dan tangkas. Ia dengan segera menarik tubuh Yu Bao'er ke samping. Karena tarikan yang cukup kuat, Yu Bao'er sempat hampir terjatuh sejenak. Sedangkan kaki Feng Meiyun berakhir pada menendang udara saja.

Begitu Yu Bao'er kembali sadar dengan apa yang sedang terjadi, ia segera menoleh dan amarahnya meledak begitu saja, "Kamu berani main tangan?! Cari mati ya kamu!" bentaknya dengan sangat keras...